Graziella
Graziella adalah novel terbitan tahun 1852 yang ditulis oleh pengarang berkebangsaan Prancis Alphonse de Lamartine. Novel ini menceritakan pemuda Prancis yang jatuh cinta kepada cucu seorang nelayan, Graziella, ketika melakukan perjalanan ke Naples, Italia. Mereka berpisah ketika si pemuda harus kembali ke Prancis, tak lama kemudian Graziella meninggal dunia. Graziella, yang didasarkan kepada pengalaman penulis yang berinteraksi dengan penjual daun tembakau ketika di Naples awal dekade 1810-an, awalnya ditulis sebagai jurnal dan ditujukan sebagai komentar terhadap puisi Lamartine berjudul "Le Premier Regret". Graziella, yang awalnya dibuat sebagai tulisan bersambung sebagai bagian dari Les Confidences yang dimulai tahun 1849, menerima berbagai pujian. Sebuah adaptasi opera selesai dikerjakan pada akhir tahun tersebut. Karyanya mempengaruhi lukisan, puisi, novel, dan film pada masa itu. Kritikus sastra Amerika, Charles Henry Conrad Wright, memandang novel ini sebagai tiga novel Prancis emosionalis paling penting, di antara Paul et Virginie (1788) oleh Saint-Pierre dan Atala (1801) novella oleh Chateaubriand. Ada dua terjemahan ke bahasa Inggris yang telah dipublikasikan: satu oleh James Runnion pada tahun 1875 dan satu lagi oleh Ralph Wright pada tahun 1929. PlotNarator berusia 18 tahun melakukan perjalanan dari rumahnya di Mâcon, Burgundy, ke Italia, menginap di Roma, dengan tujuan akhir Naples. Di sana dia bertemu dengan pemuda bernama Aymon de Virieu. Keduanya memutuskan untuk belajar kepada Andrea seorang nelayan lokal. Meskipun beberapa bulan awal berjalan dengan tenang dan indah, ketika ada gelombang badai pada bulan September, mereka terpaksa mengungsi ke rumah Andrea di Procida dan bermalam di sana. Di sini narator bertemu untuk pertama kalinya dengan cucu dari nelayan tersebut, Graziella. Keesokan paginya, narator tak sengaja mendengar istri Andrea mearahinya karena membawa dua orang pagan dari Prancis. Namun, Graziella membela mereka, membuat neneknya terdiam dengan menunjukkan sisi kasih sayang dan religius mereka. Keluarga nelayan dan muridnya memperbaiki sisa-sisa perahu yang rusak. Setelah itu, narator dan Virieu pergi ke desa dan membeli perahu baru dan peralatan untuk menangkap ikan untuk sang nelayan. Ketika mereka kembali, Andrea dan keluarganya sedang tidur tetapi kemudian bangun dan diajak ke pantai. Di sana mereka gembira telah diberi kapal baru. Setelah beberapa hari, narator dan Virieu menikmati hidup yang sangat indah, membaca, berjalan-jalan, serta menikmati keindahan, musik, dan tarian daerah Procida. Graziella menampakkan ketertarikan pada bacaan mereka yang keduanya membacakan karya Ugo Foscolo dan Tacitus kepadanya dan keluarganya. Kedua karya ini datar, mereka pun tertarik pada novel romantis Paul et Virginie karya Jacques-Henri Bernardin de Saint-Pierre. Graziella terpesona dengan ceritanya hingga dia mengabaikan all reserve dan duduk di dekat narator dengan napas yang berhembus di tangan narator dan rambutnya menyapu kening narator. Ketika selesai, dia meminta narator untuk menceritakan ulang. Pada hari kesembilan ada cuaca buruk. Andrea membawa keluarganya beserta kedua muridnya ke Naples. Virieu kembali ke Prancis dan narator jatuh sakit karena terlalu sedih atas kepergian temannya.Graziella bergegas ke penginapannya, yang dia merawat narator. Pembicaraan mereka dan kepedulian Graziella menghidupkan semangat narator kembali. Setelah segar kembali, hari berikutnya dia menuju penginapan Andrea di Mergellina. Dia menyadari keberuntungan mereka di kota tersebut. Andrea dan istrinya menikmati tangkapan ikan yang banyak sementara Graziella mengukir koral untuk tambahan uang. Ketika narator akan pergi dan terlihat resah, mereka menawarkannya untuk menginap dengan mereka. Beberapa bulan berlalu dan narator menganggap keluarga Andrea merupakan keluarganya juga. Narator berusaha memperlakukan Graziella sebagai saudarinya. Dia menemaninya ke gereja serta mengajarinya membaca dan menulis. Graziella memaksa dia untuk menghabiskan waktunya lebih banyak denngannya, berbincang dan belajar mengukir koral daripada menulis puisi yang sia-sia. Namun, narator menyadari rasa cinta untuk Graziella beberapa hari sebelum Natal. Graziella dijadwalkan untuk menikahi sepupunya Cecco: "Hidupku tanpa keberadaannya bukan apa-apa."