Gärten der Welt

Erholungspark Marzahn

Gärten der Welt (Taman Wisata Dunia; 1991-2017: Erholungspark Marzahn (Taman Rekreasi Marzahn)) adalah sebuah taman yang berada di Marzahn, Berlin Jerman. Taman wisata ini di resmikan tanggal 9 Mei 1987 dalam rangka perayaan ulang tahun kota Berlin yang ke 750 tahun.

Taman ini menampilkan hampir semua konsep kebudayaan taman yang ada di dunia, seperti Taman China, Taman Jepang, Taman Bali, Taman Italia, Taman Dunia Islam, dll,

Adapun maksud pemerintah daerah Marzahn membuat hampir semua kebudayaan dunia itu di dalam sebuah taman wisata kota, selain sebagai bentuk hadiah dari pengelola Taman Wisata ini kepada ibu kota Jerman Timur saat itu, yaitu kota Berlin Timur, yang di saat itu masih dalam suasana perang dingin dengan Jerman Barat, juga agar bisa bersaing dan menandingi keberadaan Taman Wisata Britzer Garden yang ada di kota Berlin Barat. Sehingga dengan adanya Taman Wisata Berliner Gartenschau negara Jerman Timur bisa menunjukkan kepada masyarakat dunia international bahwa penduduk negara Jerman timur, khususnya berlin timur, atau masyarakat distrik Marzahn yang walaupun berpaham komunis, namun selalu mengulurkan tangan terbuka dan welcome kepada turis internasional untuk berkunjung kedaerah Marzahn atau berlin timur.

Sejarah

Erholungspark Marzahn didirikan setelah di resmikannya taman wisata Berliner Gartenschau pada tahun 1987, di ikuti dengan runtuhnya Tembok Berlin pada tanggal 3 Oktober 1989 yaitu tembok yang memisahkan kota Berlin Barat dengan Berlin Timur, dan selanjutnya di ikuti dengan penyatuan negara Jerman pada tahun 1991, untuk meneruskan cita-cita luhur dari para pendahulu Jerman Timur, pemerintahan Jerman bersatu kemudian melanjutkan proyek "Gärten der Welt" (Taman Wisata Dunia) ini, dan nama Berliner Gartenschau pun akhirnya di ganti menjadi Erholungspark Marzahn yang artinya Taman Rekreasi Marzahn, dengan harapan untuk lebih mengedepankan citra rekreasi pada taman ini,

Kemudian satu persatu kebudayaan dunia mulai di bangun dari mewujudkan Taman China seluas 27.000 m2 dengan nilai total proyeknya 4,5 Juta Euro, yang di resmikan pada tanggal 15 October 2000, dan merupakan Taman China yang terluas di Eropa. Kemudian diikuti dengan mewujudkan Taman Jepang seluas 2.700 m2 dengan nilai total proyeknya 1,5 Juta Euro yang di resmikan pada tanggal 30 April 2003, dan selanjutnya di ikuti dengan mewujudkan Taman Bali seluas 500 m2 dengan nilai proyek 385.000 Euro, dengan konsep bangunan rumah bali tradisional beserta sanggah (pemrajan) yang di disain tertutup dan diresmikan pada tanggal 18 Desember 2003.

Setelah peresmian Taman Bali, kemudian di ikuti dengan mewujudkan Taman Dunia Islam seluas 6.100 m2 dengan nilai total proyek 2,3 Juta Euro, yang di resmikan pada tanggal 7 July 2005. Setelah itu di ikuti dengan mewujudkan taman Korea seluas 4000 m2 yang merupakan hadiah dari pemerintah Korea dan di resmikan pada tanggal 31 Maret 2006. Setelah Korean Garden kemudian di ikuti satu persatu dengan Hecken-Irrgarten, Pflaster-Labyrinth, Karl-Foester Staudengarten, Italian Renaisance Garden, Christlicher garden, dll, yang pembangunannya terus berlanjut hingga kini.

