Gereja Methodist Indonesia
Gereja Methodist Indonesia (disingkat GMI) adalah sebuah gereja Protestan di Indonesia yang beraliran methodis atau Wesleyan. GMI merupakan gereja beraliran methodis terbesar di Indonesia. Latar belakangMethodisme datang ke Indonesia pertama kali pada tahun 1905 setelah para misionaris Amerika mulai bekerja di Malaysia dan Singapura. Gereja Methodis di Indonesia saat itu adalah satu-satunya gereja yang tidak dimulai oleh para misionaris Belanda ataupun Jerman.[1] Di Indonesia, para misionaris Amerika mulai bekerja di Jawa, Kalimantan, dan Sumatra. Pada tahun 1913, setelah datangnya Bishop J. Robinson, konferensi yang pertama pun diselenggarakan di Sumatera Utara. Pada saat itu, Gereja Methodist dikenal sebagai gereja yang unik karena ini adalah satu-satunya gereja Protestan yang anggota-anggotanya terdiri atas suku Batak dan suku Tionghoa Indonesia, sementara gereja-gereja Protestan lainnya saat itu pada umumnya tersegregasi. SejarahPerintisan gereja1904: Pdt. GE. Pykett mengunjungi Medan bermaksud membuka pekerjaan Gereja Methodist. 1905: Mei, Salomon Pakianathan mulai mengajar di sekolah Inggris swasta dan berkhotbah dalam bahasa melayu. 1906: Ng Kuan Jin ditetapkan sebagai pengkhotbah di Medan oleh Pdt. GE. Pykett. 1908: Pekerjaan di Medan oleh Pdt. Dr. JR. Denyes. Superintendent Distrik Neth Indies. Salomon membuka pekerjaan Methodist di Palembang. 1909: Pengkhotbah orang Tionghoa dipindahkan dari Medan dan Gereja ditutup. 1910: Khoc Chian Bie dan Lim Huay membuka kembali sekolah Inggris di Medan dan melaksanakan kebaktian. 1911: Medan masuk kembali ke dalam wilayah administrasi Penang. 1911: Juli, Pdt. WF. Ward ditetapkan sebagai Misionaris yang pertama di Bangka. 1912: Juli, Pdt. WF. Ward ditetapkan sebagai Misionaris yang pertama di Medan. 1913: Bishop J.E. Robinson mengunjungi Sumatra. Dia adalah Bishop Gereja Mehodist pertama yang berkunjung ke Sumatra. 1917: Pekerjaan di Medan dipindahkan dari Distrik Penang ke Distrik Neth. Indies. 1917: Februari, Pdt. E.R. Hiebert ditetapkan sebagai Misionaris pertama di Palembang. 1920: Februari, Sumatera Utara menjadi satu Distrik dan Pdt. Leonard Oechsly ditetapkan sebagai Pimpinan Distrik. 1920: Februari, permulaan pekerjaan Mehodist di antara suku Batak Toba di Asahan dan ditetapkan Pdt. Lamsana Lumbantobing sebagai Pendeta di sana. 1922: Januari, peletakan batu pertama pembangunan Gereja Methodist di Jl. Nusantara Medan oleh Bishop Kley. 1922: 13 Februari, Distrik Sumatera Utara ditetapkan menjadi Distrik Mission. 1923: Maret, Methodist Girl School Medan dibuka. 1923: 1 Desember, peletakan batu pertama Methodist Boy’s School Medan oleh Gubernur Westenenk. 1925: 2 Januari, Mision Sumatera Utara menjadi satu konferensi mission di bawah pimpinan Bishop Titus Lowe. 1929: 25 Januari, Mission Sumatera Utara menjadi satu Konferensi Mision Sumatra, termasuk Mission Methodist Indies dan Mission Sumatera Utara. 1932: Peresmian Gedung Methodist Girl Medan. 1938: Peresmian Gedung Baru Methodist School di Palembang. 1939: Guru Lucius Simamora diutus menjadi misionaris pertama dari Sumatra ke Serawak. 1940: Persermonanta diterbitkan untuk pertama kali kalinya oleh Pdt. Ragnar Alm. Tetapi selama pemerintahan Nippon (Jepang) menjajah Indonesia, Persermonanta tidak diterbitkan. 1940: Desember, Konferensi Mission Sumatra ditetapkan menjadi Konperensi Tahunan Sumatra Sementara oleh Bishop Elwin F.Lee. 1942: Pembukaan Sekolah Mehodist di Kisaran. 1942: Maret s/d Agustus 1945, masa penjajahan Jepang, hanya keluarga Pdt. Egon N. Ostrom dan Pdt. Ragnar Alm dari Swedia yang meneruskan pekerjaan misi di Indonesia. 1942: 11 Desember, Pdt. Egon N. Ostrom mati martir di Tebing Tinggi–Sumatera Utara. 1946: Januari, Pdt. David Hutabarat dan Pdt. Luther Hutabarat ditetapkan menjadi Distrik Superintendent pertama dari Pendeta Indonesia. 1950: Central Conference Asia Tenggara di Singapura memilih Dr. RL. Archer menjadi Bishop Asia Tenggara. 1955: Methodist Boy’s School Medan pindahkeGerejabaru Jl. Hang Tuah Medan. 1956: Central Conference Asia Tenggara di Singapura memilih Dr. Horbart B. Amstutz menjadi Bishop Asia Tenggara. 1957: Januari, Gereja Methodist berbahasa Batak Jl. Hang Tuah Medan ditahbiskan oleh Bishop Horbart B. Amstutz. 1963: 11 Januari, Konperensi Tahunan Sumatra Sementara menjadi Konperensi Tahunan Sumatra.