Gurun OrdosGurun Ordos, yang juga dikenal sebagai Gurun Mu Us,[1] (Hanzi sederhana: 鄂尔多斯沙漠; Hanzi tradisional: 鄂爾多斯沙漠; Pinyin: È'ěrduōsī Shāmò) adalah sebuah wilayah gurun dan stepa yang menyelimuti sebuah dataran tinggi di selatan Wilayah Otonomi Mongolia Dalam, Republik Rakyat Tiongkok (berpusat di sekitar 39°N 109°E / 39°N 109°E). Tanah Ordos merupakan sebuah percampuran dari tanah liat dan pasir, dan, akibatnya, bernilai rendah untuk agribudaya. Wilayahnya memiliki luas sekitar 90,650 km². Wilayah tersebut bersebelahan dengan dua gurun besar: gurun terbesar ke-7 di Tiongkok, Gurun Kubuqi (库布其沙漠/庫布齊沙漠; pinyin: Kùbùqí Shāmò) di bagian utara, dan gurun terbesar ke-8 di Tiongkok, Gurun Maowusu (毛乌素沙漠/毛烏素沙漠; pinyin: Máowūsù Shāmò), di bagian selatan. LetakGurun Ordos hampir secara keseluruhan dikitari oleh Lengkungan Besar (Lengkungan Ordos) dari Sungai Kuning di bagian barat, utara, dan timur. Barisan pegunungan memisahkan Ordos dengan Gurun Gobi di utara dan timur Sungai Kuning. Perbatasan utara-nya dijadikan sebagai batas selatan dari Daratan Pasir Mu Us. Rantai pegunungan tersebut yang memisahkan Ordos dari tengah Gobi di bagian utara lengkungan Sungai Kuning adalah: Kara-naryn-ula, Sheitenula, dan Pegunungan Yin, yang dihubungkan pada ujung bagian selatan dari Pegunungan Khingan Besar. Di bagian selatan dan timur, Tembok Raksasa Tiongkok memisahkan Ordos dengan daratan subur. Ordos menyelimuti bagian selatan dari Mongolia Dalam, sebuah Wilayah Otonomi di Tiongkok, Ningxia, sebuah Entitas Otonomi di Tiongkok, dan Provinsi Tiongkok Shaanxi dan Gansu. SejarahNama-nama kuno dari wilayah Ordos adalah He-tau dan - kemudian - He-nan ("negara selatan sungai"). Wilayah tersebut diduduki oleh para penunggang kuda selama beberapa abad, dan sangat sering dijadikan tempat perang dengan Tiongkok. Pada abad ke-1 dan ke-2 Masehi, wilayah tersebut diduduki oleh Xiongnu, namun kemudian tidak diduduki pada saat dan setelah pemberontakan Dungan 1869. Fauna dan floraRumput dan tumbuhan herbal asli-nya meliputi Bromus inermis, Agropyron mongolicum, A. cristatum, Festuca arundinacea, Elymus dahuricus, Melilotus albus, M. officinalis, Lotus corniculatus, Pugionium cornutum, Astragalus adsurgens, dan Filifolium sibiricum.[2] Catatan kaki
Referensi
|