Gurdwara Darbar Sahib Kartarpur
Gurdwara Darbar Sahib Kartarpur (Punjabi: ਗੁਰਦੁਆਰਾ ਦਰਬਾਰ ਸਾਹਿਬ ਕਰਤਾਰਪੁਰ/bahasa Urdu: گردوارہ دربار صاحب کرتارپور), disebut juga Kartarpur Sahib, adalah suatu gurdwara yang berada di Kartarpur, Shakargarh, Distrik Narowal, Provinsi Punjab, Pakistan.[1][2] Situs bersejarah lokasi gurdwara ini adalah tempat Guru Nanak, pendiri Sikhisme, menetap dan membangun komunitas Sikh setelah menyebarkan ajarannya (Udasis ke Haridwar, Mekkah-Madinah, Lanka, Bagdad, Kashmir, Nepal[3][4]) dan hidup selama 18 tahun hingga ia meninggal pada tahun 1539.[5] Gurdwara ini juga terkenal karena lokasinya dekat perbatasan antara Pakistan dan India. Kuil ini terlihat dari sisi perbatasan India.[6] Para pengikut Sikh India berkumpul dalam jumlah besar di tepi sungai sisi India untuk melakukan darsana atau pandangan suci.[7] Koridor Kartarpur, suatu koridor bersejarah ke Gurdwara telah dibuka pada 9 November 2019 yang memungkinkan para peziarah India masuk ke situs di Pakistan tanpa visa (suatu hal yang jarang terjadi).[8][9] LokasiGurdwara Kartarpur Sahib berada di Tehsil Shakargarh bagian dari Distrik Narowal, Punjab, Pakistan.[10] Tempat yang disucikan ini adalah salah satu tujuan wisata terkenal dan berjarak hanya lima kilometer dari perbatasan India-Pakistan.[11] MaknaGurdwara Kartarpur Sahib dibangun untuk memperingati situs tempat menetapnya Guru Nanak, pendiri Sikhisme, setelah ia menyebarkan ajarannya.[12] Guru Nanak mendirikan Kota Kartarpur dekat Sungai Ravi pada tahun 1515 dengan membuka ladang dan membuka dapur komunitas atau Langar.[13] Ia membangun komunitas Sikh di sana dan hidup bersama komunitasnya selama 18 tahun hingga ia meninggal pada 22 September 1539. Disebutkan bahwa gurdwara ini dibangun di tempat Guru Nanak meninggal.[5] Karena itu, gurdwara ini merupakan tempat suci kedua dalam agama Sikhisme setelah Gurdwara Janam Asthan, yaitu tempat kelahiran Guru Nanak di Nankana Sahib, Pakistan.[14] Di sini Guru Nanak menyampaikan tiga prinsip, yaitu Kirat Karo, Naam Japo, Wand Chako, yang berarti bekerja keras untuk hidup, selalu mengingat Tuhan, dan berbagi kebaikan dengan dunia. Ajaran-ajaran Guru adalah perdamaian, harmoni, dan persaudaraan universal. Guru Nanak percaya pada kesetaraan antara kasta, agama, dan gender, serta menyatakan Ik Onkar yang berarti hanya ada satu Tuhan.[15] Menurut Fakr Syed Aijazuddin, sejarawan seni yang tinggal di Lahore, kuil ini menyimpan salinan terakhir dari Guru Granth Sahib yang asli. Seorang peziarah Sikh mengatakan, "setiap langkah di sini mengingatkan kami akan kehidupan Guru". Para pengikut Sikh India berkumpul dalam jumlah besar di tepi sungai sisi India dari garis perbatasan untuk memperoleh darshan atau pandangan suci dari gurdwara.[7] Legenda yang populer di masyarakat menyebutkan bahwa setelah Guru Nanak meninggal, muncul perselisihan antara orang-orang Hindu dan muslim setempat. Kaum muslim yang melihatnya sebagai sesama muslim ingin menguburnya, tapi umat Hindu yang mengakui Nanak sebagai guru mereka ingin mengkremasi tubuhnya. Legenda berikutnya menceritakan bahwa tubuh Guru Nanak berubah menjadi bunga-bunga, yang kemudian dibagi antara kedua komunitas.[13] Tempat suciTempat suci ini berada di Kartarpur, sebuah kota kecil di sisi Sungai Ravi di Punjab, dan menjadi salah satu tempat tersuci bagi 30 juta pengikut Sikhisme di seluruh dunia.[16] Bangunan utama dibangun tahun 1925 dengan biaya 135.600 Rupee yang disumbangkan oleh Sardar Bhupindar Singh, Maharaja Patiala. Gurdwara ini diperbaiki oleh Pemerintah Pakistan tahun 1995 dan direstorasi total tahun 2004. Pada Mei 2017, organisasi nirlaba "EcoSikh" mengusulkan pembentukan "hutan suci" seluas 100 acre di sekitar gurdwara.[17] Gurdwara kemudian diperluas pada November 2018 dengan pembangunan halaman, museum, perpustakaan, asrama, dan ruang loker baru menutupi lahan seluas 42 acre (17 hektar).[18] Di tempat ini terdapat sebuah sumur sedalam 20 kaki terbuat dari batu bata merah kecil berusia 200 tahun dan dipercayai dibangun saat Guru Nanak Dev masih hidup.