Drain the Swamp

Presiden Donald Trump

Drain the Swamp merupakan salah satu ungkapan di dalam politik Amerika Serikat yang merupakan metafora dari menghabisi masalah sampai akar-akarnya atau sampai tuntas. Ungkapan ini semakin terkenal ketika digunakan Donald Trump di dalam retorika kampanyenya dan di dalam pemerintahannya yang bertujuan untuk mengungkap segala sesuatu yang tidak benar dan betul terutama di dalam pengalokasian anggaran pada Pemerintahan Amerika Serikat di era Obama baik di dalam pemerintahan federal maupun lokal (negara bagian) maupun masalah lain yang, menurut Donald Trump, juga bersumber dari kaum mapan (establishment) seperti Bill dan Hillary Clinton di Partai Demokrat dan Keluarga Bush dan golongan mapan lain di Partai Republik.[1][2][3] Kalimat ini sering diucapkan oleh politisi terutama di Amerika Serikat dalam upayanya mengatasi masalah-masalah rumit yang menjadi fokus kampanyenya seperti korupsi, birokrasi yang rumit, terorisme, dan masalah besar lainnya yang digambarkan (dimetaforakan) sebagai rawa dan atau makhluk-makhluk pengganggu yang hidup di dalamnya seperti nyamuk malaria, ular, buaya dan alligator.[4]

Etimologi

Rawa digambarkan sebagai metafora di mana sumber masalah terutama di dalam pemerintahan berasal

Menurut Barry Popik, jauh sebelum digunakan oleh Donald Trump, kalimat ini dipopulerkan oleh seorang anggota Partai Demokrat (Partai Sosial Demokrat), Winfield. E Gaylord pada 1903 di dalam koran Daily Northwestern di Wisconsin untuk membuat metafor mengenai kaum sosialis yang ingin menghabisi akar masalah sebenarnya yaitu kaum kapitalis yang digambarkan sebagai nyamuk dan rawa.[5][6] Metafor yang sama juga dipakai oleh salah seorang community organizer Mary Harris “Mother” Jones yang berjanji untuk “drain the swamp” kepada kaum kapitalis.[7] Hal yang sama juga diungkap oleh sosialis dari Wisconsin, Victor Berger, pada 1912.[5] Metafor ini berasal dari salah satu metode di dalam menangani masalah malaria di Amerika Serikat dan Eropa pada masa dahulu, yaitu dengan menguras atau mengeringkan rawa tempat nyamuk malaria berkembang biak.[1][2]

Selain itu, etimologi ini berasal dari fakta (atau mitos) bahwa Washington D.C. dahulu merupakan kawasan yang penuh rawa dan ketika pembangunan awalnya rawa-rawa tersebut dikeringkan sehingga berdirilah sebuah kota yang menjadi ibu kota Amerika Serikat di mana pemerintah yang efisien (little/small government), sedikit melakukan belanja anggaran, dan memiliki sedikit pengaruh di dunia berada, Washington D.C.[8]

Presiden Ronald Reagan juga terkenal karena memakai slogan "drain the swamp" terutama untuk menangani birokrasi rumit di Pemerintah Federal Amerika Serikat

Kalimat ini juga digunakan pada masa pemerintahan Ronald Reagan yang dikenal anti pemerintahan besar (Big Goverment) dan berupaya untuk mengungkap ketidakberesan birokrasi di Washington,D.C. melalui Grace Commission yang mengidentifikasi $424 miliar anggaran terbuang oleh pemerintah yang dapat dihemat.[1] Pada tahun 2006, Nancy Pelosi begitu selesai dilantik berjanji untuk “drain the swamp” di dalam Kongres setelah dikuasai Partai Republik selama 10 tahun melalui program 100 jam yang menurutnya cukup untuk mengakhiri masa GOP (Partai Republik) di dalam kongres.[9] Setelah peristiwa 9/11, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Donald Rumsfeld berjanji untuk “drain the swamp” terhadap terorisme, suatu yang yang menjadi fokus Pemerintahan George W. Bush.[5]

