Fifty Shades of Grey
Fifty Shades of Grey adalah sebuah novel erotis tahun 2011 karangan penulis Inggris, E. L. James. Novel ini sebagian besar berlatar tempat di Seattle dan merupakan seri pertama dari trilogi Fifty Shades yang mengisahkan tentang hubungan percintaan antara seorang mahasiswi sekaligus pekerja paruh-waktu bernama Anastasia Steele dengan seorang pebisnis muda bernama Christian Grey. Seri kedua dan ketiga dari trilogi ini berjudul Fifty Shades Darker dan Fifty Shades Freed. Sejak awal perilisannya, Fifty Shades of Grey telah menduduki puncak teratas penjualan buku fiksi terlaris di seluruh dunia, termasuk di Inggris dan Amerika Serikat.[1][2] Novel ini tercatat telah terjual lebih dari 40 juta kopi di seluruh dunia,[3] dan hak penerbitannya juga telah terjual di 37 negara.[4] Penjualan Fifty Shades of Grey berhasil memecahkan rekor sebagai novel yang paling cepat terjual sepanjang masa, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh seri-seri Harry Potter.[5] SinopsisFifty Shades of Grey bercerita tentang Anastasia "Ana" Steele, seorang mahasiswi sastra berusia 22 tahun yang tinggal bersama sahabatnya, Katherine Kavanagh. Katherine bekerja sebagai penulis untuk jurnal kampus mereka. Karena sakit, Katherine membujuk Ana untuk menggantikannya mewawancarai seorang pengusaha muda sukses dan kaya berusia 27 tahun bernama Christian Grey. Ana langsung tertarik pada Grey dan terobsesi oleh kharisma sensual yang dimilikinya. Namun sifat Grey yang mengintimidasi membuat Ana melupakan semuanya dan mencoba menghibur diri dengan pikiran bahwa mereka berdua mungkin tidak akan pernah bertemu satu sama lain lagi. Di luar dugaan, suatu hari Grey muncul dan menemui Ana di toko tempatnya bekerja. Hasrat Ana kembali meledak, terlebih tanpa diduga Grey memberikan nomor ponsel dan mengajaknya untuk minum kopi bersama. Hubungan mereka berdua pun berlanjut, dari mulai ciuman di lift hingga Ana perlahan menyadari dirinya telah terperangkap pada kuatnya daya pikat Christian Grey yang erotis, sensual, lembut, perhatian, super dominan, sekaligus menyakitkan. Selama tiga minggu Ana membiarkan nafsu, libido, gairah, dan pengalaman seksualnya berjibaku bersama Christian, sekaligus menjadi pria pertama yang dipercaya Ana untuk merenggut keperawanannya. Ana menyadari, menyetujui, dan menikmati semua permainan seksual penuh gairah dan menyimpang, yang secara perlahan dan sensasional diperkenalkan Christian. Terbius oleh ketampanan, kelembutan, dan perhatiannya, perlahan Ana menemukan sisi erotis dalam dirinya, yang bisa mengimbangi seaneh apapun Christian memperlakukannya. Ana bahkan berani melihat beberapa “sex stuff” di kamar pribadi Christian yang disebutnya “Red Room”. Flogger, cambuk, rantai, dan banyak permainan seks lainnya diperlihatkan Christian pada Ana, tanpa ada rasa takut sedikit pun di benaknya. Meski Christian selalu mengingatkan Ana untuk pergi atau bahkan lari jika ia merasa tak nyaman atau takut. Tapi Ana menikmatinya, bahkan menantang Christian untuk mencoba dirinya. “There’s no line between love and lust” – Ana bahkan tak lagi mengenali apa yang ia rasakan. Akankah ada cinta bersama Christian – ”A man with fifty shades, the only man I love and slept with, but full of pain, pleasure, reward and punishment?” Ana bahkan bisa menerima hukuman seperti dipukul atau dicambuk jika ia melakukan hal-hal kecil yang tak disetujui Christian. Bahkan pria itu masih menyimpan hukuman terberat yang belum pernah dicobanya pada Ana. Dalam kelimbungannya, ia mengunjungi Ibunya yang tinggal di Georgia. Ibu Ana melihat perubahan psikis begitu besar pada putri semata wayangnya. Sebagai Ibu kandung Ana yang telah memberinya 2 ayah tiri. Carla menasehati Ana bahwa ia masih sangat muda, berbakat, cantik, dan berhak untuk mendapatkan yang terbaik. Sekembalinya dari Georgia, Ana bertekad untuk membuktikan seberat apa hukuman yang sering dilontarkan Christian jika ia melakukan hal-hal kecil, seperti menggigit bibir, mengerlingkan mata, sekadar pergi bersama Jose – teman kuliah yang sudah dianggap saudaranya sendiri, tetapi sangat membuat Christian cemburu. Ana menantang Christian, jika ia sanggup menerima sakitnya hukuman terberat tersebut, maka Ia diperbolehkan ‘menyentuh’ Christian dalam segala bentuk hubungan seksual yang begitu dominan, satu arah di mana kendali sepenuhnya ada di tangan Christian. Meski Christian tak menyetujuinya, karena