Gwangjong dari Goryeo
Goryeo mengalami perubahan politik drastik. Choi Seung-Ro menyatakan bahwa masa pemerintahannya dapat dibagi menjadi 3 bagian. Pertama adalah periode pengelompokan, kedua meningkatkan kekuatan dan yang terakhir adalah periode pembersihan. Periode Pertama - Pengelompokan (949–955)Pada tahap awal Goryeo, terdapat sindikasi wangsa-wangsa yang berkuasa. Selain itu banyak dari wangsa mereka yang mendukung kekuasaannya. Tidak mudah untuk memperkuat kekuasaannya dan ia mulai menemukan upaya untuk itu. Ia belajar bagaimana mengukuhkan kekuasaannya dengan membaca Zhenguanzhengyao Diarsipkan 2019-06-01 di Wayback Machine.. Ia mendapat dukungan umum dengan mendukung Buddhisme. Periode Kedua - Meningkatkan kekuasaan (955–959)Fokus dari reformasinya adalah memperkuat kekuasaan takhtanya. Ia mulai menyingkirkan beberapa wangsa yang berkuasa dari istana Goryeo. Ia membawa Ssang Gi dan menetralisasi bangsa Tionghoa di dalam istananya dan memulai reformasi yang agresif. Ia membuat hukum emansipasi perbudakan (노비안검법, 奴婢按檢法) pada tahun 958, dan layanan pemeriksaan sipil nasional pada tahun 958. Layanan pemeriksaan sipil nasional membantu istana Goryeo melengkapi wajah-wajah baru dan memecat tokoh-tokoh dari wangsa yang berkuasa. Periode Ketiga - Pembersihan (959–975)Wangsa yang berkuasa tidak suka dengan sikapnya yang agresif dan reformasi. Mereka sadar bahwa mereka akan segera dipecat olehnya yang pada akhirnya beberapa dari mereka merencanakan pemberontakan. Namun mereka telah dibunuh terlebih dahulu sebelum pemberontakan itu terjadi. Yang menjadi contoh umum dari eksekusi tersebut adalah Pangeran Heunghwa dan Pangeran Gyeongchunwon. KematianIa terjangkit sebuah penyakit serius di bulan Mei, 975 dan meninggal beberapa hari kemudian. Keluarga
Lihat pula
|