[2] MandiriPada tanggal 20 Januari 1963 pemerintah Indonesia menyatakan sikap bermusuhan dengan Malaysia. Hal ini mempersulit kedudukan Gereja Methodist di Indonesia yang pada waktu itu berada di bawah kepemimpinan Bishop Malaya. Pada 9 Agustus 1964, Gereja Methodist di Indonesia dijadikan gereja otonom, dan namanya secara resmi disebut sebagai Gereja Methodist Indonesia (GMI). 1964: 20 Januari, Musyawarah Tahunan memutuskan meminta izin dari General Conference United Methodist Church di Pittsburg agar Gereja Methodist Sumatra diusulkan menjadi GMI yang otonom. 1964: 25 Januari, Badan Perencana/Persiapan Otonom Gereja Methodist Indonesia dibentuk dan hasilnya Pdt. Johanes Gultom, S.Th terpilih menjadi ketua. 1964: 8 Agustus, Konferensi Tahunan Istimewa memutuskan Gereja Methodist di Indonesia menjadi Gereja Methodist Indonesia (GMI) yang otonom. Bentuk pemerintahan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dengan Ketua Pdt. Wismar Panggabean yang didampingi oleh anggota DPP. 1965: 1 Oktober, Perguruan Tinggi Methodist Indonesia (PTMI) didirikan. 1966: 18 Januari, Konferensi Tahunan Gereja Methodist Indonesia di Medan, dipimpin oleh Ketua DPP Pdt. Wismar Panggabean didampingi oleh wakil ketua dan sekretaris jenderal. 1968: 24 Agustus, Konferensi Tahunan Sementara GMI Wilayah Sumsel–Jawa ke-1 di Palembang, dipimpin oleh ketua DPP Pdt. Wismar Panggabean. 1969: 12 Februari, Konferensi Agung Gereja Methodist Indonesia ke-1 di Medan di bawah pimpinan Bishop Johanes Gultom, S.Th. 1969: Agustus, Konferensi Tahunan Sementara GMI Wilayah Sumsel–Jawa ke-2 di Palembang dipimpin Bishop Johanes Gultom, S.Th. 1970: 6 Juli, Konferensi Tahunan Gereja Methodist Indonesia di Medan, di pimpin Bishop Johanes Gultom, S.Th. 1970: 12 Juli, Konferensi Tahunan Sementara GMI Wilayah Sumsel–Jawa ke-3 di Kalianda Lampung dipimpin oleh Bishop Johanes Gultom, S.Th. 1971: 24 Januari, Konferensi Tahunan GMI Wilayah Sumut–Aceh di Medan dipimpin Bishop Johanes Gultom, S.Th. 1972: 16 Januari, Konferensi Tahunan GMI Wilayah Sumut–Aceh di Medan dipimpin Bishop Johanes Gultom, S.Th. 1972: 5 November, Konferensi Tahunan Sementara GMI Wilayah Sumsel–Jawa di Jakarta dipimpin Bishop Johanes Gultom, S.Th. 1973: 26 April-6 Mei, Konferensi Agung GMI ke-2 dipimpin Bishop Johanes Gultom, S.Th dan untuk kedua kalinya Bishop Johanes Gultom, S.Th terpilih menjadi pimpinan Gereja Methodist Indonesia. 1973: 12 Juni, Konferensi Tahunan GMI Sumut–Aceh di Medan dipimpin Bishop Johanes Gultom, S.Th. 1973: 24 Oktober, Konferensi Tahunan Sementara GMI Wilayah Sumsel–Jawa di Palembang dipimpin Bishop Johanes Gultom, S.Th. 1974: Konferensi Tahunan Sementara GMI Wilayah Sumsel – Jawa di Palembang dipimpin Bishop Johanes Gultom, S.Th. 1974: Konferensi Tahunan GMI Wilayah Sumut–Aceh di Medan dipimpin oleh Bishop Johanes Gultom, S.Th. 1975: Konferensi Tahunan Sementara GMI Wilayah Sumsel–Jawa di Jakarta dipimpin oleh Bishop Johanes Gultom, S.Th. 1975: 26-30 November, Konferensi Tahunan GMI Wilayah Sumut–Aceh di Medan dipimpin Bishop Johanes Gultom, S.Th. 1976: September, Konferensi Tahunan Sementara GMI Wilayah Sumsel–Jawa di Palembang dipimpin Bishop Johanes Gultom, S.Th. 1976: 23-28 November, Konferensi Tahunan GMI Wilayah Sumut–Aceh di Medan dipimpin Bishop Johanes Gultom, S.Th. 1977: 21-28 Agustus, Konferensi Agung GMI ke-3 di Medan dengan tema: ”Yesus Kristus Membebaskan dan Mempersatukan”, dipimpin Bishop Johanes Gultom, S.Th. Pada Konferensi Agung ke-3 DS Pdt. Hermanus Sitorus, S.Th terpilih menjadi Bishop Gereja Methodist Indonesia periode 1977–1981. 1977: 10-13 November, Konferensi Tahunan Sementara GMI Wilayah Sumsel–Jawa di Teluk Betung dipimpin oleh Bishop Hermanus Sitorus, S.Th. 1978: 9-12 November, Konferensi Tahunan Sementara GMI Wilayah Sumsel–Jawa di Palembang dipimpin Bishop Hermanus Sitorus, S.Th. 1979: 3-7 Januari, Konferensi Tahunan GMI Wilayah Sumut-Aceh di Pematang Siantar dipimpin Bishop Hermanus Sitorus, S.Th. 1980: 2-4 Juli, Konferensi Tahunan Sementara GMI Wilayah Sumsel–Jawa di Parapat, Sumut dipimpin oleh Bishop Hermanus Sitorus, S.Th. 1980: 6-9 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah Sumut–Aceh di Medan dipimpin oleh Bishop Hermanus Sitorus, S.Th. 1980: 11-13 Juli, Perayaan 75 tahun Misi Gereja Methodist di Indonesia. 1981: 24-28 Juni, Konferensi Tahunan Sementara GMI Wilayah Sumsel–Jawa di GMI Immanuel Angke–Jakarta dipimpin oleh Bishop Hermanus Sitorus, S.Th. 1981: 8-12 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah Sumut–Aceh ke-38/XIII di GMI Berastagi Kab. Karo dipimpin Bishop Hermanus Sitorus, S.Th. 1981: 11-18 Oktober, Konferensi Agung GMI ke-4 di Medan dipimpin Bishop Hermanus Sitorus, S.Th dan pada konperensi tersebut Bishop Hermanus Sitorus, S.Th terpilih kembali menjadi pimpinan GMI periode 1981-1985. 