[1] Kehilangan yang tiba-tiba akan Graziella membuat narator meninggalkan Naples dan mengembara ke daerah sekitar. Dia baru kembali setelah tahun baru. Meskipun Graziella menerima lamaran pernikahan pada hari yang sama ketika narator kembali, dia kabur pada malam harinya, bermaksud bergabung ke biara. Hari berikutnya keluarganya mencari keberadaannya. Kemudian, narator menyadari bahwa Graziella pasti telah kembali ke Procida dan menuju ke sana. Di rumah Andrea, dia menemui Graziella yang menyatakan cinta untuknya, berkata "Mereka menginginkanku untuk mencari suami—kau adalah suami untuk jiwaku."[2] . Mereka bermalam bersama membahas percintaan mereka. Ketika keluarga Graziella datang untuk menjemputnya, mereka memutuskan bahwa dia tidak perlu menikahi Cecco. Selama tiga bulan mereka menikmati percintaan mereka yang tidak diketahui keluarga Graziella. Namun, dia tersiksa karena mengkhawatirkan narator kembali ke Prancis dan oleh kedudukan sosialnya yang jauh di bawah narator. Ketika narator kembali ke Prancis, Graziella jatuh di ambang pintu tetapi narator, meskipun sedih, tidak bisa tinggal. Meskipun mereka tetap melakukan surat-menyurat, ketika berada di tengah-tengah masyarakat Prancis narator merasa malu akan cintanya kepada cucu nelayan yang miskin. Dia menyadari kebodohannya setelah mendengar kabar kematian Graziella pada usia 16 tahun. Novel ini ditutup dengan sebuah puisi, "Le Premier Regret" ("Penyesalan Pertama") yang didedikasikan untuk kenangannya. Penulisan dan penerbitanGraziella ditulis oleh Alphonse de Lamartine, novelis dan penyair berkebangsaan Prancis. Ketika masih muda, Lamartine pada tahun 1812 mengunjungi Italia, melakukan perjalanan dari rumahnya di dekat Mâcon ke biara di Cluny dan berlanjut ke Naples dan Roma. Selama perjalanan di Naples, Lamartine tinggal dengan Darest de la Chavanne, yang memiliki pabrik rokok. Di sana dia bertemu dengan wanita muda dari Procida, tukang lipat daun tembakau, yang dia memulai hubungan dengannya.[3][4][5] Dengannya Lamartine sangat mesra. Wanita itu meninggal setelah Lamartine kembali ke Prancis; pengarang Agide Pirazzini mengemukakan bahwa dia benar-benar mencintai wanita itu hanya setelah kematiannya, dan bahwa sejak itu bayang-bayangnya tidak pernah meninggalkannya.[6] Pengalamannya dengan tukang lipat daun tembakau adalah inspirasi yang ampuh untuk Lamartine; Pirazzini menunjukkan bahwa beberapa karya, termasuk "Le Passé" ('Masa Lalu') dan "L'Hymne au soleil" ('Hymne untuk Matahari') ditulis untuk mengenangnya.[7] Pengalamannya juga membentuk dasar dari puisinya "Le Premier Regret", sebuah elegi sedih yang fokus menceritakan sebuah makam dari seorang wanita Italia tak bernama tetapi dicintai. Karya ini, yang awalnya diterbitkan dalam Harmonies poétiques et religieuses (1830), dijadikan sebuah novel berjudul Graziella.[8] Kemudian, Lamartine menulis sebuah jurnal yang menjelaskan pengalamannya di Italia,[3] menyelesaikan cerita pada tahun 1843,[9] dan menjadikan penceritaan terhadap kisah Graziella sebagai komentar untuk "Le Premier Regret".[10] Pada awal 1840-an, kawan Lamartine, Eugène Pelletan, mengunjungi pengarang Ischia, dan dibacakan beberapa halaman dari jurnal tersebut. Tersentuh oleh ceritanya, setibanya di Prancis Pelletan merekomendasikan perusahaan Prancis untuk menerbitkan rekoleksi tersebut yang dia sangat yakin mendapatkan popularitas. Penerbit setuju, meskipun sang pengarang yang bermasalah secara finansial awalnya menolak. Setelah dihadapkan ancaman Lamartine harus menjual rumahnya, akhirnya setuju untuk menerbitkannya.[3] Les Confidences, didasarkan kepada jurnal Lamartine, dijadikan cerita bersambung dimulai pada tanggal 2 Januari 1849 di surat kabar La Presse.[11] Wanita yang Lamartine jatuh cinta padanya di Italia dihadirkan dalam karakter Graziella. Kisah Graziella dalam Les Confidences, yang berisi setengah dari keseluruhan,[12] dikumpulkan dan diterbiktan di edisi yang terpisah mulai tahun 1852.[13] Novel tersebut sukses setelah dirilis.