Formalisme RusiaSecara etimologis formalisme berasal dari bahasa Latin forma yang bermakna “bentuk atau wujud”. Dalam sastra, formalisme adalah salah satu teori yang digunakan untuk menganalisa karya sastra melalui bentuk karya berupa teknik pengucapan (rima, ritma, bunyi, aliterasi, asonansi, dll), kata-kata formal, dan bukan isi karya ataupun unsur ekstrinsik seperti sejarah, biografi, konteks budaya, dan sebagainya. Sehingga karya sastra berdiri sendiri tanpa pengaruh teori lainnya. Tujuan teori formalism adalah untuk mengetahui keterpaduan unsur dalam karya sastra yang membentuk keutuhan isi dan bentuk dengan menganalisa unsur-unsur kesastraan, puitika, asosiasi, oposisi, dsb.[1] SejarahFormalisme Rusia adalah aliran kritik sastra yang lahir di Rusia pada tahun 1920-an sebagai reaksi terhadap aliran positivisme abad ke-19 yang mementingkan isi dan ciri sosial sebuah karya. Lahirnya aliran formalisme beriringan dengan penolakan pendekatan tradisional yang sedang berkembang, yang lebih tertuju terhadap hubungan karya sastra dengan disiplin sejarah, psikologi, dan sosiologi. Aliran formalisme lahir juga akibat dorongan kecenderungan pergeseran paradigma dalam ilmu humaniora yang bergeser dari diakronis ke sinkronis.[2] Beberapa tokoh aliran formalisme diantaranya Sjklovaski, Tynjanov, dan Jacobson (meski di kemudian hari Tynjanov berubah pikiran). Kaum formalis Rusia ini dipandang sebagai peletak dasar bagi ilmu sastra modern. Lalu sekitar tahun 1960-an, karya mereka disebarluaskan ke dunia Barat. Sebelumnya, pandangan mereka diolah oleh kaum strukturalis Ceko.[3] Kaum formalis ini bukan kelompok yang homogen dan kompak. Pandangan-pandangan mereka berbeda-beda satu sama lain, namun mereka menekankan bahwa suatu ilmu yang hidup tidak dapat terikat atas sejumlah kebenaran. Dalam konteks sastra, kaum formalis membagi batasan studi sastra ke dalam tiga bagian: stilistika, komposisi, dan tematik. Sejumlah besar analisis dan dalil umum tentang karya sastra sudah disusun oleh kaum formalis, yakni mengenai pandangannya terhadap ciri khas sastra atau kesastraan (literaturnost) dalam sebuah teks. Menurut pandangan mereka, sifat kesastraan dihasilkan dari penyusunan dan pengubahan “bahan” yang sebelumnya bersifat netral.[4] Tokoh-tokohTokoh-tokoh kaum formalis di antaranya:[5]
Tahapan penelitian FormalisShklovsky menguraikan tahapan penelitian formalis sebagai berikut:[6]
Referensi
|