1981: 18 Oktober, peresmian Pusat Kegiatan Methodist (Methodist Center) di Bandar Baru, Sibolangit oleh Bishop Hermanus Sitorus, S.Th. 1982: 17-21 Juni, Konferensi Tahunan Sementara GMI Wilayah Sumsel–Jambi–Lampung–Jawa ke-16 di Palembang dipimpin oleh Bishop Hermanus Sitorus, S.Th. 1982: 6-11 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah Sumut–Aceh ke-39/XIV di GMI Berastagi dipimpin Bishop Hermanus Sitorus, S.Th. 1983: 30 Mei, dimulainya penginjilan ke Tanah Karo. Ditandai dengan Baptisan Massal kepada 605 jiwa di Desa Lau Pengulu Kec. Mardinding Kab. Tanah Karo. 1983: 21-26 Juni, Konferensi Tahunan GMI Wilayah Sumut–Aceh ke-40/XV di Berastagi dipimpin Bishop Hermanus Sitorus, S.Th. Pada Konferensi ini terjadi perubahan nama Konferensi Wilayah Sumut–Aceh menjadi Konperensi Tahunan Wilayah–I (KONTA Wilayah-I). Pembagian Distrik dilakukan berdasarkan letak geografis sehingga semula 6 Distrik menjadi 7 Distrik. Setiap Distrik dinamai Distrik 1/I s/d Distrik 7/I. 1983: 29 Juni-3 Juli, Konferensi Tahunan Sementara GMI Wilayah Sumsel–Jambi–Lampung–Jawa di Centrum GKJ Metro-Lampung Tengah dipimpin Bishop Hermanus Sitorus, S.Th. Perubahan nama Konperensi Sementara Wilayah Sumsel– Jambi –Lampung–Jawa menjadi “Konperensi Tahunan Sementara Wilayah II (KONTA Sementara Wilayah-II). Pembagian Distrik dilakukan berdasarkan letak geografis sehingga yang semula 2 Distrik menjadi 3 Distrik, setiap distrik dinamai Distrik 1/II s/d Distrik 3/II. 1983: 21 Juni, Seminar Wanita Methodist se- Asia Tenggara di Medan dipimpin oleh Ny. Sinta Sitorus, BA. 1983: 21 Juni, Peresmian Panti Asuhan Anugerah di Bandar Baru-Sibolangit oleh Bishop Hermanus Sitorus, S.Th. 1983: 14 Agustus, Peresmian dan Pembukaan Institut Theologia Alkitabiah (ITA) di Bandar Baru oleh Bishop Hermanus Sitorus, S.Th. 1984: 3-8 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-41/XVI di Bandar Baru–Sibolangit dipimpin Bishop Hermanus Sitorus, S.Th dengan tema:”Yesus Kristus Kehidupan Dunia”. 1984: 21-24 Juni, Konferensi Tahunan Sementara GMI Wilayah II ke-16 di Jakarta dipimpin oleh Bishop Hermanus Sitorus, S.Th dengan tema: ”Yesus Kristus Kehidupan Dunia”. 1985: 25-30 Juni, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-42/XVII di Rumah Peribadatan Bangun Dolok–Parapat dipimpin oleh Hermanus Sitorus, S.Th dengan tema: ”Visi dan Misi”. 1985: 13 Juni, Konferensi Tahunan Sementara GMI Wilayah II ke-17 di Palembang dipimpin Bishop Hermanus Sitorus, S.Th dengan tema Konferensi: ”Visi dan Misi”. 1985: 10-20 Oktober, Konferensi Agung GMI ke-5 di Rumah Peribadatan Bangun Dolok–Parapat dipimpin oleh Bishop Hermanus Sitorus, S.Th. Konferensi memilih Pdt. Johanes Gultom, M.Th. menjadi Bishop Gereja Methodist Indonesia periode 1985-1989. 1985: 10 Oktober, Peringatan Jubelium 80 tahun Misi Gereja Methodist di Indonesia yang dipusatkan di Bukit Kebangkitan GMI Bangun Dolok Parapat. 1986: 9-13 Oktober, Konferensi Tahunan GMI Wilayah-II di TelukBetung Lampung dipimpin Bishop Johanes Gultom, M.Th. 1986: 13-16 November, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-43/XVIII di Rumah Peribadatan Bangun Dolok Parapat dipimpin Bishop Johanes Gultom, M.Th. 1986: Peringatan 80 tahun Pendidikan Methodist di Indonesia di kompleks PKMI-1 Jl. Hang Tuah No. 8 Medan. 1986: 25-27 Februari, Sidang Badan Pekerja Lengkap (BPL) GMI ke-1 di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok – Parapat dipimpin oleh Bishop Johanes Gultom, M.Th. 1987: 21-23 Mei, Seminar Pendidikan Theologia-I di Institut Alkitab Gereja Methodist Indonesia Jl.Kol. Yos Sudarso 166 A- Medan. 1987: 21 November, Bishop Johanes Gultom, M.Th meninggal dunia di Rumah Sakit Mount Elizabeth–Singapura. Jenazah dimakamkan tanggal 24 November 1987 di Pekuburan Kristen Methodist Sunggal – Medan. 1988: 8-10 Januari, Konferensi Agung Istimewa GMI Di Kompleks Institut Alkitab GMI Jl. Kol. Yos Sudarso 166 A, Medan. Pdt. Hamonangan Panggabean, MA terpilih menjadi Bishop Gereja Methodist Indonesia. 1988: 29 Mei, Perayaan secara Nasional peringatan 250 tahun Gereja Methodist se-Dunia yang dipusatkan di PKMI-3 Jl. Perintis Kemerdekaan 37 Medan. 