Dwarfisme pulau

Kerangka gajah kerdil dari Pulau Kreta.

Dwarfisme pulau, sebuah bentuk kekerdilan akibat evolusi,[1] adalah proses dan kondisi berkurangnya ukuran dari hewan-hewan besar setelah beberapa generasi[a] ketika jangkauan populasinya terbatas pada sebuah lingkungan yang kecil, utamanya pulau. Proses alamiah ini berbeda dengan penciptaan keturunan kerdil yang disengaja, disebut pengerdilan. Proses ini terjadi beberapa kali dalam sejarah evolusi, contohnya adalah dari dinosaurus, seperti Europasaurus, dan hewan modern seperti gajah dan beberapa hewan kerabatnya. Proses ini, dan tinggalan bentuk genetika pulau lainnya, tidak hanya terjadi di pulau, tetapi dapat pula terjadi ketika sebuah ekosistem terisolasi dari sumber daya dan perkembangbiakan dari luar ekosistem. Proses ini juga dapat terjadi di gua, oasis padang pasir, lembah terisolasi, dan gunung terisolasi. Dwarfisme pulau adalah salah satu aspek dari "aturan pulau" yang lebih umum yang menyatakan bahwa ketika hewan dari daratan utama menghuni pulau-pulau, spesies yang kecil cenderung berevolusi menjadi hewan yang lebih besar dan spesies besar cenderung berevolusi menjadi hewan yang lebih kecil.

Perkiraan penyebab terjadinya dwarfisme pulau

Ada beberapa penjelasan yang diusulkan dalam mekanisme terjadinya dwarfisme.[3][4]

Salah satunya adalah terjadinya proses seleksi ketika hanya hewan dengan ukuran kecil yang terjebak dalam pulau bertahan, kemudian makanan secara bertahap menurun hingga ke tingkat batas bawah. Hewan yang lebih kecil menggunakan sumber daya yang lebih sedikit dan wilayah yang lebih kecil, dan lebih mungkin untuk melewati batas ketika penurunan populasi memungkinkan sumber makanan untuk mencukupi kebutuhan hewan untuk berkembang. Ukuran yang lebih kecil juga menguntungkan dalam reproduksi hewan, karena memerlukan waktu kehamilan dan waktu pembiakan yang lebih singkat.[3]

Di wilayah tropis, ukuran yang lebih kecil seharusnya membuat termoregulasi hewan menjadi lebih mudah.[3]

Contoh

Cetakan tengkorak Homo floresiensis

Beberapa contoh yang terkenal dari dwarfisme pulau antara lain:

  • Dinosaurus dari pulau-pulau zaman Mesozoikum, seperti Pulau Hateg, sekarang di Rumania:[5][6]
    • Europasaurus, jenis dari brachiosaurus
    • Magyarosaurus, jenis dari titanosaurus
    • Zalmoxes, jenis iguanodontid yang berhubungan dengan Rhabdodon[7]
    • Balaur, jenis dari eumaniraptoran
    • Telmatosaurus, jenis hadrosaurus
    • Struthiosaurus, jenis nodosaurid
  • Pilosan kerdil dari Karibia:
  • Hewan dari akhir Pleistosen dan awal Holosen:[8]
    • Mamut pigmi, Mammuthus exilis, yang hidup di pulau prasejarah bernama Santa Rosaedi lepas pantai California
    • Populasi kerdil dari mamut berbulu, Mammuthus primigenius, di Pulau Saint Paul, Alaska[9] (mamut Pulau Wrangel, di utara Siberia, tidak lagi dikategorikan kerdil [10])
    • Mamut Pulau Sardinia, Mammuthus lamarmorae
    • Mamut Pulau Kreta, Mammuthus creticus
    • Mamut Malta: Palaeoloxodon antiquus leonardi, P. mnaidriensis, P. melitensis, P. falconeri
    • Gajah Kreta: Palaeoloxodon chaniensis, P. creutzburgi
    • Gajah kerdil Siprus, Palaeoloxodon cypriotes
    • Gajah kerdil Pulau Naxos, Palaeoloxodon sp.
    • Gajah kerdil Pulau Rodos and Tilos, Palaeoloxodon tiliensis
    • Stegodon kerdil dari Filipina, Flores, Sulawesi, Sumba, dan Timor,[3][11] seperti Stegodon sondaarii, S. florensis and S.sompoensis
  • Manusia kerdil:
    • Spesies hominid kerdil yang disebut Homo floresiensis, dari fosil yang ditemukan di Pulau Flores di Indonesia.[12]
    • Manusia kerdil dari Palau, Mikronesia, dengan ukuran yang sama dengan hominid Flores (diperdebatkan tentang status keduanya).[13]
Rubah Pulau Channel
Anoa dataran rendah
Emu Pulau Kangguru (kiri) dan Pulau King.
Brookesia micra

