Gukesh Dommaraju
Gukesh Dommaraju (lahir 29 Mei 2006) adalah seorang grandmaster catur berkebangsaan India dan juara bertahan dalam Kejuaraan Catur Dunia.[1] Ia adalah juara dunia catur termuda dalam sejarah, pemain termuda ketiga yang mencapai rating catur 2700 pada usia 16 tahun, serta pemain termuda yang mencapai rating catur 2750 pada usia nya yang ke-17. Ia mendapatkan gelar grandmaster pada usia 12 tahun, yang menjadikannya sebagai grandmaster termuda ketiga sepanjang masa. Ia juga merupakan pemenang termuda Turnamen Kandidat dan juara termuda dalam Kejuaraan Dunia Catur, di mana ia mengalahkan Ding Liren dari Tiongkok. [2] Gukesh mulai bermain catur saat masih berusia 7 tahun. Dia berhasil memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Master Internasional pada Maret 2017. Dia memenangkan gelar Kejuaraan Catur Remaja Dunia dibawah 12 tahun pada 2018, dan juga memenangkan banyak medali emas pada Kejuaraan Catur Remaja Asia di tahun 2018. Pada 15 Januari 2019, pada usianya yang ke 12 tahun, 7 bulan, dan 17 hari, ia menjadi grandmaster termuda kedua sepanjang sejarah, setelah Sergey Karjakin. Dia merupakan bagian dari tim nasional India yang memenangkan medali perak pada Pesta Olahraga Asia 2022. Gukesh memenangkan medali perunggu untuk tim dan medali emas individual pada Olimpiade Catur ke-44, tahun 2022. Pada daftar rating ELO September 2023, Gukesh menjadi pemain asal India yang berada di peringkat teratas, mengalahkan Viswanathan Anand, rekornya selama 37 tahun. Pada Olimpiade Catur ke-44 di tahun 2024, dia memenangkan kedua medali emas, baik untuk individual maupun untuk tim. Ia juga memenangkan Turnamen Kandidat 2024 yang diadakan untuk mengidentifikasi penantang Ding Liren pada Kejuaraan Catur Dunia 2024. Dia adalah pemenang termuda yang pernah ada. Pada kejuaraan catur dunia 2024, dia memenangkan gelar tersebut setelah berhasil mengalahkan Ding, sekaligus menjadi juara dunia termuda ke-18, pada usia 18 tahun dan 195 hari. Kehidupan AwalKelahiran dan latar belakangGukesh lahir pada tanggal 29 Mei 2006 di Chennai, menjadi bagian keluarga Telugu di Andra Pradesh. Ibunya, Padmavathi, adalah seorang ahli mikrobiologi. Dan ayahnya, Rajinikanth, adalah seorang ahli bedah THT yang pindah ke Chennai untuk mengejar karir medisnya. Gukesh menempuh pendidikan di Sekolah Velammal Vidyalaya di Mel Ayanambakkam, Chennai. Keluarga Gukesh berasal dari Desa Chenchuraju Kandriga, di dekat Satyavedu di Distrik Tirupati di Andhra Pradesh. Kakeknya, Shankar Raju lahir dan besar di Chenchuraju Kandriga dan bekerja di Perkeretaapian India. Putranya Rajinikanth, kemudian menetap di Chennai untuk mengejar karir medis dan menikah dengan Padmavathi di sana. Keluarga tersebut memiliki properti di Chenchuraju Kandriga, tempat tinggal Shankar Raju saat ini. Awal karirnya di caturGukesh mempelajari catur pada 2013 pada usia yang ke 7 tahun, dan akhirnya memulai sesi yang terstruktur, satu jam tiga kali dalam seminggu. Ia memilih untuk putus sekolah setelah kelas IV (4) di sekolah dasar, demi berfokus pada karir caturnya. Pada 2017, ayahnya keluar dari pekerjaanya untuk menemani Gukesh bepergian ke berbagai turnamen; Gukesh disponsori oleh teman-teman orang tuanya saat ini, dukungan yang sering sekali dibicarakan setelah itu. Bakatnya yang luar biasa itu telah diakui oleh institusi sejak dini, menerima banyak manfaat dari hebatnya ekosistem catur di India. Karir CaturAwal karir (2015-2019)Gukesh memenangkan Kejuaraan Catur Sekolah Asia bagian U-9 (dibawah 9 tahun) pada 2015. Dia memenangkan Kejuaraan Catur Remaja Dunia kategori U-12 (dibawah 12 tahun) pada 2018. Pada Kejuaraan Catur Remaja Dunia di 2018, dia mencatat rekor dengan meraih 5 medali emas di kategori U-12 dalam format cepat individu, blitz, dan format klasik, serta tim cepat dan kompetisi blitz. Dia memenuhi persyaratan untuk gelar Master Internasional pada Maret 2017, di Cappelle-la-Grande Open ke-34. Pada 15 Januari 2019, Gukesh menjadi grandmaster termuda kedua sepanjang sejarah pada umurnya yang ke 12 tahun, 7 bulan, dan 17 hari, setelah Sergey Karjakin. Pada Juni 2021, dia memenangkan Tur Catur Penantang Julius Baer, Tantangan Gelfand, mencetak 14 dari 19 poin. Medali emas olimpiade dan kandidat kualifikasi (2022-2023)Pada Agustus 2022, Gukesh memenangkan medali emas individu di papan pertama pada acara terbuka Olimpiade Catur ke-44 di Chennai dengan skor 9 dari 11. Dia merupakan bagian dari 2 tim India yang memenangkan medali perunggu pada turnamen yang sama. Pada September 2022, dia menjadi bagian dari tim Indiayang memenangkan medali perak pada