Gebar Sasmita
Gebar Sasmita (Lahir 11 Agustus 1949) adalah seorang pelukis dan pematung yang menetap di Pandeglang, Banten. Karyanya dikenal menampilkan gaya realisme yang banyak terilhami dari perjalanan hidupnya sebagai penyintas 1965.[1] Riwayat HidupLahir di Desa Pagelaran, Pandeglang, Gebar Sasmita remaja telah memiliki bakat seni sebagai pematung. Pada 1965, Gebar yang ikut-ikutan organisasi Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia ketika bersekolah di Sekolah Teknik Negeri (setara SMP) di Pandeglang ikut ditangkap karena dituduh sebagai simpatisan Partai Komunis Indonesia.[2] Pada usia 16 tahun, Gebar menjadi tahanan politik termuda. Dia dipenjara di Denpom Serang selama 6 bulan, setelahnya dirinya dipindahkan ke penjara Kebonwaru di Bandung. Ketika mendekam di Kebonwaru, dirinya bertemu salah satu maestro lukis Hendra Gunawan, yang kemudian menjadi gurunya selama dalam penahanan.[3] Pada tahun 1973, Gebar dipindahkan ke penjara Nusakambangan. Di sinilah Gebar semakin serius mendalami ilmu seni rupa. Tak hanya melukis, dia juga belajar mematung. Perkakas untuk berkarya seperti cat, kain dan pahat di pesan dari orang yang membesuk. Sebagai imbalan orang itu dihadiahi buah tangan karyanya sendiri. Gebar dibebaskan pada tahun 1979, setelah 14 tahun di penjara karena desakan dunia internasional. PenerimaanGebar kini aktif mengadakan pameran lukisan baik secara tunggal maupun pameran undangan. Salah satu yang rutin mengadakan pameran lukisannya adalah di Bale Budaya Pandeglang, yang menampilkan 50 karyanya dari rentang tahun 1984-2023.[4] Pranala Luar
Referensi
|