Catatan

  1. ^ Contoh dwarfisme filetik nonpulau adalah evolusi marmoset dan tamarin pada monyet Dunia Baru yang menghasilkan Cebuella pygmaea yang kecil.[2]

Catatan kaki

  1. ^ Prothero, D. R.; Sereno, P. C. (Winter 1982). "Allometry and Paleoecology of Medial Miocene Dwarf Rhinoceroses from the Texas Gulf Coastal Plain". Paleobiology. 8 (1): 16–30. JSTOR 2400564. 
  2. ^ Perelman, P.; et al. (2011). "A Molecular Phylogeny of Living Primates". PLOS Genetics. 7 (3): 1–17. doi:10.1371/journal.pgen.1001342. PMC 3060065alt=Dapat diakses gratis. PMID 21436896. 
  3. ^ a b c d Van Den Bergh, G. D.; Rokhus Due Awe; Morwood, M. J.; Sutikna, T.; Jatmiko; Wahyu Saptomo, E. (May 2008). "The youngest Stegodon remains in Southeast Asia from the Late Pleistocene archaeological site Liang Bua, Flores, Indonesia". Quaternary International. 182 (1): 16–48. doi:10.1016/j.quaint.2007.02.001. Diakses tanggal 2011-11-27. 
  4. ^ Raia, P.; Meiri, S. (August 2006). "The island rule in large mammals: paleontology meets ecology". Evolution. 60 (8): 1731–1742. doi:10.1111/j.0014-3820.2006.tb00516.x. Diakses tanggal 2011-11-27. 
  5. ^ "Dwarf dinosaur island really did exist, scientists claim". Telegraph web site. Telegraph Media Group. 2010-02-22. Diakses tanggal 2010-02-26.  Hapus pranala luar di parameter |work= (bantuan)
  6. ^ Benton, M. J.; Csiki, Z.; Grigorescu, D.; Redelstorff, R.; Sander, P. M.; Stein, K.; Weishampel, D. B. (2010-01-28). "Dinosaurs and the island rule: The dwarfed dinosaurs from Haţeg Island" (PDF). Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology. Elsevier. 293 (3–4): 438–454. doi:10.1016/j.palaeo.2010.01.026. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-07-10. Diakses tanggal 2010-02-26.  Hapus pranala luar di parameter |journal= (bantuan)
  7. ^ Össi, A.; Prondvai, E.; Butler, R.; Weishampel, D. B. (2012-09-21). "Phylogeny, Histology and Inferred Body Size Evolution in a New Rhabdodontid Dinosaur from the Late Cretaceous of Hungary". PLOS ONE. 7 (9): e44318. doi:10.1371/journal.pone.0044318. PMC 3448614alt=Dapat diakses gratis. PMID 23028518. 
  8. ^ "Extinct dwarf elephants from the Mediterranean islands". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-23. Diakses tanggal 2016-05-08. 
  9. ^ Schirber, Michael.
  10. ^ Tikhonov, Alexei; Larry Agenbroad; Sergey Vartanyan (2003).
  11. ^ North American Extinctions v.
  12. ^ Scientist to study Hobbit morphing, abc.net.au
  13. ^ "Ancient Small People on Palau Not Dwarfs, Study Says".
Kembali kehalaman sebelumnya