Fotografi konseptual
Fotografi konseptual adalah jenis fotografi dengan merancang dan mengkonsep sebuah ide dan pemikiran serta menuangkannya dalam karya fotografi. Umumnya, fotografi konseptual dipergunakan pada fotografi periklanan (advertising), pre-wedding, still life, dan masih banyak lainnya yang menggunakan metode mengkonsep karya fotografinya. Yang menjadikan fotografi konseptual begitu menyenangkan adalah karena setiap foto yang disuguhkan bukan melulu menyajikan hasil karya yang 'bagus' melainkan karena foto konseptual menggambarkan suatu ide. Yang merupakan eksplorasi ide dan pengalaman manusia, narasi yang personal dan puitis.[1] Metodologi Fotografi konseptualTahapan yang dilakukan sebelum pemotretan adalah:[2]
GenreKetika berbicara genre fotografi konseptual maka orang terbiasa berpikir bahwa fotografi konseptual seni (conceptual art) atau fotografi kontemporer yang biasanya dimasukkan dalamnya. Semua hasil karya dari fotografi konseptual dapat sebut fine art, tetapi tidak semua fine art bersifat konseptual. Fotografi konseptual lebih kepada bagaimana pengkarya dapat menyampaiakan dan berekspresi serta menyalurkan ide kreatifnya secara bebas melalui ide, simbol dan tema.[3] Seni KonseptualSeni konseptual pada akhir 1960-an dan awal 1970-an sering kali melibatkan fotografi untuk mendokumentasikan pertunjukan, patung atau tindakan singkat. Para seniman tidak mendeskripsikan diri mereka sebagai fotografer, misalnya Edward Ruscha berkata “Fotografi hanyalah sebuah taman bermain bagi saya. Saya bukanlah seorang fotografer sama sekali.” Seniman-seniman ini terkadang disebut sebagai fotografer konseptual tetapi mereka yang menggunakan fotografi secara ekstensif seperti John Hilliard dan John Baldessari dan Pedram Mousavi lebih sering digambarkan sebagai fotokonseptualis atau "seniman yang menggunakan fotografi". Referensi
|