[14] Pada tahun 1853, edisi berbahasa Spanyol diiklankan; beberapa terjemahan lebih jauh dalam bahasa tersebut diterbitkan sebelum 1919.[15] Pada tahun 1875, James Runnion telah menerjemahkannya ke bahasa Inggris; terjemahan ini diterbitkan oleh perusahaan yang berbasis di Chicago A. C. McClurg and Company dan diberi judul Graziella: A Story of Italian Love.[16] Edisi lainnya, berjudul sama dengan aslinya, diterjemahkan Ralph Wright dan diterbitkan perusahaan London Nonesuch Press pada tahun 1929. Versi ini dimasukkan 30 ilustrasi.[17] AnalisisPada tahun 1871, penulis dari Westminster Review mendeskripsikan perubahan dari tukang lipat daun tembakau ke pengukir koral sebagai "penyimpangan fakta satu-satunya" dalamGraziella.[18] Empat tahun kemudian, Runnion menjabarkan novel ini sebagai "sehelai daun yang robek dari ingatan pribadi [pengarang]".[19] Pirazzini, menuliskan pada tahun 1917, mencatat ketidak-akuratan, seperti usia Lamartine selama perjalanan ke Italia (18 tahun di novel, nyatanya awal 20-an),[20] tetapi menganggapnya tidak terlalu relevan, sebagaimana kenangannya "dikelilingi cahaya dan puisi".[12] Dari hal itu, Henri Guillemin dari Encyclopædia Britannica mendapati Les Confidences mencampurkan kenyataan dan imajinasi.[21] Penulis Terence Cave mendeskripsikan karya tersebut sebagai "autobiografi jarak jauh".[14] Keindahan Italia bagian selatan sering ditunjukkan dalam karya-karya Lamartine, seperti di Graziella.[4] Pirazzini menjelaskan pendeskripsian Lamartine sebagai "hebat ... seperti sebuah hymne, meskipun bentuknya adalah prosa".[22] Penulis Nathalie Léger mendapati sebuah "hubungan homologis" antara Graziella dan Paul et Virginie (1788) oleh Saint-Pierre.[10] ResepsiKritikKritikus sastra berkebangsaan Amerika Charles Henry Conrad Wright, dalam tulisannya pada tahun 1912, menganggap Graziella sebagai episode terbaik yang dihadirkan Les Confidences. Dia memandangnya sebagai satu di antara tiga novel yang harus dibaca untuk mengerti perkembangan emosionalisme dalam sastra Prancis, bersamaan dengan Paul et Virginie oleh Saint-Pierre dan Atala (1801), novella oleh François-René de Chateaubriand.[4] BudayaGraziella dengan cepat menjadi bagian dari budaya popular Prancis. Pada 20 Januari 1849, librettist Jules Barbier dan Michel Carré melakukan pertunjukkan adaptasi satu babak dari cerita tersebut di Théâtre du Gymnase di Paris.[11] Rujukan kepada Graziella yang bernasib buruk dapat ditemui dalam novel Jules-Romain Tardieu tahun 1857 berjudul Mignon, légende, yang menceritakan anak seorang pemahat bernama Graziella. Novel ini menyatakan bahwa ayah Graziella, Marx, mengambil "teladan dari salah satu cerita Lamartine paling puitis"[a] untuk menamai karakter tersebut.[14] Penyair Prancis Tristan Corbière pernah bertemu seorang pria yang mengaku sebagai anak Lamartine dan Graziella ketika di Italia tahun 1869, lalu menulis puisi berjudul "Le fils de Lamartine et Graziella" ('Anak dari Lamartine dan Graziella'). Puisi tersebut, yang diterbitkan di koleksi Corbière tahun 1873 Les amours jaunes, ditafsirkan oleh André Le Milinaire sebagai kecaman terhadap kepalsuan kehidupan keluarga.[23] Karakter Graziella digambarkan oleh pelukis Prancis Jules Joseph Lefebvre dengan cat minyak di atas kanvas pada tahun 1878. Dipesan oleh kolektor seni Catharine Lorillard Wolfe, karya tersebut menggambarkan Graziella duduk di atas sebuah batu, dengan jaring ikan d tangan, memandang Gunung Vesuvius yang berasap. Lukisan ini sekarang berada di Metropolitan Museum of Art, New York, New York.[13] Lukisan lainnya, Graziella di Lamartine, diselesaikan oleh seniman Naples Ferdinando Ruggieri. Ada juga catatan tentang patung yang dibuat oleh Cesare Aureli menggambarkan adegan ketika Graziella memotong rambutnya sebagai pengorbanan kepada Maria.[24] Graziella telah diadaptasi sebagai film sebanyak tiga kali. Film pertama disutradarai Mario Gargiulo dan diproduksi pada tahun 1917. Film kedua pada tahun 1926 dibuat Marcel Vandal. Film ketiga selesai pada tahun 1954 oleh Giorgio Bianchi.[25] Film terakhir ini dibintangi Maria Fiore sebagai Graziella dan Jean-Pierre Mocky sebagai narator dari Prancis Alphonse. Film ini didistribusikan oleh CEI Incom.[26] Catatan penjelasReferensi
Karya terkutip
|