1988: 22-27 Juni, Retreat Pendeta-Guru Injil GMI se-Wilayah I di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat. Retreat dipimpin oleh Bishop Hamonangan Panggabean, MA. 1988: 26-29 Juni, Sidang Badan Pekerja Lengkap (BPL) GMI ke-3 di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop Hamonangan Panggabean, MA. 1989: 28 Juni-2 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-44/XIV di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop Hamonangan Panggabean, MA. 1989: 13 Agustus, Perayaan secara Nasional 25 tahun otonom GMI yang dipusatkan di Hermina Hall Jl. Batam Medan. Pengkhotbah seorang Pendeta dari Malaysia yang ayahnya merupakan teman dekat Salomon Pakhianatan (pembawa misi Methodist di Indonesia). 1989: 14-19 November, Konferensi Agung GMI ke-6 di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop Hamonangan Panggabean, MA. Konperensi memilih Bishop Hamonangan Panggabean, MA menjadi Pimpinan GMI Periode 1989-1993. 1990: 20-24 Juni, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop Hamonangan Panggabean, MA. 1990: 4-8 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II di Wisma Penawar Jambi dipimpin oleh Bishop Hamonangan Panggabean, MA. 1991: 19-23 Juni, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop Hamonangan Panggabean, MA. 1991: 3-7 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II di Metro Lampung dipimpin oleh Bishop Hamonangan Panggabean, MA. 1992: 1-5 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop Hamonangan Panggabean, MA. 1992: 16-19 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II di Cisarua-Bogor dipimpin oleh Bishop Hamonangan Panggabean, MA. 1993: 23-27 Juni, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop Hamonangan Panggabean, MA. 1993: 8-11 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II di Palembang dipimpin oleh Bishop Hamonangan Panggabean, MA. 1993: 13-17 Oktober, Konferensi Agung GMI ke-7 di Wisma Kinasih, Caringin Jawa Barat dipimpin oleh Bishop Hamonangan Panggabean, MA. Pada Konperensi tersebut terpilih Pdt. Hermanus Sitorus, S.Th, BA menjadi Bishop GMI Periode 1993-1997. 1994: 16-19 Juni, Konferensi tahunan GMI Wilayah II ke-24 di Balai Pelatihan Kesehatan (Wisma Kesehatan) Jl. Soekarno-Hatta 7 Haja Mena, Lampung dipimpin oleh Bishop Hermanus Sitorus, S.Th, BA. 1994: 29 Juni-3 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-49/XXIV di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop Hermanus Sitorus, S.Th, BA. 1995: 14 Februari, Bishop Hermanus Sitorus, S.Th, BA meninggal dunia di RS. Mount Elizabeth – Singapura. Jenazah dimakamkan tanggal 17 Februari 1994 di Pekuburan Taman Eden, Tanjung Morawa, Medan. 1995: 7-9 April, Konferensi Agung Istimewa GMI di BLKM Departemen Kesehatan (Depkes) Ciloto, Jawa Barat. Pada konferensi tersebut terpilih Pdt. Dr. Humala Doloksaribu, M.Th sebagai Bishop Gereja Methodist Indonesia. 1995: 25 Mei, Perayaan 90 tahun misi Gereja Methodist di Indonesia, Puncak perayaan GMI di Wilayah I dipusatkan di GMI Gloria Medan. Sedangkan GMI Wilayah II pada tanggal 28 Mei di Jakarta. 1995: 21-25 Juni, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II ke-25 di STT Bandung, Jawa Barat dipimpin Bishop Dr. Humala Doloksaribu, M.Th. 1995: 21-25 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-50/XXV di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop Dr. Humala Doloksaribu, M.Th. 1996: 10-30 April, dalam rangka ucapan syukur 90 tahun Misi Gereja Methodist di Indonesia. Tim Koor GMI sebanyak 90 orang mengadakan kunjungan ke Gereja-Gereja Methodist di daerah Konferensi Colorado AS, serta menghadiri General Conference UMC of America. 1996: 13-16 Juni, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II ke-26 di Hotel Swarna Dwipa, Palembang dipimpin oleh Bishop Dr. Humala Doloksaribu, M.Th. 1996: 26-30 Juni, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-51/XXVI di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop Dr. Humala Doloksaribu, M.Th. 1996: 4-7 Juli, Pertemuan Bishop-Bishop Methodist se-Asia di Medan. 1996: 7 Juli, Perayaan Jubelium 75 tahun Misi Methodist ke Pardembanan, Bosar Sipinggan. 1997: 11-15 Juni, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II ke-27 di Wisma Kinasih Bogor dipimpin oleh Bishop Dr. Humala Doloksaribu, M.Th. 1997: 18-22 Juni, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-52/XXVII di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop Dr. Humala Doloksaribu, M.Th. 1997: 7-12 Oktober, Konferensi Agung Gereja Methodist Indonesia ke-8 di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop Dr. Humala Doloksaribu, M.Th. Tema: ”Berakar, Bertumbuh, Berbuah dan Bersatu di Dalam Kristus (Ef 4:1-16)”. Pada konferensi tersebut Bishop Dr. Humala Doloksaribu, M.Th terpilih sebagai Bishop GMI Periode 1997-2001 dan Pdt. Bachtiar Kwee, M.Div sebagai Pimpinan GMI Wilayah II. 1998: 25-28 Juni, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II ke-28 di Wisma Chlwat Katolik Kedaton, Lampung dipimpin oleh Pimpinan Wilayah II Pdt. Bachtiar Kwee, M.Div. 1998: 8-12 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-53/XXVIII di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop Dr. Humala Doloksaribu, M.Th. 1999: 24-27 Juni, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II ke-29 di Hotel Setia, Cipanas-Jawa Barat dipimpin oleh Pimpinan GMI Wilayah II Pdt. Bachtiar Kwee, M.Div dengan tema: ”Kamulah Imamat Am yang Rajani, Umat Kepunyaan Allah” (1 Petrus 2:9). 