Distosia
Distosia atau persalinan macet, terjadi ketika uterus berkontraksi dengan normal, namun bayi belum juga keluar dari panggul selama persalinan karena jalan keluar terhalangi. Komplikasi pada bayi di antaranya tidak mendapat oksigen yang cukup hingga menyebabkan kematian. Hal ini meningkatkan risiko ibu terkena infeksi, ruptur uteri, atau perdarahan pasca persalinan.[3] Komplikasi jangka panjang pada ibu yaitu terbentuknya fistula obstetri. Persalinan macet disebabkan oleh persalinan memanjang, ketika persalinan kala satu fase aktif memanjang lebih dari 12 jam Penyebab utama persalinan macet meliputi: bayi besar atau posisi bayi yang abnormal, panggul sempit, dan masalah dengan jalan lahir. Posisi abnormal meliputi distosia bahu di mana bahu anterior tidak dapat keluar dengan mudah dari bawah tulang kemaluan. Faktor-faktor risiko untuk panggul sempit seperti kekurangan gizi dan kurangnya paparan sinar matahari menyebabkan kekurangan vitamin D.[2] Hal ini juga lebih umum terjadi pada remaja karena panggul tidak tumbuh secara sempurna. Masalah dengan jalan lahir termasuk vagina dan perineum sempit yang mungkin karena khitan pada wanita atau tumor. Partogram sering digunakan untuk memantau kemajuan persalinan dan mendiagnosis masalah. Hal Ini dikombinasikan dengan pemeriksaan fisik untuk mengenali persalinan macet.[7] Tatalaksana persalinan macet mungkin memerlukan operasi caesar atau ekstraksi vakum dengan kemungkinan pembukaan bedah simfisis pubis. Tindakan lainnya termasuk: menjaga agar ibu tetap terhidrasi dan antibiotik jika ketuban telah pecah lebih dari 18 jam.[4] Di Afrika dan Asia, persalinan macet mempengaruhi mempengaruhi dua dan lima persen dari kelahiran.[8] Pada tahun 2015 sekitar 6,5 juta kasus persalinan macet atau ruptur uteri terjadi.[6] Hal ini mengakibatkan 23,000 kematian ibu turun dari 29.000 kematian pada tahun 1990 (sekitar 8% dari semua kematian yang berhubungan dengan kehamilan).[1][9] Hal ini juga menjadi salah satu penyebab utama lahir mati.[10] Sebagian besar kematian akibat kondisi ini terjadi di negara berkembang. PenyebabPenyebab utama persalinan macet meliputi: bayi besar atau posisi bayi yang abnormal, panggul sempit, dan masalah dengan jalan lahir. Posisi abnormal meliputi distosia bahu di mana bahu anterior tidak dapat keluar dengan mudah dari bawah tulang kemaluan. Faktor-faktor risiko untuk panggul sempit seperti kekurangan gizi dan kurangnya paparan sinar matahari menyebabkan kekurangan vitamin D. Sementara masalah dengan jalan lahir termasuk vagina dan perineum sempit yang mungkin disebabkan khitan pada wanita atau tumor. DiagnosisPersalinan macet dapat ditegakkan diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik. TatalaksanaTatalaksana persalinan macet adalah operasi caesar atau ekstraksi vakum dengan adanya kemungkinan pembedah simfisis pubis. Tindakan lainnya termasuk: menjaga hidrasi ibu dan antibiotik jika ketuban telah pecah lebih dari 18 jam. PrognosisJika operasi caesar dilakukan pada waktu yang tepat, prognosis menjadi lebih baik. Distosia berkepanjangan dapat menyebabkan bayi lahir mati, fistula obstetrik, dan kematian ibu.[11] EpidemiologiPada tahun 2013 ini mengakibatkan 19,000 kematian ibu turun dari 29.000 kematian pada tahun 1990. EtimologiKata distosia berarti persalinan sulit. Antonimnya adalah eutocia (bahasa Yunani Kuno: τόκος) atau persalinan mudah. Istilah lain untuk persalinan macet meliputi: persalinan sulit, persalinan abnormal, sulit melahirkan, dan persalinan disfungsional. Hewan lainIstilah ini juga dapat digunakan dalam konteks berbagai hewan. Distosia yang berkaitan dengan burung-burung dan reptil juga disebut egg binding. Sebagian karena pembiakan selektif secara luas, kuda mengalami distosia lebih sering daripada pembiakan lainnya.
Referensi
Bacaan lebih lanjut
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Complications of labour and delivery. |