Eustache IV dari Boulogne
Eustache IV (lahir 1130 – wafat 17 Agustus 1153) merupakan seorang Comte Boulogne putra dan ahli waris Raja Étienne. Ia menjadi ahli waris atas wilayah ayahandanya setelah kematian kakandanya sebelum tahun 1135, dan menjadi ahli waris Boulogne melalui ibundanya, Mathilde dari Boulogne. Pada tahun 1137, ia memberi upeti kepada Louis VII dari Prancis Normandia, yang saudara perempuannya, Constance dari Prancis, yang kemudian dinikahi pada tahun 1140 (sebagai seorang janda ia menikah lagi dengan Comte Raymond V dari Toulouse). Eustache digelari ksatria pada tahun 1147, diduga pada saat ia berusia enam belas sampai delapan belas tahun. Pada tahun 1151 ia bergabung dengan Louis di dalam sebuah serangan gagal atas Normandia, yang menerima gelar Matilda dari Inggris (salah satu dari banyaknya Matilda dari era tersebut), dan sekarang dilindungi oleh suaminya, Geoffroy Plantagenêt. Pada suatu sidang yang diselenggarakan di London pada tanggal 6 April 1152, Stephen menghasut sejumlah kecil baron untuk memberikan penghormatan kepada Eustache sebagai calon pemimpin mereka; namun Uskup Agung Canterbury, Thibaut dari Bec, dan para uskup lainnya menentang untuk melakukan upacara penobatan di atas wilayah Kuria Romawi yang telah diumumkan menentang tuntutan Eustache. Eustache mati mendadak pada tahun berikutnya, pada awal bulan Agustus 1153, terkena (jadi itu yang dikatakan) oleh murka Tuhan ketika menjarah wilayah gereja di dekat Bury St Edmunds. Kematian Eustache disambut oleh kepuasan umum sebagai pembukaan kemungkinan perjanjian perdamaian antara Stephen dan saingannya, yang muda Henry II dari Inggris. Menurut William dari Newburgh, Raja Stephen "luar biasa sedihnya atas kematian putranya yang ia harapkan dapat menjadi ahli warisnya; ia mengejar persiapan seperti perang dengan tidak bersemangat, dan mendengarkan lebih sabar dari biasanya suara-suara yang mendesak kedamaian." Riwayat Peterborough, tidak mengandung penyuaraan sentimen ini, memberi Eustache sebuah karakter yang buruk. "Ia adalah seorang laki-laki iblis dan berbuat banyak kejahatan daripada kebajikan ke mana saja ia pergi; ia merusak wilayah-wilayah dan kemudian membebankan pajak yang berat." Ia menggunakan ancaman melawan para uskup yang tidak patuh, dan di dalam perang melawan partai Angevin meminta kontribusi dari rumah-rumah beribadah; fakta-fakta ini mungkin cukup untuk menjelaskan keputusan dari sejarah. Ia dimakamkan di Biara Faversham, Kent, yang didirikan oleh orangtuanya. Mereka juga dimakamkan ditempat yang sama; Semua makam tersebut sekarang telah musnah, sebagai akibat dari pembubaran biara tersebut. Referensi
|