Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 1969
Pesisir Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan diterjang oleh sebuah gempa bumi besar pada 23 Februari 1969 pukul 08:36 WITA. Gempa bumi tersebut memiliki magnitudo 7.0 Mw.[1] Gempa bumi tersebut memicu sebuah tsunami besar (ketinggian 12 m) yang menyebabkan kerusakan signifikan di sepanjang pesisir Selat Makassar. Setidaknya 64 orang tewas, dengan sekitar 600 orang tewas lainnya yang disebabkan oleh tsunami.[2] Kota Majene terkena dampak paling parah, dengan empat dari lima fondasi bangunan yang terbuat dari batu bata terkena dampak serius. Bangunan-bangunan kayu hanya mengalami sedikit benturan, namun dinding-dinding batu yang tidak diperkuat mengalami kerusakan parah. Sejumlah jembatan rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi. Gempa bumi dan tsunami juga menyebabkan kerusakan berat di Pare-Pare dengan puluhan dilaporkan tewas. Di Makassar tsunami dilaporkan setinggi 3 m (9,8 ft) merusak puluhan rumah dan kapal nelayan. Di Kalimantan Selatan kerusakan akibat tsunami sebatas ringan. Tsunami menyebabkan banjir lokal, merusak perkebunan pisang di sepanjang pantai. Banyak bangunan kayu yang tersapu ombak. Di pelabuhan Majene, dermaga mengalami kerusakan parah akibat dampak penurunan permukaan tanah. Para saksi menyebutkan "suara bising" sesaat sebelum tsunami. Setidaknya 64 korban tewas dilaporkan, dan satu berita juga menyebutkan 600 korban tewas lainnya akibat tsunami. Sebanyak 97 orang cedera juga dilaporkan.[3] Lihat jugaReferensi
|