Kampanye dan Pemerintahan Donald Trump

Salah satu Kampanye Donald Trump di mana suporter Donald Trump memegang spanduk bertuliskan "Drain the Swamp"
Parodi terhadap retorika "drain the swamp" Donald Trump

Pada era kampanye kepresidenan Donald Trump, ia menjanjikan untuk "drain the swamp" terutama terhadap pemborosan anggaran dan korupsi yang terjadi pada Pemerintah Amerika Serikat baik tingkat federal maupun negara bagian terutama pada masa kepemimpinan Barack Obama. Hal ini disebabkan oleh Trump yang (pada dasarnya) terinspirasi bagaimana Ronald Reagan menemukan $ 424 miliar anggaran terbuang oleh pemerintah federal di Washington,D.C. sebagai bukti buruknya birokrasi dan menyebutnya sebagai "drain the swamp".[10] Target utama dari "Drain the Swamp" ini adalah para lobbyist, koruptor, Birokrasi Rumit, dan kaum special interest yang terjadi dan ada di dalam Pemerintah Amerika Serikat.[7][11] Uniknya, retorika ini diucapkan oleh Donald Trump ketika mengadakan kampanye di Green Bay, Wisconsin, negara bagian yang menjadi asal mula istilah tersebut.[12][13] Segera setelah diungkapkan Donald Trump sebagai retorika kampanyenya di twitter pada 18 Oktober 2016,[14][15] kalimat #DraintheSwamp langsung menjadi salah satu hashtag populer di twitter terutama oleh pendukung Donald Trump termasuk kartun oleh Ben Garrison, kartunis pendukung fanatik Donald Trump.[5][16][17]

Rencana Donald Trump di dalam "drain the swamp" antara lain:[18]

  1. Redefine the Lobbyist (Menjelaskan apa itu "lobbyist")
  2. Stop Revolving Door (Mencegah kaum lobbyist kembali ke pemerintahan dan mengatur pemerintahan)
  3. Tackle Election Cash (Transparansi dan efisiensi dana pemilu di Amerika)
  4. Fixed Terms (Membatasi masa pengabdian anggota kongres)

Setelah Donald Trump memerintah, terdapat kekhawatiran apakah dirinya mampu melaksanakan janji tersebut apalagi ditambah fakta bahwa "Swamp" sebenarnya justru berasal dari dalam Donald Trump sendiri: dunia pengusaha yang oportunis.[5] Apalagi ditambah fakta bahwa korupsi yang besar justru juga terdapat di dalam Partai Republik, partai di mana Donald Trump mencalonkan diri sebagai presiden. Selain itu, fakta bahwa banyak pembantu (menteri-menteri) yang dipilih Trump sering dianggap tidak memiliki kompetensi yang sesuai sehingga dianggap tidak akan "drain the swamp" dan termasuk fakta bahwa Trump, meskipun sangat anti terhadap ISIS dan terorisme, tetapi memiliki sedikit pemahaman dan wawasan mengenai ISIS dan terorisme global.[19][20]

Selain itu, terdapat kecurigaan bahwa Trump sebenarnya mendapatkan inspirasi untuk melakukan "drain the swamp" sendiri bukan berasal dari Ronald Reagan, akan tetapi berasal dari Alexander Dugin. Alexander Dugin sendiri merupakan salah seorang pembantu Vladimir Putin dan sering dianggap atau disejajarkan sebagai Steve Bannon versi Rusia. Menurut Alexander Dugin, drain the swamp berarti sebuah ideologi yaitu liberalisme dan juga merupakan salah satu produk budaya post-modern sehingga mengurasnya berarti (menandakan) mengembalikan unit upaya Appollonian. Hal tersebut dianggap menyerupai apa yang pernah dilakukan oleh Hitler pada dekade 1930-an terhadap karya seni modern.[10][21] Hal ini didasarkan bahwa di dalam retorika kampanyenya, Trump berjanji akan melawan kaum globalis seperti George Soros dan Angela Merkel yang digambarkan sebagai swamp (rawa) oleh Alexander Dugin sehingga Trump harus segera mengambil tindakan berupa "drain the swamp" yang dianggap tepat.[21]

