Georgette Heyer
Georgette Heyer (/ˈheɪ.ər/; 16 Agustus 1902 – 4 Juli 1974) adalah seorang novelis perempuan asal Inggris dan penulis cerita pendek, baik dalam genre romansa sejarah maupun genre fiksi detektif. Karier menulisnya dimulai pada 1921, ketika ia mengubah kisah untuk adik lelakinya menjadi novel berjudul The Black Moth. Heyer menikah dengan George Ronald Rougier pada tahun 1925, setelah menikah pasangan ini tinggal di Teritorial Tanganyika dan Makedonia selama beberapa tahun sebelum kembali ke Inggris pada tahun 1929. Heyer adalah merupakan seseorang yang beranggapan bahwa publisitas tidak diperlukan untuk membuat penjualan menjadi lebih baik. Selama hidupnya ia menolak untuk diwawancarai, ia mengatakan kepada seorang temannya bahwa "Kehidupan pribadi saya tidak ada sangkut pautnya dengan diri dan keluarga saya".[2] Secara garis besar Heyer merupakan penulis bergenre romansa sejarah dengan sub-genre nya romansa kadipaten. Untuk penulisan romansa kadipaten, Heyer terinspirasi oleh Jane Austen tetapi berbeda dengan Austin yang menulis tentang romansa kadipaten ketika dimana dia tinggal, Heyer menulis dengan teliti berdasarkan informasi yang terperinci dengan mengumpulkan terlebih dahulu referensi tentang semua aspek kehidupan tentang roman kadipaten yang ditulisnya itu untuk memastikan keakuratanya. Beberapa kritikus menganggap novel-novel Heyer terlalu rinci dan beranggapan bahwa tingkat detail novel Heyer merupakan aset terbesarnya. Hal itu juga terlihat pada karya tulisanya The Conqueror yang mengisahkan penyeberangan William Sang Penakluk. Pada tahun 1923, Heyer memulai merilis satu novel roman dan satu film thriller setiap tahunnya, ia banyak dibantu suaminya untuk dasar penulisan plot thriller. Banyak kritikus beranggapan bahwa karya Heyer tidak orisinil tetapi tidak sedikit juga kritikus yang memuji karyanya seperti Nancy Wingate yang mengatakan "kecerdasan dan komedi mereka serta plot yang terjalin dengan baik".[3] Kehidupan awalHeyer lahir pada tahun 1902 di Wimbledon, London, anak dari pasangan George Heyer dan Sylvia Watkins. Ia diberi nama sesuai dengan nama ayahnya, George Heyer. Heyer merupakan anak tertua dari tiga bersaudara. George Boris, adik pertama berusia empat tahun lebih muda darinya, dan Frank, adik kedua berusia sembilan tahun lebih muda darinya.[4] Di masa kecil, Heyer pernah tinggal di Paris, Perancis bersama keluarganya sebelum kembali ke Inggris setelah pecahnya Perang Dunia I pada tahun 1914.[5] Setelah tinggal di Inggris, ayahnya bertugas sebagai perwira penuntut pada Angkatan Darat Britania Raya yang berkedudukan di Perancis. Setelah perang berakhir ayahnya mendapat tanda kehormatan Bintang Kekaisaran Britania Raya dan pensiun pada tahun 1920 dengan pangkat terakhir Kapten.[6] Catatan kaki
Referensi
Kepustakaan
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Georgette Heyer.
|