Faktor retardasiDalam kromatografi, faktor retardasi (R) didefinisikan sebagai fraksi analit dalam fase gerak suatu sistem kromatografi.[1] Pada kromatografi planar, terutama, faktor retardasi Rf didefinisikan sebagai rasio jarak yang ditempuh noda terhadap jarak yang ditempuh pelarut.[2] Idealnya, nilai RF ekivalen dengan nilai R yang digunakan dalam kromatografi kolom.[2] Meskipun faktor retensi kadang-kadang digunakan secara bergantian dengan faktor retardasi dalam kromatografi planar, istilah faktor retensi tidak didefinisikan dalam konteks ini. Meski demikian, dalam kromatografi kolom, faktor retensi atau faktor kapasitas (k) didefinisikan sebagai perbandingan waktu tertahannya analit dalam fase diam terhadap waktu tertahannya fase gerak oleh fase diam.[3] Dengan definisi seperti ini, faktor kapasitas berbanding terbalik dengan faktor retardasi. Definisi umumDalam kromatografi, faktor retardasi, R, adalah fraksi sampel dalam fase gerak pada kesetimbangan, yang didefinisikan sebagai:[1] Kromatografi planarFaktor retardasi Rf, umumnya digunakan dalam kromatografi kertas dan kromatografi lapisan tipis untuk menganalisis dan membandingkan zat yang berbeda. Secara matematis dapat didefinisikan dalam persamaan berikut:[2] Nilai Rf selalu berada pada rentang 0 sampai 1; ketika zat bergerak, ia hanya bisa bergerak searah dengan aliran pelarut, dan tidak dapat bergerak lebih cepat daripada pelarutnya. Sebagai contoh, jika suatu zat tertentu dalam suatu campuran anu menempuh jarak 2,5 cm dan jarak tempuh solven terjauh adalah 5,0 cm, maka faktor retardasinya adalah 0,5. Fase gerak dapat dipilih dengan karakteristik yang berbeda (terutama polaritas), untuk mengendalikan jarak tempuh zat yang sedang diteliti. Suatu nilai Rf khas untuk setiap senyawa (menggunakan fase gerak dan fase diam yang sama). Ia dapat menyajikan bukti nyata identitas suatu senyawa. Jika identitas suatu senyawa telah dicurigai tetapi belum terbukti, sampel asli senyawa tersebut, dan standardnya, ditotolkan dan dielusi berdampingan pada pelat KLT. Perlu diperhatikan bahwa pemeriksaan identitas ini harus dilakukan di atas pelat tunggal, karena sulit menggandakan seluruh faktor yang dapat menghasilkan Rf yang persis sama dari satu percobaan ke percobaan lainnya. Hubungan dengan faktor retensiDalam hubungannya dengan faktor retensi (k), faktor retardasi (R) didefinisikan sebagai berikut: dan sebaliknya: Referensi
|