Gatot Suryadi
Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Gatot Suryadi (2 April 1930 – 8 Maret 1988) merupakan seorang perwira tinggi angkatan darat dari Indonesia. Jabatan terakhir dalam militer adalah sebagai Kepala Pusat Sejarah dan Tradisi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dari tahun 1982 hingga 1987. Masa kecilGatot lahir pada tanggal 2 April 1930.[1] Setelah kemerdekaan Indonesia, Gatot bergabung dengan Tentara Pelajar Indonesia Merdeka atau Mati (TP-IMAM) dan bertempur melawan pasukan Belanda selama Revolusi Nasional Indonesia.[2] Karier militerSetelah pengakuan kedaulatan Indonesia pada tahun 1950, Gatot menjalani pendidikan militer dasar selama beberapa bulan di P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat). Selain di P3AD, Gatot juga mengenyam pendidikan militer lanjutan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat dari tahun 1971 hingga 1972 dan Lembaga Ketahanan Nasional pada tahun 1976.[3] Usai bertugas di berbagai tempat, Gatot dipindahkan ke Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Siliwangi pada akhir tahun 1960an. Ia menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri 303/Setya Perlaya dari tanggal 2 September 1969 sampai 27 Februari 1971.[4] Gatot lalu ditunjuk untuk menjabat sebagai Komandan Komando Logistik Kodam SIliwangi dari tahun 1975 hingga 1977,[4] Asisten 2/Kepala Staf Daerah Militer Siliwangi dari tahun 1977 hingga 1978,[5] dan Komandan Resimen Induk Daerah Militer Siliwangi (kemudian berubah menjadi Komandan Pendidikan dan Latihan Daerah Militer pada masa jabatannya) dari tanggal 5 Juni 1978 hingga 1 April 1979.[3][6] Gatot dipindahkan ke satuan Pusat Sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pusjarah ABRI) dan diangkat menjadi Wakil Kepala Pusjarah ABRI pada tanggal 1 Oktober 1979.[7] Kepala Pusjarah ABRI Nugroho Notosutanto, kemudian diangkat menjadi Rektor Universitas Indonesia pada tahun 1982 dan Gatot ditugaskan untuk menggantikannya. Nugroho menyerahkan jabatannya kepada Gatot pada tanggal 5 Januari 1983.[8] Sehubungan dengan jabatan barunya, Gatot dipromosikan menjadi brigadir jenderal pada tanggal 1 Maret 1983.[7] Gatot pensiun dari militer pada bulan November 1986. Kendati demikian, ia tetap menjabat sebagai Kapusjarah ABRI karena penggantinya belum ditunjuk.[9] Kolonel Kavaleri Soedarko kemudian ditunjuk sebagai penggantinya pada bulan Januari 1988. Pelantikan Soedarko baru dilaksanakan pada akhir bulan April 1988, beberapa minggu setelah Gatot wafat.[7] WafatGatot wafat pada pukul 04.00 tanggal 8 Maret 1988 di RSPAD Gatot Soebroto. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada keesokan harinya.[1][10] Referensi
|