Ennin
Ennin (圓仁 atau 円仁 , 793 Masehi [1] atau 794 – 864), juga dikenal di Jepang dengan nama anumerta-nya, Jikaku Daishi (慈覺大師), adalah seorang pendeta dari aliran Tendai. Kelahiran dan asal mula
Ia lahir dalam sebuah keluarga Mibu (壬生) di Prefektur Tochigi, Jepang pada masa sekarang dan masuk kependetaan Buddha di Enryaku-ji di Gunung Hiei (Hieizan) dekat Kyoto pada usia 14 tahun. Perjalanan ke ChinaPada 838, Ennin ikut dalam misi diplomatik Fujiwara no Tsunetsugu ke dewan kekaisaran dinasti Tang.[2] Kunjungan ke China tersebut menandai permulaan percabangan dan petualangan. pada awalnya, ia belajar dibawah bimbingan dua master dan kemudian menjalani beberapa waktu di Wutaishan (五臺山; Jepang: Godaisan), sebua barisan pegunungan terkenal karena sejumlah wihara Buddha-nya di Provinsi Shanxi di China. Kemudian, ia datang ke Chang'an (Jepang: Chōan), ibu kota China, dimana ia diangkat dalam ritual mandala. Ia juga menulis perjalanannya menggunakan kapal ketika berlabuh di sepanjang Terusan Besar China. Ennin berada di China ketika Kaisar Wuzong dari Tang yang anti-Buddha naik tahta pada 840, dan ia tinggal pada masa Penganiayaan Anti-Buddha Besar pada 842–846. Akibat dari penganiayaan tersebut, ia diusir dari China, kembali ke Jepang pada 847.[3] Karya SastraIa mengarang lebih dari 100 buku. Buku hariannya saat berkunjung ke China, Nittō Guhō Junrei Kōki (入唐求法巡礼行記 ), diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Profesor Edwin O. Reischauer dengan judul Ennin's Diary: The Record of a Pilgrimage to China in Search of the Law. Terkadang disebut sebagai salah satu catatan perjalanan terbaik dalam sastra dunia, karya tersebut merupakan sumber penting dari informasi tentang kehidupannya di Tang China dan Silla Korea Referensi
Sumber
Pranala luar
|