Ekaterinburg
Ekaterinburg (bahasa Rusia: Екатеринбу́рг; IPA: [jɪkətʲɪrʲɪnˈburk], juga dialihaksarakan sebagai Yekaterinburg) adalah kota terbesar keempat di Rusia. Penduduknya berjumlah 1.398.889 jiwa (2012). Kota ini berada di tengah-tengah benua Eurasia, di perbatasan Eropa dan Asia.[8][9] Yekaterinburg adalah pusat administrasi Oblast Sverdlovsk sekaligus pusat utama industri dan budaya Distrik Federal Ural. Nama kota ini diambil dari Yekaterina I, permaisuri sekaligus istri dari kaisar Rusia Peter yang Agung. Antara tahun 1924 dan 1991, kota ini diberi nama Sverdlovsk (Свердло́вск) untuk mengenang pemimpin kaum Bolshevik Yakov Sverdlov. SejarahKota ini didirikan pada tahun 1723 oleh Vasily Tatischev dan Georg Wilhelm de Gennin dan diberi nama Yekaterina mengikuti nama istri dari Tsar Peter Agung, Yekaterina I. Kota ini resmi didirikan pada 18 November 1723, dan diberi status kota pada tahun 1796. Segera setelah pecahnya Revolusi Rusia, Tsar Nikolai II bersama istri (Alexandra) dan anak-anaknya Olga, Tatiana, Maria, Anastasia, dan Tsarevich Alexei dibunuh di kota ini oleh kaum Bolshevik di Gedung Ipatiev, 7 Juli 1918. Anggota keluarga Romanov lainnya dibunuh di Alapayevsk pada hari berikutnya. Pada tahun 1977, Gedung Ipatiev dihancurkan atas perintah Boris Yeltsin untuk mencegah gedung ini dijadikan lokasi demonstrasi oleh kalangan pendukung monarki. Yeltsin kemudian menjadi Presiden Rusia pertama, dan hadir sebagai wakil rakyat di pemakaman Tsar pada tahun 1998.[10] Putra kota
Referensi
|