1999: 7-11 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-54/XXIX di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin Bishop Dr. Humala Doloksaribu, M.Th. Pada konperensi tersebut diputuskan daerah pelayanan Riau menjadi Distrik 8 Wilayah I yang berkedudukan di Pekan Baru. 2000: 28 Juni-2 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-55/XXX di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin Bishop Dr. Humala Doloksaribu, M,Th. 2000: 6-9 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II ke-30 di GMI Efrata Palembang dipimpin oleh Pimpinan GMI Wilayah II Pdt. Bachtiar Kwee, M.Div. 2000: 2 Desember, Gedung Baru Kantor Pusat GMI Jl. Kartini 31 Medan diresmikan pemakaiannya oleh Bishop Dr. Humala Doloksaribu, M.Th. 2001: 21 Juni-1 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II ke-31 di Cipanas dipimpin oleh Pimpinan GMI Wilayah II Pdt. Bachtiar Kwee, M.Div. 2001: 4-8 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-56/XXXI di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop Dr. Humala Doloksaribu, M.Th. 2001: 9-14 Okober, Konferensi Agung GMI ke-9 di Hotel Patra Jasa Parapat, dengan tema: ”Kasih Mempersatukan dan Menyempurnakan (Kolose 3:14)”, dipimpin oleh Bishop Dr. Humala Doloksaribu, M.Th. Hadir juga pada Konperensi Agung tersebut antara lain Bishop Peter Chio S. Ching dari Malaysia, Bishop Philip Tseng dari Taiwan, Bishop Young Kag Kwon dari Korea Selatan., Bishop Dr. Robert Salomon dari Singapura. Pada Konferensi tersebut diputuskan GMI menjadi 2 (dua) daerah kebishopan, sekaligus memilih 2 (dua) Bishop. Ditingkat Nasional GMI dipimpin oleh Ketua Dewan Bishop, secara bergilir untuk masa dua tahun. Pdt. Bachtiar Kwee, M.Div terpilih menjadi Bishop dan memimpin Konferensi Tahunan GMI Wilayah II yang berkantor di Jakarta ; Pdt. RPM. Tambunan, S.Th terpilih menjadi Bishop dan memimpin Konferensi Tahunan GMI Wilayah I sekaligus menjadi Ketua Dewan Bishop untuk masa dua tahun pertama, berkantor di Medan. Pada Konferensi Agung ini juga diputuskan agar diadakan Konperensi Tahunan Istimewa GMI Wilayah I untuk membentuk Badan-Badan Konferensi Tahunan GMI Wilayah I. Bishop Ketua dibantu oleh Sekretaris Kantor Pusat dan Pegawai yang berkantor di Medan. 2001: 14-22 November, GMI menjadi tuan rumah Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL)-PGI yang diadakan di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok-Parapat. 2001: 30 November-1 Desember, Konferensi Tahunan Istimewa GMI Wilayah I di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop RPM. Tambunan, S.Th dan Bishop Bachtiar Kwee, M.Div. Pada Konferensi tersebut di bentuk Badan-Badan Konferensi Tahunan GMI Wilayah I yang belum pernah dikerjakan sebelumnya. Badan-Badan ini harus dibentuk sebagai pengganti Departemen-Departemen sekaligus dikarenakan Konferensi Agung ke-9 telah menempatkan Bishop di setiap Konferensi Tahunan. 2002: 25-27 Februari, GMI mengadakan Konsultasi Nasional GMI yang pertama di Pondok Remaja PGI-Cipayung Jawa Barat dan menghasilkan Visi GMI 2010:”Bersatu dalam Roh Kudus Melayani Bangsa” (In the Unity of the Holy Spirit to Serve the Nation). 2002: 26-30 Juni, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-57/XXXII di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop RPM. Tambunan, S.Th bersama Bishop Bachtiar Kwee, M.Div dengan tema:”Bersatu dalam Roh Kudus Melayani Bangsa”. 2002: 3-6 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II ke-32 di Bandar Lampung dipimpin Bishop Bachtiar Kwee, M.Div bersama Bishop RPM. Tambunan, S.Th dengan tema: ”Bersatu dalam Roh Kudus Melayani Bangsa”. 2003: 16-20 Juli, Konferensi GMI Tahunan Wilayah I ke-58/XXXIII di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop RPM. Tambunan, S.Th bersama Bishop Bachtiar Kwee, M.Div dengan tema: ”Bersatu dalam Roh Kudus Melayani Bangsa”. 