ia sendiri sangat takut kehilangan Ana. Kehadiran gadis itu, telah membuka tirai di kehidupannya yang gelap – “I’ve come alive, since I met you….You are everything I want you to be…” – Kalimat itu tak pernah disebutkan Christian sepanjang perjalanan kehidupan seksnya dengan lima belas wanita di “Red Room”. Tapi dengan Ana, ia menemukan setitik kenormalan yang kerap tenggelam oleh gelap dan buruknya kehidupan masa kecil dan remajanya. Tapi Ana mencintai Christian, ia ingin memiliki kehidupan normal bersama pria yang dicintainya. Jika tubuh dan jiwanya tak bisa sepenuhnya berselaras dengan ketidaknormalan Christian. Ana tak melihat masa depan apapun di hubungan meraka. Maka, hukuman paling berat yang sekiranya akan Christian lakukan padanya, ditantang Ana untuk dicoba…. Meski Christian tak ingin melakukannya, tetapi kekuatan gelap dalam dirinya begitu besar mendorong sensasi dan erotika yang kerap mengalahkan sisi emosional manusianya. Ia ingin Ana lari darinya, tetapi di sisi lain Ia juga ingin menikmati kenikmatan menyimpang bersama gadis yang hampir melumpuhkan emosinya. Ana pun terjerembab tak berdaya dalam 6 pukulan cemeti dari tangan Christian, seketika meluluhlantakkan tubuh dan emosinya. Ternyata sisi gelap Christian Grey terlalu pekat untuk kehidupan Ana sebagai gadis dengan perjalanan hidup yang selalu berada pada garis normal. Latar belakangFifty Shades of Grey dikembangkan dari fan fiction (fiksi penggemar) Twilight, awalnya berjudul Master of Universe dan diterbitkan secara episodik di situs web fan fiction oleh James dengan nama pena "Snowqueen's Icedragon". Kisahnya menampilkan karakter yang bernama sama dengan karakter yang diciptakan oleh Stephenie Meyer di Twilight, yaitu Edward Cullen dan Bella Swan. Setelah adanya komentar-komentar mengenai materi seksual dalam cerita, James kemudian menghapus ceritanya dari situs web fan fiction dan mempublikasikannya di situs web miliknya, FiftyShades.com. Selanjutnya, James menulis ulang kisah Master of Universe sebagai karya asli, dan nama karakter utamanya diganti menjadi Christian Grey dan Anastasia Steele. Ia juga menghapus kisah tersebut dari situs pribadinya dengan alasan akan diterbitkan.[6] Dalam salah satu wawancara, Stephenie Meyer sempat mengomentari novel James dengan mengatakan bahwa "itu benar-benar bukan genre saya, bukan ketertarikan saya.. Dia melakukannya dengan baik. Itu hebat!".[7] KontroversiFifty Shades of Grey banyak dikritik karena asalnya yang berdasarkan dari fan fiction novel Twilight. Beberapa pembaca mempermasalahkan perihal hak cipta mengenai kemiripan tersebut.[8] Amanda Hayward dari The Writer's Coffee Shop menyatakan bahwa Fifty Shades of Grey "memiliki kemiripan yang sangat sedikit dengan Twilight" dan bahwa "Twilight dan trilogi Fifty Shades adalah dunia yang terpisah".[8] Pada bulan April 2012, E. L. James dinobatkan oleh majalah Time sebagai "100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia",[9] dan Richard Lawson dari The Atlantic Wire mengkritik inklusinya karena mengawali trilogi ini dari fan fiction karya orang lain.[10] Selain itu, novel ini juga dikritik karena penggambarannya yang terlalu "nyata" untuk seksualitas dan BDSM.[11] Di negeri asal pengarang. Sebuah kelompok yang berfokus pada masalah kekerasan dalam rumah tangga di Inggris, Wearside Women in Need, merencanakan pembakaran massal atas trilogi 'Fifty Shades'. Direktur lembaga, Clare Phillipson, menyebut buku itu berbahaya. "Buku itu berbahaya karena mengisahkan seorang gadis naif serta pria kaya penganiaya yang gemar memukulinya. Ditambah lagi, gadis itu banyak menerima perlakuan buruk secara seksual dari sang pria," ujarnya seperti dinukil dari laman Entertainment Weekly.[12] Hingga saat ini, belum diketahui dengan pasti apakah kelompok itu akan menjalankan rencananya. Namun, pastinya, karya erotis James, yang akan diadaptasi menjadi film, memancarkan efek 'panas' yang sama hebatnya di Inggris maupun Amerika Serikat. Adaptasi filmPada awal tahun 2012, diumumkan bahwa kisah trilogi ini akan diangkat ke layar lebar.[13] Warner Bros., Sony Pictures, Paramount, Universal Pictures, dan perusahaan produksi milik Mark Wahlberg memperebutkan hak untuk memproduksi Fifty Shades of Grey.[14][15] Pada bulan maret 2012, diumumkan bahwa Universal Pictures dan Focus Features-lah yang sukses memperoleh hak tersebut.[16] Referensi
Lihat jugaPranala luar
|