[19] Akses melalui Koridor KartarpurUsulan akses bebas visaSecara gigih dan tegas, komunitas Sikh sudah lama mengajukan permintaan koridor Kartarpur (ETA) yang bebas visa.[20] Langkah itu dibicarakan pertama kali dalam perjalanan bus Perdana Menteri India Atal Bihari Vajpayee ke Lahore tahun 1999. Gagasan itu disetujui oleh Presiden Pakistan Pervez Musharraf tahun 2000 dan Presiden membuka berbagai tender untuk tujuan konstruksi.[21] Tetapi, India menyatakan bahwa permintaan yang telah diajukan selama dua dekade itu mengalami penundaan oleh Pakistan.[22] Karena tempat suci itu hanya berjarak tiga kilometer dari garis perbatasan dengan India, pada tahun 2000 Pakistan setuju untuk mengizinkan para peziarah Sikh dari India mengunjungi tempat itu bebas visa dengan membangun sebuah jembatan dari perbatasan ke gurdwara.[23] Pada bulan Mei 2017, anggota komite tetap parlemen India mengumumkan bahwa tidak akan ada pembangunan koridor seperti itu, mengingat hubungan India dengan Pakistan yang buruk.[24] Sebagai gantinya, disebutkan bahwa pemerintah India mungkin memasang empat teropong untuk melihat gurdwara dari Dera Baba Nanak yang terletak dekat dengan perbatasan India–Pakistan di Distrik Gurdaspur, negara bagian India Punjab.[7] Pada Agustus 2018, Menteri Pariwisata Punjab, Navjot Singh Sidhu diundang dalam upacara pengambilan sumpah perdana menteri Pakistan yang baru, Imran Khan, yang berteman melalui kriket. Setelah dikritik karena menerima pelukan dari Jenderal Qamar Javed Bajwa, Kepala Angkatan Darat Pakistan, Sidhu mengatakan bahwa Bajwa telah meyakinkannya koridor yang diminta akan dibuka sebelum peringatan ulang tahun Guru Nanak ke-550.[25][26] Secara sepihak, pada September 2018 pemerintah Pakistan memutuskan untuk membuka koridor sebelum peringatan ulang tahun Guru Nanak ke-550 dengan bebas visa bagi 5.000 orang Sikh India per hari.[27][28] Pemerintah India menyetujui pembangunan dan pengembangan koridor Kartarpur dari Dera Baba Nanak, Distrik Gurdaspur, ke perbatasan internasional India–Pakistan. Koridor Kartarpur yang lama ditunggu-tunggu itu dibangun dan disebut sebagai “Koridor Perdamaian".[29] Langkah itu disambut baik oleh komunitas Sikh di seluruh dunia. Setelah pembukaan koridor itu dikonfirmasi oleh Menteri Informasi Pakistan Fawad Chaudhry, Navjot Singh Sidhu mengapresiasi niat baik Imran Khan.[30] PBB dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat juga menyambut baik Koridor Kartapur.[31][32] InaugurasiMenjelang perayaan Prakash Purab ke-550 Guru Nanak Dev, Koridor Kartarpur, yang menghubungkan Sri Darbar Sahib, Dera Baba Nanak di Punjab, India, dengan Gurdwara Darbar Sahib Kartarpur dibuka pada tanggal 9 November 2019 (pada hari Jatuhnya Tembok Berlin[33]). Koridor itu memfasilitasi Jatha (kelompok) pertama terdiri atas lebih dari 550 peziarah untuk melakukan perjalanan ke tempat peristirahatan terakhir Guru Nanak Dev.[34] Di sisi India dari perbatasan, Perdana Menteri Narendra Modi berterima kasih kepada Presiden Pakistan karena menghormati rasa sentimen orang India[35] dan melepas rombongan peziarah serta menyerahkan bendera Jatha kepada pemimpin Jatha Akal Takht Giani Harpreet Singh.[36] Dengan dipimpin Giani Harpreet Singh, Jatha itu melakukan perjalanan melalui koridor ke Pakistan untuk beribadah di Gurdwara Darbar Sahib Kartarpur.[37] Di sisi Pakistan, Imran Khan menerima para peziarah[38] dan secara resmi membuka Koridor Kartarpur dengan melepas tirai yang diangkat oleh balon udara panas dari Kirpan (belati Sikh) raksasa.[39] Dalam kesempatan itu, Giani Harpreet mengucapkan terima kasih kepada kedua pemerintah atas koridor itu dan meminta akses koridor bagi kaum Sikh Pakistan untuk beribadah di Sri Darbar Sahib, Dera Baba Nanak di wilayah India.[40] Saat peresemian, dibacakan pula puisi tentang Guru Nanak, dari Bang-e-Dara karya Allama Iqbal oleh mantan perdana menteri Dr. Manmohan Singh dan pembicara Pakistan.[41][42][43] Referensi
Pranala luar
|