2003: 10-13 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II ke-33 di Batu Malang – Jawa Timur dipimpin Bishop Bachtiar Kwee, M.Div bersama Bishop RPM. Tambunan, S.Th dengan tema: ”Bersatu dalam Roh Kudus Melayani Bangsa”. 2004: 23-27 Juni, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-59/XXXIV di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin Bishop RPM. Tambunan, S.Th bersama Bishop Bacthiar Kwee, M.Div dengan tema: ”Bersatu dalam Roh Kudus Melayani Bangsa”. 2004: 8-11 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II ke-34 di GMI Efrata-Palembang dipimpin Bishop Bachtiar Kwee, M.Div bersama Bishop RPM. Tambunan, S.Th dengan tema: ”Bersatu dalam Roh Kudus Melayani Bangsa”. 2005: 30 Juni-3 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II ke-35 di Hotel Bumi Makmur Indah, Lembang – Jawa Barat, dipimpin oleh Bishop Bachtiar Kwee, M.Div bersama Bishop RPM. Tambunan, S.Th dengan tema: ”Bersatu dalam Roh Kudus Melayani Bangsa”. 2005: 6-10 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-60/XXXV di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop RPM. Tambunan, S.Th dengan tema: ”Bersatu dalam Roh Kudus Melayani Bangsa”. 2005: 13-16 Oktober, Konferensi Agung GMI X di Hotel Bumi Makmur-Lembang Jawa Barat dipimpin oleh Bishop bachtiar Kwee, M.Div dan Bishop RPM. Tambunan, S.Th. Tema Konperensi: ”Bersatu dalam Roh Kudus Melayani Bangsa”. Pada Konferensi Agung GMI X terpilih menjadi Bishop GMI periode 2005-2009 ialah Bishop Dr. Humala Doloksaribu, M.Th dan Pdt. Petrus Kohar, MA. Sesuai dengan Keputusan Rapat Badan Episkopal ditetapkan masing-masing pimpinan:
Konperensi Agung ini juga dihadiri para Bishop luar negeri antara lain: Bishop Dr. Robert Salomon dari Singapura, Bishop Enoch C. H. Kuey dari Taiwan, Bishop Chang Dong Zu dari Korea Selatan, Bishop Moyen dari Myanmar. Kebaktian pengudusan kedua Bishop dilaksanakan pada Minggu 16 Oktober 2005 di GMI Immanuel-Jakarta. 2006: 02 Juni, Bishop Petrus Kohar, MA meninggal dunia di General Hospital-Singapura karena sakit Acute Heptic Failure (kegagalan hati mendadak). 2006: 29 Juni-02 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II ke-36 di GMI Immanuel-Bandar Lampung dipimpin Bishop Dr. H. Doloksaribu, M.Th dengan tema: ”Tuhan, di Dalam Anugerah-Mu Ubahlah Kami (Roma12:2)”. 2006: 12-17 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-61/XXXVI di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin Bishop Dr. H. Doloksaribu, M.Th. dengan tema: “Tuhan, di Dalam Anugerah-Mu Ubahlah Kami (Roma 12:2)”. 2006: 14-15 November, Konferensi Agung Istimewa GMI di GMI Immanuel Jakarta dengan agenda pemilihan Bishop pengganti yang dipimpin Bishop Dr. H. Doloksaribu, M.Th. PadaKonperensi Istimewa tersebut Pdt. Amat Tumino, M.Min. terpilih sebagai Bishop Konferensi Tahunan Wilayah II. Konferensi Agung Istimewa ini juga dihadiri oleh Bishop Dr. Salomon dari Singapura dan Bishop Dr. Hwa Yung dari Malaysia. 2007: 28 Juni-01 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II ke-37 di Hotel Quality-Salatiga-Jawa Tengah dipimpin Bishop AmatTumino, M.Min. dengan tema: ”Hidup Dipenuhi dan Dipimpin Roh Kudus (Galatia 5:2)”. 2007: 4-8 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-62/XXXVII di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop Dr. H. Doloksaribu, M.Th. bersama Bishop Amat Tumino, M.Min. dengan tema: ”Allah Memberikan kepada Kita Roh Kekuatan, Roh Kasih dan Ketertiban (2 Timotius 1:7)”. Pada KONTA ini disetujui pembentukan Distrik Mission yang fokus pelayanannya Pulau Nias. 2008: Konferensi Tahunan GMI Wilayah II ke-38. 2008: 9-13 Juli, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-63/XXXVIII di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin oleh Bishop Dr. H. Doloksaribu, M.Th bersama Bishop Amat Tumino, M.Min dengan tema: ”Allah Memberikan kepada Kita Roh Kekuatan, Roh Kasih dan Ketertiban (2 Tim 1:7)”. Pada KONTA ini desutujui pemekaran Disrik 7/I menjadi dua distrik. Distrik yang baru dimekarkan disebut Distrik 9/I. 2009: 18-21 Juni 2009, Konferensi Tahunan GMI Wilayah II ke-39 di Hotel Bumi Kitri Bandung-Jawa Barat dipimpin oleh Bishop Amat Tumino, M.Min bersama Bishop Dr. H. Doloksaribu, M.Th dengan tema: ”Melayani Tuhan dengan Roh yang Menyala-nyala (Roma 12:11)”. 2009: 30 Juni-05 Juli 2009, Konferensi Tahunan GMI Wilayah I ke-64/XXXIX/2009 di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat dipimpin Bishop Dr. H. Doloksaribu, M.Th bersama Bishop Amat Tumino, M.Min dengan tema: ”Tuhan Memperlengkapi Semua Orang untuk Berbuat Baik (2 Tim 3:16-17)”. Pada KONTA ini disetujui pembentukan Distrik Mission Tionghoa. Sehingga GMI Wilayah I mempunyai 11 Distrik. 