Referensi

  1. ^ a b c US, Rebecca Harrington (2016-11-11). "Here's what Trump means when he says 'drain the swamp' — even though it's not an accurate metaphor". Business Insider Singapore (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-29. 
  2. ^ a b "Urban Dictionary: drain the swamp". Urban Dictionary (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-29. 
  3. ^ "What does 'drain the swamp' mean? Donald Trump's battle cry". The Oxford Eagle (dalam bahasa Inggris). 2016-11-09. Diakses tanggal 2017-10-29. 
  4. ^ Green, Miranda (2016-12-02). "Donald Trump promised to 'drain the swamp' in Washington, D.C." 7NEWS (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-29. 
  5. ^ a b c d e Kelly, John (2016-10-26). "What's With All Trump's Talk About "Draining the Swamp"?". Slate (dalam bahasa Inggris). ISSN 1091-2339. Diakses tanggal 2017-10-29. 
  6. ^ "Parsing the Meaning of "Drain the Swamp" - Political Storm". Political Storm (dalam bahasa Inggris). 2016-12-26. Diakses tanggal 2017-10-29. [pranala nonaktif permanen]
  7. ^ a b "What Does Drain The Swamp Mean? President-Elect Donald Trump's Favorite Saying Has Harsh Implications". International Business Times. 2016-11-09. Diakses tanggal 2017-10-29. 
  8. ^ Bolling, Eric (2017-06-27). "Bolling: Why Trump must dare to drain the swamp (and four ways he can do it)". Fox News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-29. 
  9. ^ ESPO, DAVID (2006-10-06). "Pelosi Says She Would Drain GOP 'Swamp'" (dalam bahasa Inggris). ISSN 0190-8286. Diakses tanggal 2017-10-29. 
  10. ^ a b "Terrifying reality of "Drain The Swamp" (#DTS) not what most assume". Daily Kos. Diakses tanggal 2017-10-29. 
  11. ^ "What Does "Draining the Swamp" Really Mean?". Public Seminar (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-29. 
  12. ^ "Trump's Efforts To 'Drain The Swamp' Lagging Behind His Campaign Rhetoric". NPR.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-29. 
  13. ^ Trump: Ethics reform package will 'drain the swamp' – CNN Video, diakses tanggal 2017-10-29 
  14. ^ Trump, Donald J. (8:33 AM – 18 Oct 2016). "I will Make Our Government Honest Again -- believe me. But first, I'm going to have to #DrainTheSwamp in DC. https://www.donaldjtrump.com/press-releases/donald-j.-trumps-five-point-plan-for-ethics-reform …". @realDonaldTrump (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-29.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  15. ^ Widmer, Ted (2017-01-19). "Draining the Swamp". The New Yorker. ISSN 0028-792X. Diakses tanggal 2017-10-29. 
  16. ^ "Drain the Swamp". Grrr Graphics (dalam bahasa Inggris). 2016-10-23. Diakses tanggal 2017-10-29. 
  17. ^ "Drain the Deep State Swamp". Grrr Graphics (dalam bahasa Inggris). 2017-03-26. Diakses tanggal 2017-10-29. 
  18. ^ "How might Trump 'drain the swamp'?". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2016-10-18. Diakses tanggal 2017-10-29. 
  19. ^ "No, the Swamp Won't Be Drained". POLITICO Magazine. Diakses tanggal 2017-10-29. 
  20. ^ Bacevich, Andrew J. (2016-11-29). "The Only Way Trump Could Actually 'Drain the Swamp'". The Nation. ISSN 0027-8378. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-30. Diakses tanggal 2017-10-29. 
  21. ^ a b Marder, Lev (2016-12-22). "Does 'draining the swamp' mean what the Kremlin thinks it means?". Washington Post (dalam bahasa Inggris). ISSN 0190-8286. Diakses tanggal 2017-10-29. 
Kembali kehalaman sebelumnya