Gisella PerlGisella Perl (10 Desember 1907 – 16 Desember 1988) adalah seorang dokter kandungan Yahudi Hongaria yang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan nyawa perempuan lain di kamp konsentrasi Auschwitz. Gisella Perl lahir di Hongaria pada tahun 1907. Pada usia 16, Perl lulus pertama di kelas sekolah menengahnya, menjadi wanita pertama dan satu-satunya orang Yahudi yang melakukannya. Awalnya ayahnya ragu-ragu untuk mendukung aspirasi akademisnya, khususnya dalam bidang kedokteran, takut hal itu akan membuatnya meninggalkan keyakinannya. Perl kemudian menikah dengan seorang ahli bedah dan bekerja sebagai dokter kandungan di Hongaria ketika Jerman menginvasi pada tahun 1944. Pada tahun tersebut, Nazi mengirim Perl, suaminya, putranya, orang tua dan keluarga besarnya ke kamp Auschwitz. Seorang anak perempuan disembunyikan dengan keluarga non-Yahudi tepat sebelum keluarga Perl diambil dari ghetto Hongaria. Setibanya di Auschwitz, Nazi memisahkan Perl dari anggota keluarganya yang lain. Putranya akan mati di kamar gas, dan suaminya akan dipukuli sampai mati tak lama sebelum kamp dibebaskan. Gisella Perl terhindar dari kekejaman karena menjadi dokter Auschwitz di bawah Dr. Josef Mengele. Awalnya, Perl ditugaskan untuk mendorong narapidana untuk menyumbangkan darah untuk digunakan oleh tentara Jerman. Ketika Dr. Mengele menyadari bahwa Perl telah dilatih dalam ginekologi, dia melihat kesempatan untuk mendapatkan informasi tentang siapa tahanan yang hamil. Selain eksperimennya pada anak kembar, Mengele juga melakukan eksperimen mengerikan pada wanita hamil, termasuk pembedahan (percobaan dan dalam beberapa kasus, operasi mirip otopsi dilakukan pada manusia yang hidup dalam keadaan sadar). Mengele memerintahkan Perl bahwa dia harus melaporkan semua kehamilan kepadanya secara langsung. Pada Juni 1948, Perl menerbitkan ceritanya I Was a Doctor in Auschwitz. Tiga tahun kemudian, Perl memperoleh kewarganegaraan AS dan menjadi spesialis infertilitas di Rumah Sakit Mount Sinai di New York, atas saran Eleanor Roosevelt. Dia juga menemukan bahwa anak perempuan yang dia sembunyikan sebelum perang selamat, dan mereka berdua pindah ke Israel. Perl tinggal di Israel bersama putrinya sampai kematiannya pada tahun 1988.[1] Referensi |