2009: 22-25 Oktober 2009, Konferensi Agung Gereja Methodist Indonesia ke-11 dilaksanakan di Golden View Hotel Batam, dengan tema: ”Tuhan Memperlengkapi Semua Orang untuk Melayani dan Berbuat Baik (2 Timotius 3:16-17)”. Pada KONAG ini hadir Bishop Dr. Salomon dari Singapura dan Bishop Dr. Hwa Yung dari Malaysia. Bishop Amat Tumino, M.Min terpilih kembali menjadi Pimpinan GMI untuk memilih seorang Bishop lagi akan dilaksanakan pada Konperensi Agung lanjutan paling lambat lima bulan kemudian. 2010: 26 Februari-01 Maret 2010, Konferensi Agung Gereja Methodist Indonesia ke-11 dilanjutkan pelaksanaannya di Grand Labersa Hotel–Pekan Baru, dengan tema: ”Tuhan Memperlengkapi Semua Orang untuk Melayani dan Berbuat Baik (2 Timotius 3:16-17)”. Pada Konperensi ini hadir Bishop Hwa Yung dari Malaysia. Bishop Darwis Manurung, S.Th, M.Psi terpilih menjadi Pimpinan GMI Wilayah I yang pentahbisannya dilaksanakan di GMI Sion Pekan Baru. 2010: 24-27 Juni 2010, Konperensi Tahunan GMI Wilayah II dilaksanakan di Nusantara Hotel-Bandar Lampung, dipimpin oleh Bishop Amat Tumino, M.Min bersama Bishop Darwis Manurung, S.Th, M.Psi dengan tema: ”Takutlah Akan Allah dan Hormatilah Sesamamu (1 Petrus 2: 17) ”. Pada KONTA ini disetujui terbentuknya Distrik Persiapan Kepulauan Riau sehingga GMI Wilayah II mempunyai 6 Distrik. 2010: 30 Juni-04 Juli 2010, Konperensi Tahunan GMI Wilayah I ke-65/XL/2010 dilaksanakan di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok – Parapat dipimpin oleh Bishop Darwis Manurung, S.Th, M.Psi bersama Bishop Amat Tumino, M.Min dengan tema: ”Tuhan Memperlengkapi semua orang untuk Berbuat Baik (2 Timotius 3:16-17)”. Pada KONTA ini diadakan Periodisasi Badan-Badan tingkat KONTA. 2011: 15-19 Juni 2011, Konperensi Tahunan GMI Wilayah II dilaksanakan di Hotel Grand Wahid, Jl. Sudirman No. 2 Salatiga. Konperensi Tahunan dipimpin oleh Bishop Amat Tumino, M.Min bersama Bishop Darwis Manurung, S.Th, M.Psi dengan Tema: ”Gereja Menjadi Berkat Di Tengah Kesuksesan dan Badai Hidup” (2 Korintus 8:2-4). Pada Konta ini Distrik Persiapan Kepulauan Riau diterima menjadi satu daerah pelayanan distrik penuh. 2011: 29 Juni-03 Juli 2011, Konperensi Tahunan ke-66/XLI/2011 Gereja Methodist Indonesia Wilayah I, dilaksanakan di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat. Konperensi Tahunan ini dilaksanakan dalam terang Tema: ”Tuhan Memperlengkapi Semua Orang Untuk Berbuat Baik” (2 Timotius 3:17) dan Sub Tema: Dengan pertolongan Tuhan, kita berbuat baik untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan bersama. Konperensi Tahunan ini dipimpin oleh Bishop Darwis Manurung, S.Th, M.Psi bersama Bishop Amat Tumino, M.Min. Konta ini dihadiri oleh President Gereja Methodist Hong Kong: Rev. Prof. Lo Lung Kwong yang sekaligus menyampaikan firman Tuhan. Pada Konta ini GMI Menyerahkan 2 (dua) unit rumah layak huni kepada warga jemaat GMI yang penyerahan kunci rumah dilaksanakan pada acara ibadah penutupan. Pada Konta ini juga untuk pertama kalinya Gereja Methodist Indonesia Wilayah I mengutus tenaga pelayan ke Negara Hong Kong. 2012: 20-24 Juni 2012, Konperensi Tahunan GMI Wilayah II ke-42 dilaksanakan di Hotel Sanjaya Palembang. Konperensi Tahunan dipimpin oleh Bishop Amat Tumino, M.Min bersama Bishop Darwis Manurung, S.Th, M.Psi dengan tema: ”Gereja Menjadi Berkat Di Tengah Kesuksesan dan Badai Hidup” (2 Korintus 8:2-4). Pada Konta ini Distrik Persiapan Kepulauan Riau diterima menjadi satu daerah pelayanan distrik penuh. 2012: 04 Juli-08 Juli 2012, Konperensi Tahunan ke-67/XLII/2012 Gereja Methodist Indonesia Wilayah I, dilaksanakan di Rumah Peribadatan GMI Bangun Dolok Parapat. Konperensi Tahunan ini dilaksanakan dalam terang tema: ”Tuhan Memperlengkapi Semua Orang Untuk Berbuat Baik” (2 Timotius 3:17) dan Sub Tema: GMI Membangun Dunia yang Sehat: Pikiran, Tubuh dan Roh. Konperensi Tahunan ini dipimpin oleh Bishop Darwis Manurung, S.Th, M.Psi bersama Bishop Amat Tumino, M.Min. 2013: 20-23 Juni 2013, Konperensi Tahunan Gereja Methodist Indonesia Wilayah II Ke–43, dilaksanakan di Hotel Grand Cempaka–Jakarta. Konperensi Tahunan di Pimpin oleh Bishop Amat Tumino, M.Min bersama Bishop Darwis Manurung, S.Th., M.Psi dengan Tema: ”Menyembah dalam Roh dan Kebenaran” (Yohanes 4: 24). PadaKonperensi Tahunan ini diadakan pemilihan utusan ke Konperensi Agung yang akan dilaksanakan pada Oktober 2013. 