Diktum Kenilworth
Diktum Kenilworth yang dikeluarkan pada tanggal 31 Oktober 1266 merupakan titah yang dimaksudkan untuk merukunkan para pemberontak dengan pemerintah kerajaan Inggris selama Perang Baron Kedua. Setelah para pemberontak berhasil memenangkan Pertempuran Lewes pada tahun 1264, Simon de Montfort mengambilalih pemerintahan, tetapi ia tewas dalam Pertempuran Evesham satu tahun kemudian, dan Raja Henry III dari Inggris lalu kembali berkuasa. Sejumlah pemberontak mencoba bertahan di Kastil Kenilworth dan perlawanan mereka sulit dipadamkan. Kastil tersebut dikepung oleh pasukan kerajaan, tetapi Raja Henry memutuskan untuk mencari cara damai setelah intervensi dari Paus. Sebuah komisi didirikan untuk mencari solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Hasilnya adalah Diktum Kenilworth yang memberikan kesempatan kepada para pemberontak untuk memperoleh kembali tanah yang telah disita dengan membayar denda yang jumlahnya ditentukan oleh peran mereka dalam pemberontakan. Walaupun awalnya ditolak, ketentuan ini pada akhirnya dapat diterima. Pada musim panas tahun 1267, negara Inggris telah didamaikan dan kerukunan tetap terjaga hingga tahun 1290-an. Diktum Kenilworth kemudian dimasukkan ke dalam Statuta Marlborough. Referensi
|