Erosi genetikErosi genetik adalah hilangnya sumber daya genetik yang sering diperbesar atau dipercepat oleh aktivitas manusia.[1][2] Erosi genetik merupakan masalah yang keprihatinan dan cukup serius.[3] Hal itu dapat terjadi karena erosi genetik akan menyebabkan hilangnya keanekaragaman genetik pada hewan dan tumbuhan.[3] Keaneragaman hewan dan tumbuhan dapat berkurang atau bahkan hilang akibat ada proses pengurangan kelengkapan gen unik dari setiap species secara bertahap maupun drastis.[3] Hilangnya keaneragaman tersebut dapat berdampak buruk terhadap keadaan lingkungan.[3] PenyebabPenyebab erosi genetik dapat disebabkan karena faktor alami dan juga faktor manusia.[3] Erosi genetik yang disebabkan dari faktor manusia lebih mengkhawatirkan daripada karena faktor alam.[3] Proses erosi genetik pada hewan dapat terjadi karena beberapa macam faktor yaitu karena hilangnya habitat alami, jarak geografis antar species, dan fragmentasi habitat.[3] Hilangnya habitat alami dari suatu species dapat menyebabkan tingkat kematian hewan menjadi lebih tinggi sehingga banyak hewan yang mati sebelum berkembangbiak.[3] Jarak geografis antar species dapat menjadi penghalang atau pembatas suatu hewan untuk melakukan perjalanan supaya bertemu dan berkembangbiak dengan species lainnya.[3] Keterbatasan tersebut menjadikan banyak terjadi perkawinan sedarah yang menyebabkan rendahnya keaneragaman genetik dan banyak keturunan yang mengalami cacat fisik akibat perkawinan sedarah.[3] Hilangnya habitat alami juga menjadi penyebab adanya erosi genetik pada tumbuhan.[3] Penggembalaan hewan ternak secara berlebihan pada suatu kawasan dapat membuat tanaman di sekitar kawasan tersebut mengalami erosi genetik.[3] Erosi genetik pada tanaman juga dapat disebabkan oleh pembukaan hutan dan pembuangan zat kimia.[3] Adanya rekayasa genetik dan penggantian varietas tanaman lokal akan memmbuat tanaman menjadi tidak berkembang secara alami sehingga juga dapat menyebabkan erosi genetik.[3] Pertanian modern mendorong petani menjadi hanya menanam tumbuhan komersial saja sehingga varietas yang ditanam juga terbatas.[3] Hal itu juga dapat menyebabkan suatu gen dari species lain mengalami penurunan dan bahkan hilang.[3] Penggunaan tumbuh-tumbuhan secara besar-besaran tanpa penanaman kembali dapat membuat tumbuhan yang digunakn mengalami erosi genetik dan menuju kepunahan.[4] Contoh tanaman yang mengalami erosi genetik akibat eksploitasi hutan adalah kayu olin, kayu cendana, anggrek, rotan dan sawo kecik.[4] Penggunaan bahan sintesis membuat bahan serat-serat alam menjadi kurang dikembangkan dan mengalami erosi genetik.[4] DampakKeaneragaman hayati sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia.[5] Hilangnya gen pada suatu species tertentu dapat menjadikan species tersebut menjadi punah.[3] Punahnya suatu species tertentu dapat mempengaruhi kehidupan species lain yang bisa jadi kehidupannya bergantung pada keberadaan species yang punah tersebut.[3] Akhirnya, hilangnya suatu species akibat dari adanya erosi genetik akan berpengaruh secara menyeluruh kepada lingkungan sekitar.[3] Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), saat ini dunia sedang mengalami erosi genetik tumbuhan secara besar-besaran dan cepat dan mengancam keamanan pertanian serta pangan.[5] Cina mengalami penurunan secara drastis jumlah varietas gandum yang ditanam menjadi kurang lebih hanya 1000 varietas atau berkurang 90% pada tahun tujuh puluhan.[5] Hal tersebut dibandingkan dengan jumlah varietas gandum yang ditanaman pada tahun 1949 yaitu sekitar 10.000 varietas.[5] NegaraAmerika Serikat mengalami kehilang varietas kubis sebesar 95%, varietas jagung sebesar 91%, varietas kacang polong 94%, dan kehilangan 81% varietas tomat.[5] Erosi genetik juga terjadi di daerah Afrika, Asia, dan Amerika Latin akibat penggembalaan ternak yang berlebihan sehingga merusak hutan dan semak-semak.[5] Pembukaan hutan tropis dapat menyebabkan hilangnya 100 species setiap hari.[6] Hal tersebut dapat menjadi penyebab tunggal hilangnya species dalam 50 tahun yang akan datang.[6] Kondisi tanaman yang kurang beragam dimungkinkan menjadi lebih rentan terhadap patogen atau penyakit dan kondisi tekanan lingkungan.[7] Pencegahan dan penanggulanganPencegahan terjadinya erosi genetik sebaiknya segera dilakukan, kecuali apabila kita ingin semua species menghilang.[3] Pencegahan terjadinya erosi genetik adalah pertama mempertahankan habitat alami.[3] Kedua membuat cagar alam dan koridor satwa liar yang memungkinkan hewan untuk bermigrasi dari satu daerah ke daerah lain.[3] Ketiga mengatur program pemuliaan di kebun binatang.[3] Keempat mengatur jaringan dan bank sperma dari hewan yang terancam punah.[3] Kelima melepaskan habitat baru dari suatu species ke dalam habitat asli mereka.[3] Keenam mendirikan bank benih.[3] Ketujuh menjaga hewan dan tumbuhan dari berbagai polusi genetik.[3] Tingkat kelangkaan akibat erosi genetik
Rujukan
|