Gonzalo MenéndezGonzalo Menéndez (atau Gonçalo Mendes) (skt. 950–997) merupakan seorang Comte Portugal di Kerajaan León. Ia biasanya memiliki gelar Comte (comes), jabatan tertinggi di dalam kerajaan, yang dinyatakan di beberapa dokumen yang masih ada. Ia boleh menggunakan gelar magnus dux portucalensium ("adipati agung Portugis").[1] Namanya di dalam catatan kontemporer biasanya dibaca Gundisaluus Menendiz. Gonzalo adalah putra Comte Hermenegildo González dan Mumadona Dias, dan ia dinamakan samap seperti kakeknya, Comte Gonzalo Betótez. Ayahandanya meninggal pada tahun 950, ketika jandanya mendistribusikan beberapa wilayahnya. Di dalam dokumen yang bersangkutan, Gonzalo disebutkan untuk pertama kalinya pada tanggal 24 Juli 950. KehidupanTentangan terhadap Sancho I dan Ramiro IIIPada tahun 966, Gonzalo membunuh Sancho I dari León. Ia mengundangnya ke suatu perjamuan dan meracuni makanannya, sebuah apel menurut beberapa sumber.[2] Di akhir tahun 960-an wilayah Gonzalo dijarah oleh bangsa Viking. Pada tahun 968, Ia jatuh dengan Raja Ramiro III setelah yang terakhir menolak untuk memerangi mereka. Di dalam perpecahan politik dan suksesi pada saat itu, Gonzalo konon lebih memihak keluarga Ordoño III dari León dan putranya Bermudo II dari León daripada Sancho I dari León dan putranya Ramiro III dari León. Perselisihan aristokratSuatu pertikaian di antara ibunda Gonzalo, biarawati Guimarães di masa jandanya, dan seorang kerabat jutawan Galisia, Rodrigo Velázquez, memacu persaingan di antara dua keluarga yang akan berlangsung selama beberapa tahun. saudari ipar dan saudara Rodrigo, Guntroda, biarawati Pazóo, telah menyesuaikan biara Santa Comba, yang adalah milik seorang biarawan yang bernama Odoino, yang meminta bantuan kepada Mummadomna. Ia mengirim anak-anaknya, Gonzalo dan Ramiro untuk memaksa Guntroda untuk mengembalikannya volens nolens (dengan suka rela atau tidak). Konflik yang tinggal memulai peperangan di antara faksi-faksi yang dipimpin oleh Gonzalo dan Rodrigo. Pada tahun 968 atau mungkin 974, Gonzalo mengalahkan saingannya di dalam Perang Aguioncha. Justo Pérez de Urbel berdalih bahwa keabsenan Rodrigo dan Gonzalo dari istana ketika pemangku takhta Ratu Elvira Ramírez membuktikan bahwa selama periode ini mereka mandiri secara de facto, namun mereka berada di León pada tanggal 20 September 968 untuk membuktikan sebuah hadiah bangsawan kepada biara Sobrado.[3] Pemberontakan membela Vermudo IIPada tahun 981, setelah Kristen dikalahkan di dalam Perang Rueda, ia memimpin suatu pemberontakan melawan Ramiro III yang mengangkat sepupu raja, Vermudo Ordóñez, diduga keponakan Gonzalo, ke atas takhta.[4] Putra Gonzalo, Menendo González, segera bergabung dengannya dan juga dengan Tedón Aldretiz, Tello Eloritiz, Gutier Díaz, Rodrigo Sarracínez, Gonzalo Álvarez, dan Gonzalo Díaz. Di antara beberapa uskup yang mendukung pemberontakan tersebut adalah Viliulfo dari Coimbra, Ikilano dari Viseu, dan James dari Lamego. Dokumen pertama yang menyebutkan gelar Vermudo sebagai "raja" (Vermudus rex, prolix domni Ordoni)[5] adalah sebuah sumbangan kepada sebuah biara di Lorvão dari empat bagian desa-desa Palos dan Lamas yang dilakukan oleh Gonzalo pada tanggal 22 Desember pada tahun itu. Vermudo menandatangani sebuah dokumen dengan sepupunya pada tanggal 11 Oktober, dan keberhasilan pemberontakan harusnya datang setelah tanggal tersebut. Gonzalo kadang-kadang berjasa dengan pengejaran Pelayo Rodríguez, putra musuh lamanya, Rodrigo Velázquez, dari Keuskupan Katolik Roma Santiago de Compostela pada musim gugur tahun 982 untuk pemahkotaan Vermudo.[6] Pada tahun 985 Gonzalo dan banyak jutawan Portugis lainnya mulai menggunakan gelar Adipati (dux); Gonzalo biasanya tercantum di dalam dokumen terlebih dulu daripada mereka.[7] Pada tahun 994 ia diberikan kota dan wilayah Braga. Ia tewas terbunuh pada tahun 997 selama kampanye Almanzor melawan Santiago de Compostela. Diduga Kedutaan CórdobaPada tanggal 12 Agustus (16 Shawwal) 971, menurut al-Muqtabis, Kekhalifahan Kordoba, al-Hakam II, menerima enam kedutaan Kristen di wilayahnya al-Zahra.[8] Dari Sancho Garcés II dari Pamplona, "pangeran Bascones", ia menerima Abbas Bassal (Basilio) dan Velasco, seorang hakim dari Nájera. Dari Elvira Ramírez datang kesana utusan al-Layt dan Córdoba arif Abd al-Malik, yang telah ada di istananya. Dari Fernando Flaínez, Comte Salmántica, Kekhalifahan menerima duta besar Habib Tawila dan Saada. Dari Garci-Fernández, Comte Kastilia dan Álava, tiba orang García, putra dari seseorang yang bernama Gatón. Kemudian datang Esimeno (Jimeno) dan Elgas dari Fernando Ansúrez, Provinsi Monzón, Peñafiel, dan Campos, dan akhirnya duta besar dari seorang Comte yang bernama Gundisalb: Sulayman dan Jalaf ibn Sad. Yang terakhir ini mungkin adalah Gonzalo Menéndez atau Gonzalo Muñoz, Provinsi Coimbra. Pernikahan dan KeturunanSuatu hari sebelum tahun 964, Gonzalo menikahi Ilduara (Ildonza) Peláez, sepupu pertamanya, putri saudara ayahandanya, Pelayo González, Comte Deza, dari istrinya kemudian, Hermesenda Gutiérrez, saudari Santo Rosendo. Ia pertama kali disinggung meskipun bukan sebagai istrnya pada tahun 961. Ia meninggal pada tahun 983, dan pada tahun itu ia diduga menikahi seorang wanita bernama Hermesinda (Ermesenda). Ia masih hidup pada tahun 1008. Keenam anak Gonzalo lahir dari istri pertamanya. Putra sulungnya, Ramiro (hidup tahun 986) dan Rosendo (hidup tahun 1014), putra ketiganya yang bekerja sedikit di dalam politik, Menendo. Selain itu terdapat juga anak-anaknya yang lain, Diego, dan dua putri: Toda, yang menikah dengan Alférez Rodrigo Ordóñez, dan Mumadona (Muniadomna), yang meninggal pada tahun 1013. Catatan
|