Taman Cina

Latar belakang didirikannya Taman Cina dimulai pada tahun 1994 ketika dua ibu kota, Berlin dan Beijing menjadi kota bersaudara berdasarkan kesepakatan oleh kedua negara.

Di sisi Jerman, ide taman Cina di Berlin diprakarsai oleh seorang produser, penulis sekaligus sutradara Manfred Durniok, Seorang ahli kebudayaan Cina. Awalnya direncanakan untuk membuat taman Cina di pusat kota taman Tiergarten, tetapi pada akhirnya keputusan itu dibuat untuk mendukung ruang terbuka yang luas di taman Marzahn.

Beijing Institute of arsitektur lansekap klasik adalah pelaksana proyek dari China yang dikirim ke Berlin, beserta tukang kebun dan profesional lainnya, 100 kontainer kayu mulia, batu, patung dan mebel.

Salah satu pintu masuk ke taman tradisional Cina dijaga oleh sepasang singa Cina, kepada orang lain patung Konfusius. Pengunjung taman dapat bertemu sambil berjalan dengan tanaman, kolam, jembatan dan paviliun dalam gaya arsitektur lanskap tradisional Cina. Selain itu, ada di taman dan jenis khusus dari platform. Jembatan zigzag putih mengarah ke paviliun teh, di mana orang Eropa memiliki berbagai kesempatan untuk bertemu dengan seni teh Cina.

Taman Bali

Taman bali ini didirikan oleh Pemerintah Jerman selain karena alasan memperkenalkan salah satu kebudayaan dunia yang memiliki karakter kuat yang masih ada di dunia ini, juga di wujudkan sebagai bentuk kerjasama “twint-cities” antara kota Berlin dengan kota Jakarta, yaitu dengan dipersembahkannya Kebudayaan Bali oleh Pemerintah Daerah Berlin di tengah-tengah kota Berlin.

Taman Bali dengan konsep bangunan rumah bali tradisional beserta sanggah (pemrajan), di lindungi oleh atap plastic (rumah kaca) pada bagian atas, sisi kiri dan sisi kanannya, dimaksudkan agar batu bata, paras, atap (raab) duk dan ambengan (somi) yang merupakan inti dari bangunan pelinggih Pura, agar tetap terlihat cantik dan terlindungi dari dinginnya suhu udara khususnya hujan salju bila musim dingin tiba.

Taman bali disamping menawarkan keaslian suasana Bali, juga menawarkan pemandangan yang eksotis tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga tropis yang banyak di jumpai di negara beriklim trofis. Disain dan rancang bangun dari Rumah Bali dan Sanggah yang ada di Taman Bali ini mengacu kepada aturan yang berlaku di Bali, yaitu

  • Asta Bumi (aturan tentang luas halaman Pura, pembagian ruang halaman, serta jarak antar pelinggih)
  • Asta Kosala Kosali (aturan tentang bentuk-bentuk niyasa (symbol) pelinggih, yaitu ukuran panjang, lebar, tinggi, pepalih (tingkatan) dan hiasan).

Sehingga pengunjung yang memasuki rumah kaca Balinese Garden ini bisa benar-benar merasakan spirit dari kebudayaan Bali dan seolah-olah seperti sedang berada di Bali.

Taman Dunia Islam

Diperkenalkan pada tahun 2005, timur taman yang disebut "Taman empat sungai" . Dirancang oleh arsitek lanskap Jerman-Aljazair Kamel Luafi, Berdasarkan contoh terbaik dari seni taman Islam, bersatu dalam ansambel umum taman dan ruang resepsi, menawarkan pengunjung untuk pindah ke situasi "Seribu Satu Malam" . Proyek ini diwujudkan oleh ahli dari perusahaan Maroko, dihiasi dengan mosaik dan berwarna ubin ruang besar dengan lengkungan, kolom, ibu kota diukir dari cedar, kubah kaca, berbagai air mancur berbentuk. Aula menyediakan untuk organisasi pertemuan resepsi, konser, seminar dan perayaan. Berkat bawah lantai pemanasan dan isolasi, taman oriental dapat digunakan di musim dingin.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya