Estée Lauder Companies
The Estée Lauder Companies Inc. (/ˈɛsteɪ ˈlɔːdər/ ditulis ESTĒE LAUDER) adalah sebuah perusahaan multinasional asal Amerika yang memproduksi dan memasarkan produk perawatan kulit, kosmetik, parfum, dan perawatan rambut mewah. Perusahaan yang berkantor pusat di Midtown Manhattan, New York City ini memiliki berbagai macam portofolio merek yang didistribusikan ke seluruh dunia melalui kanal ritel dan perdagangan digital. SejarahPerusahaan ini memulai sejarahnya sejak tahun 1946 saat Estée Lauder dan suaminya, Joseph Lauder mulai memproduksi kosmetik di New York City. Mereka awalnya hanya memproduksi Minyak Pembersih, Losion Kulit, Krim Serbaguna Super Kaya, dan Paket Krim.[3] Pada tahun 1948, mereka mendirikan gerai toserba pertamanya di Saks Fifth Avenue, Manhattan. Dalam waktu 15 tahun berikutnya, mereka mengembangkan produknya sembari terus menjual produknya di Amerika Serikat. Pada tahun 1960, perusahaan ini membuka gerai internasional pertamanya di toserba Harrods di London. Setahun kemudian, perusahaan ini membuka kantor di Hong Kong. Pada tahun 1964, perusahaan ini memperkenalkan Aramis, serangkaian produk parfum dan grooming untuk pria. Nama Aramis terinspirasi dari sebuah akar eksotis asal Turki yang awalnya digunakan sebagai sebuah perangsang nafsu.[4] Pada tahun 1967, Estée Lauder disebut sebagai salah satu dari sepuluh perempuan luar biasa di dunia bisnis di Amerika Serikat oleh para editor bisnis dan keuangan.[5] Kemudian diikuti Spirit of Achievement Award dari Albert Einstein College of Medicine di Universitas Yeshiva pada tahun 1968.[butuh rujukan] Pada tahun 1968 juga, perusahaan ini membuka Clinique, sebuah merek kosmetik bebas parfum yang telah diuji alergi dan dipandu oleh dermatolog (Dr. Norman Orentreich. Merek Clinique menjadi langkah awal bagi Estée Lauder guna masuk ke bisnis kosmetik untuk pria. Pada tahun 1976, perusahaan ini memperkenalkan merek kedua yang diberi nama "Skin Supplies for Men", yang tetap dijual di gerai Clinique di seluruh dunia hingga saat ini. Pada tahun 1981, produk perusahaan ini resmi dijual di Uni Soviet. Pada dekade 1990-an, perusahaan ini tumbuh pesat berkat akuisisi merek dan perjanjian lisensi, sembari perusahaan ini bertransfromasi dari sebuah perusahaan keluarga menjadi sebuah perusahaan terbuka yang tetap dimiliki oleh keluarga. Perusahaan inipun memperkenalkan Origins — merek kebugaran pertama di toserba di Amerika Serikat. Perjanjian lisensi pertama untuk parfum adalah dengan perancang mode, Tommy Hilfiger pada tahun 1993, kemudian dengan Kiton,[6] sebuah rumah mode asal Italia (1995), dan dengan perancang mode asal Amerika, Donna Karan (1997).[7] Akuisisi merek dimulai dengan investasi di M•A•C Cosmetics asal Toronto pada tahun 1994, yang kemudian resmi diakuisisi pada tahun 1998. Bobbi Brown Cosmetics, yang dirancang oleh seniman rias terkenal, diakuisisi pada tahun 1995, serta La Mer yang meliputi resep asli untuk produk mewahnya, Crème de la Mer, yang mengandung Miracle Broth™ yang kaya nutrisi. Perusahaan ini lalu berekspansi ke bisnis perawatan rambut dan kecantikan holistik dengan merek Aveda pada tahun 1997. Rumah parfum Jo Malone London kemudian juga diakuisisi pada tahun 1999.[7] Pada tanggal 16 November 1995, The Estée Lauder Companies resmi melantai di Bursa Saham New York dengan harga $26,00 per lembar saham.[8] Akuisisi dan lisensi berlanjut pada dekade 2000-an, saat The Estée Lauder Companies membeli mayoritas saham Bumble & bumble, sebuah salon perawatan rambut trendi dan menyelesaikan akuisisi tersebut pada tahun 2006. Sebuah perjanjian lisensi global eksklusif juga ditandatangani dengan perancang mode Michael Kors (2003). Perancang Tom Ford pun memulai proyek bersama Estée Lauder untuk mengembangkan dan mendistribusikan parfum dan kosmetik dengan merek Tom Ford Beauty. Tom Ford kemudian juga menandatangani perjanjian lisensi dengan perusahaan ini.[7] Pada tanggal 1 Juli 2010, perusahaan ini mengakuisisi Smashbox Beauty Cosmetics, Inc., sebuah merek yang diciptakan di Smashbox Studios di Culver City, California, oleh Dean dan Davis Factor (seperti pada Max).[9] Pada tanggal 28 Oktober 2011, Aramis dan Parfum Perancang, sebuah divisi dari The Estée Lauder Companies Inc., dan Tory Burch LLC mengumumkan penandatanganan perjanjian tahun jamak untuk lisensi global eksklusif atas bisnis parfum milik Tory Burch. Kemitraan ini menandai langkah pertama Tory Burch untuk masuk ke industri kecantikan. Produk parfum pertama Tory Burch pun diperkenalkan pada tahun 2013.[10] Pada tahun 2012, perusahaan ini meluncurkan AERIN Beauty, sebuah merek parfum dan kecantikan gaya hidup mewah yang terinspirasi dari gaya pendirinya, yakni Aerin Lauder. Pada tahun 2014, perusahaan ini mengakuisisi dua merek kecantikan dari dalam, yakni RODIN olio lusso, sebuah merek perawatan kulit yang terkenal berkat "Luxury Face Oil," dan Le Labo, sebuah merek parfum dan gaya hidup sensorik. Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga berinvestasi di India dengan membeli sejumlah saham Forest Essentials, sebuah produsen kosmetik yang fokus pada produk Ayurveda.[11] Pada tahun 2015, perusahaan ini mengakuisisi Editions de Parfums Frédéric Malle, sebuah merek parfum, dan GLAMGLOW, sebuah merek perawatan kulit asal Hollywood.[12] Pada tahun 2016, perusahaan ini mengakuisisi Becca Cosmetics, dan menjadi akuisisi terhadap perusahaan kosmetik berwarna pertama bagi Estée Lauder sejak Smashbox pada tahun 2010.[13] Pada bulan November 2016, perusahaan ini melakukan akuisisi terbesar sepanjang sejarahhnya dengan mengakuisisi perusahaan kosmetik asal California, Too Faced dengan harga US$1,45 milyar.[14] Pada tahun 2019, perusahaan ini mengakuisisi Dr. Jart+. Didirikan di Korea pada tahun 2004, Dr. Jart+ merupakan pencipta Krim BB, yang menjadi standar untuk kecantikan multifungsi.[15] Tanggapan terhadap pandemi COVID-19Sebagai tanggapan terhadap pandemi COVID-19, Estée Lauder Companies mengumumkan pada tanggal 20 Agustus 2020 bahwa mereka akan mengurangi pegawainya sebanyak 1.500 hingga 2.000 orang di seluruh dunia, atau sekitar 3% dari total pegawai. Sebagian besar pengurangan akan dilakukan terhadap pegawai pendukung dan pegawai toko. Perusahaan ini juga mengumumkan bahwa mereka akan menutup sekitar 10 sampai 15 persen gerainya, menutup konter kecantikan di dalam gerai, dan lebih fokus ke perdagangan digital.[16] PemasaranThe Estée Lauder Company memiliki banyak merek dan Estée Lauder merupakan salah satu mereknya. Perusahaan ini terkadang memiliki juru bicara berupa model terkenal, namun terkadang juga hanya 'wajah'. 'Wajah' terdahulu untuk Estée Lauder meliputi Karen Graham, Bruce Boxleitner, Shaun Casey, Willow Bay, Paulina Porizkova, Elizabeth Hurley, Carolyn Murphy, supermodel Liya Kebede merupakan 'wajah' Afrika Amerika pertama untuk Estee Lauder, Anja Rubik, dan aktris Gwyneth Paltrow. Hingga 2008[update], model yang bertindak sebagai juru bicara untuk Estée Lauder adalah supermodel Hilary Rhoda. Pada tahun 2010, perusahaan ini menambah tiga wajah lagi ke dalam portofolionya, yakni model asal Tiongkok, Liu Wen, model asal Puerto Riko, Joan Smalls, dan model asal Prancis, Constance Jablonski.[17] Pada tahun 2015, Estée Lauder mengontrak model Kendall Jenner untuk mempromosikan mereknya.[18] Pada tahun 2017, perusahaan ini mengumumkan Violette Serrat sebagai Direktur Kecantikan Global.[19] Alvin Chereskin, pendiri AC&R, merupakan mitra kreatif jangka panjang dari perusahaan ini.[20] Operasi dan keuanganKeuanganPada tahun fiskal 2016, Estée Lauder Companies mencatatkan penjualan bersih sebesar $11,26 milyar, meningkat 4% dari $10,78 milyar pada tahun sebelumnya. Sementara pendapatan bersihnya adalah sebesar $1,11 milyar, meningkat 2% dari $1,09 milyar pada tahun sebelumnya. Pendapatan bersih per lembar sahamnya juga meningkat 5% dari $2,96, dibandingkan $2,82 pada tahun sebelumnya.[21] Hingga tahun 2018, Estée Lauder Companies menempati peringkat ke-258 pada daftar Fortune 500.[22] Dewan direksiAnggota dewan direksi Estée Lauder saat ini adalah Charlene Barshefsky, Evelyn Centeno, Lynn Forester de Rothschild, Fabrizio Freda, Paul J. Fribourg, Wei Sun Christianson, Irvine Hockaday, Jennifer Hyman, Jane Lauder, Leonard A. Lauder, Ronald S. Lauder, William P. Lauder, Richard Parsons, Barry Sternlicht, Jennifer Tejada, dan Richard F. Zannino. [23] Manajemen eksekutifLeonard A. Lauder merupakan chairman kehormatan. William P. Lauder merupakan chairman eksekutif. Freddie A. Louis merupakan presiden dan CEO.[24] Kampanye kesadaran kanker payudaraPada bulan Oktober 1992, kampanye kesadaran kanker payudara diluncurkan oleh Evelyn Lauder (anak tiri Estée) yang juga menciptakan "Pita Merah Muda"[25] bersama majalah SELF sebagai simbol kesehatan payudara. Sejak saat itu, jutaan orang di seluruh dunia telah mendengar pesan mengenai pentingnya kesehatan payudara dan deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa. Kampanye kesadaran kanker payudara tahunan dari The Estée Lauder Companies melibatkan 19 merek yang dimilikinya. Estée Lauder Companies merupakan pendukung pertama dan terbesar dari The Breast Cancer Research Foundation. Sejak tahun 1992, kampanye kesadaran kanker payudara dari The Estée Lauder Companie telah berhasil mengumpulkan dana lebih dari $89 juta di seluruh dunia, yang digunakan untuk keperluan jasa kesehatan, pendidikan, dan riset.[26] MerekMerek milik The Estée Lauder Companies meliputi:[27]
KontroversiSOPAEstée Lauder Companies muncul dalam daftar perusahaan yang mendukung SOPA, undang-undang anti-pembajakan yang kontroversial namun kurang sukses dan dianggap berlebihan oleh sejumlah kritik.[30][31] Referensi
Pranala luar |