Pesta Olahraga Asia 2022 di kompetisi tim pria. Di bulan yang sama, Gukesh menggapai rating FIDE lebih dari 2700 pertama kali dengan rating 2726, dan menjadi orang termuda ketiga yang pernah melakukannya setelah Wei Yi dan Alireza Firouzja. Dalam turnamen Aimchess Rapid pada Oktober 2022, Gukesh menjadi pemain termuda yang berhasil mengalahkan Magnus Carlsen, sang juara bertahan pada Kejuaraan Catur Dunia. Pada Agustus 2023, Gukesh menjadi pemain termuda sepanjang sejarah yang berhasil menggapai rating ELO 2750. Pada Piala Dunia Catur 2023 di Baku, dia berhasil maju ke perempat final, di mana di kalah dari Carlsen. Dalam daftar rating September 2023, Gukesh melampaui Viswanathan Anand sebagai pemain peringkat teratas India, pertama kali setelah 37 tahun Anand berada di peringkat teratas. Pada Desember 2023, Gukesh lolos ke Turnamen Kandidat 2024, yang akan dilakukan untuk menentukan siapa penantang Ding Liren pada Kejuaraan Catur Dunia. Dia finis pada posisi kedua di Sirkuit FIDE dibelakang Fabiano Caruana, dan mengambil tempat kualifikasi yang diperuntukkan bagi pemenang, karena Caruana telah lolos melalui Piala Dunia Catur. Dia merupakan pemain termuda ketiga yang berhasil lolos ke Turnamen kandidat, dibelakang Bobby Fischer dan Carlsen. Medali emas olimpiade ganda dan Kejuaraan Dunia (2024–sekarang)Pada Januari 2024, Gukesh finis dalam pertandingan empat arah untuk memperebutkan juara pertama pada Turnamen Catur Tata Steel 2024 dengan skor 8½ dalam 13 ronde. Dia mengalahkan Anish Giri di semifinal sebelum dikalahkan oleh Wei Yi di final. Pada April 2024, Gukesh menjadi bagian dari Turnamen Kandidat yang terdiri dari delapan pemain yang diadakan di Toronto. Ia memenangkan 5 permainan melawan Rameshbabu Praggnanandhaa dan Vidit Gujrathi sbegai bidak hitam, Firouzja sebagai bidak putih, dan Nijat Abasov sebagai hitam dan putih. Dengan 1 kekalahan saat melawan Firouzja, dia finis dengan 9 poin dari 14 ronde untuk memenangkan turnamen tersebut. Dia adalah pemain termuda sepanjang sejarah dalam Turnamen kandidat. Pada 10 Agustus 2024, sebuah buku berjudul From Boy to Man to Challenger: The Fiercest Battles of Gukesh D, oleh Cyrus Lakdawala, dipublikasi oleh Elk & Ruby. Dijelaskan sepenuhnya, ini mencakup 70 pertandingan-pertandingan melawan grandmaster dan juara dunia. Pada September 2024, Gukesh mendapat bagian dalam Olimpiade Catur di Budapest sebagai bagian dari tim India. Ia tidak kalah satu pertandingan pun dan meraih medali emas individu dengan skor sembilan dalam sepuluh ronde. Penampilannya di papan satu membantu India memenangkan medali emas beregu pertama mereka di Olimpiade. Berkat kemenangan tersebut, Gukesh masuk ke dalam peringkat 5 besar FIDE untuk pertama kalinya pada 1 Oktober 2024. Kejuaraan Catur Dunia 2024 diselenggarakan selama bulan November–Desember 2024 antara Gukesh dan Ding Liren. Gukesh mencatatkan tiga kemenangan melawan dua kemenangan untuk Ding, dan sembilan kali seri pada 14 ronde klasik dalam turnamen tersebut. Dia memenangkan pertandingan yang ke-14 dan pertandingan final (terakhir) pada 12 Desember 2024, dengan hasil akhir dari Kejuaraan Catur Dunia 2024 adalah dengan skor 7½–6½. Kemenangan tersebut menjadikannya sebagai juara dunia catur termuda yang tak terbantahkan, dengan hanya Ruslan Ponomariov yang sedikit lebih muda ketika Ponomariov memenangkan Kejuaraan Catur Dunia FIDE 2002, sebuah turnamen sistem gugur ketika gelarnya dipisah. FIDE mengomentari permainan Gukesh yang memiliki "akurasi yang hampir sempurna", Ding juga bereaksi bahwa itu adalah turnamen terbaiknya pada tahun ini, dang menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak menyesal harus kehilangan gelar tersebut dari Gukesh. Penghargaan dan pujian pun datang dari para politisi Tamil dan juga Telugu, serta ucapan selamat dari dunia per-kriketan India. Gaya BermainGukesh memainkan sebuah permainan yang reaktif dan memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menghitung di bawah tekanan waktu, oleh karena itulah permainannya sering kali berkembang menjadi pertempuran taktis yang kompleks. Mentornya, Anand, menggambarkan dia memiliki "kemampuan berhitung yang luar biasa". Carlsen menganggap gaya permainan Gukesh sebagai "kontra murni" dan berpendapat bahwa Gukesh sangat sedikit melakukan kesalahan, yang menjadikannya "lawan yang sangat berbahaya dalam keadaan apa pun". Gayanya juga sebanding dengan peningkatan bertahap mantan juara dunia Anatoly Karpov, seperti anakonda (begitu halus sehingga lawannya tidak memiliki serangan balik). Catatan Performa
Penghargaan dan Nominasi
Referensi
|