2013: 22-27 Oktober 2013, DiadakanKonperensiAgungGereja Methodist Indonesia XII bertempat di Hotel Grand Cempaka Jakarta. SidangKonperensiAgungdipimpinoleh Bishop AmatTumino, M.Minbersamadengan Bishop DarwisManurung, S.Th.,M.Psi. PadaKonperensiAgung ke-12 ini, dilakukanpemilihan Bishop GMI dan yang terpilihmenjadi Bishop GMI periode 2013-2017 adalah Bishop DarwisManurung, S.Th., M.Psidan Bishop AmatTumino, M.Min, berdasarkankeputusanRapatBadanEpiskopaltanggal 26 Oktober 2013, Bishop AmatTumino, M.Minmenjadipimpinan GMI Wilayah II, sekaligusmenjadiKetuaDewanBishop untukmasaduatahunpertama(Oktober 2013-Oktober 2015). Sedangkan Bishop DarwisMnurung, S.Th., M.Psi, ditetapkansebagaipimpinan GMI Wilayah I. Selainpemilihan Bishop, hal yang pentingdiputuskanadalahmengenaiparapendeta GMI Wilayah I yang telahmengundurkandiripadaKontaTahun2006, supayadilakukan proses penerimaankembali. Agar GMI Wilayah I menerimakembaliparapendetadanwargaGereja Methodist Indonesia yang bergabungdalamsatuwadah yang menamakandirinya KTWS (Keputusan Konag No. 035/K.KONAG/GMI-XII/2013). 2014: PadaTanggal 19-22 Juni 2014 di laksanakanKonperensiTahunanGereja Methodist Indonesia Wilayah II ke-44, dilaksanakan di Golden View Batam Center- Batam. KonperensiTahunandipimpinoleh Bishop AmatTumino, M.Minbersama Bishop DarwisManurung, S.Th.,M.PsidenganTema: Persekutuan yang bertumbuh di dalamkasih (Ibrani 10:19-25). PadakontatersebutdiputuskantentangJaminanKesehatanbagiparapendetadan Guru InjilyaituseluruhPendeta,Guru InjildanKeluargamasukmenjadipeserta BPJS yang ditanggungolehjemaat, di mana yang bersangkutanmelayani. 2014: 25-29 Juni 2014, KonperensiTahunan ke-68/XLIV/2014 Gereja Methodist Indonesia Wilayah I, dilaksanakan dirumahperibadatan GMI BangunDolokParapat. KonperensiTahunandipimpinoleh Bishop DarwisManurung, S.Th.,M.Psibersama Bishop AmatTumino, M.MindenganTema: BersatuhatisebagaimuridYesusuntukmengubahDunia (Yohanes 17:21) dengan sub Tema: Gereja Methodist Indonesia bersamamelayanidanmemberkatiduniaciptaanTuhan. PadaKonperensiTahun 2014 dilakukanpenerimaankembaliparapendeta yang telahmenyatakankeluardari GMI Wilayah I padatahun 2006.PenerimaankembalimerupakanpelaksanaanKeputusanKONAG GMI ke-12 No. 035/K.KONAG/GMI-XII/2013, lampiran 10:10 point 1, Tentangpendeta yang menamakandiri KTWS.[2] GMI merupakan bagian dari Gereja Methodist Sedunia. Kini Gereja Methodist Indonesia menjalin hubungan erat dengan gereja methodist lainnya seperti United Methodist Church di Amerika Serikat dan Gereja Methodist Korea. PimpinanGereja Methodist Indonesia ditata dengan sistem episkopal, yang berarti pucuk pimpinannya terletak di tangan seorang uskup (bishop). Daerah pelayanan GMI dibagi menjadi dua wilayah, yaitu Wilayah I yang terdiri atas Aceh sampai Pekanbaru, dan Wilayah II yang terdiri atas Sumatra bagian Selatan, Jawa, dan daerah Indonesia lainnya. Pimpinan Pusat GMI adalah
Hasil Keputusan Konferensi Agung ke-X pada 16 Oktober 2005 menetapkan Bishop Dr. H. Doloksaribu MTh, sebagai pimpinan wilayah II sekaligus sebagai Ketua Dewan Bishop. StatistikJumlah gereja: 790 gereja Jumlah jemaat: 383 jemaat Jumlah anggota jemaat: 120.000 orang Jumlah pendeta: 400 pendeta Jumlah pelayan lainnya: 1078 pelayan lain (emeritus, viskaris dan misionaris)
PelayananDaerah pelayanan Gereja Methodist Indonesia meliputi hampir setengah wilayah Indonesia, dari Banda Aceh di bagian barat hingga Makassar di bagian timur. Pelayanan yang diberikan mencakup pelayanan jasmani maupun rohani dalam bentuk pelayanan kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan. GMI mempunyai sebuah rumah sakit Methodist (Rumah Sakit Methodist di Medan), sejumlah klinik, dan sejumlah sekolah dari tingkat playgroup hingga universitas. GMI juga memiliki dua sekolah tinggi teologi, yaitu untuk
Pada tahun 2012 GMI mempunyai 276 gereja, 248 pos pelayanan, 157 pendeta yang ditahbiskan, serta ratusan pelayan awam yang melayani 40.183 anggota penuh serta 49.913 calon anggota. Sekitar 80% dari jemaat-jemaat GMI tinggal di daerah-daerah pedesaan. Anggota-anggota GMI terdiri dari berbagai suku bangsa dan bahasa. Kebaktian-kebaktiannya diselenggarakan dalam bahasa Indonesia, Inggris, Mandarin, Batak, dan sejumlah bahasa setempat lainnya. Wilayah PelayananWilayah pelayanan GMI terdiri atas 2 wilayah berbeda yaitu:
Masuk PGIGMI atau gereja Methodis Indonesia merupakan anggota ke-4 dan sekaligus pendiri persekutuan gereja-gereja di indonesia (PGI). GMI masuk PGI secara resmi pada 25 Mei 1950. Pranala luar
Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|