Die Verwirrungen des Zöglings Törleß
Die Verwirrungen des Zöglings Törleß (bahasa Inggris: The Confusions of Young Törless, secara harfiah berarti "Kebingungan Törleß Muda"), adalah karya sastra pertama penulis Austria Robert Musil yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1906. Novel bergaya ekspresionis ini didasarkan pada pengalaman pribadi Musil di sebuah asrama sekolah militer di Hranice (di Austria-Hungaria, kini bagian dari Republik Ceko). Menurut Musil, ia menulis novel ini "karena bosan". Namun, belakangan Musil menyatakan bahwa novel ini tidak mengisahkan masa mudanya. Novel ini sempat memicu skandal di Austria-Hungaria akibat konten seksualnya yang eksplisit. Alur ceritaTiga siswa di sebuah sekolah asrama Austria, Reiting, Beineberg dan Törless, menangkap basah teman sekelas mereka Basini saat ia sedang mencoba mencuri uang salah seorang dari ketiga siswa tersebut. Mereka memutuskan untuk menghukum Basini dengan tangan mereka sendiri daripada menyerahkan mereka kepada pihak yang berwenang. Mereka mulai menyiksa Basini secara fisik dan kemudian secara psikologis dan seksual. Perilaku mereka yang kejam kemudian menjadi sangat seksual dan semakin sadis; meskipun begitu, Basini tetap menjalani segala siksaan tersebut, bahkan setelah dipermalukan di depan kelas. Kebingungan moral dan seksual Törless membuatnya turut serta dalam ajang penyiksaan yang dilakukan oleh Beineberg dan Reiting. Törless memiliki hasrat seksual terhadap Basini dan Beineberg, tetapi pada saat yang sama dibuat jijik oleh mereka. Ia mengamati dan turut serta dalam penyiksaan dan pemerkosaan Basini, sementara ia mencoba menegaskan kepada dirinya sendiri bahwa ia mencoba memahami perbedaan dengan dirinya yang rasional dan irasional. Sementara itu, Basini yang merupakan seorang homoseksual sebenarnya menikmati aspek seksual dalam "ujicoba" Beineberg dan Reiting. Beinberg dan Reiting merasa malu karena memiliki hasrat seksual terhadap Basini dan mencoba menutupinya dengan merendahkan Basini. Basini kemudian menyatakan rasa cintanya kepada Törless dan Törless membalas cinta tersebut, tetapi pada akhirnya kehilangan ketertarikannya akibat ketidakmauan Basini untuk membela dirinya sendiri. Rasa jijik terhadap sifat Basini yang pasif ini membuat Törless menghadapi langsung Beineberg dan Reiting. Setelah ia tak lagi mampu menahan siksaan di dalam batinnya, Törless secara rahasia menasihati Basini agar ia mengakui segalanya kepada kepala sekolah. Pihak sekolah mulai memeriksa kejadian ini, tetapi satu-satunya orang yang dinyatakan bersalah adalah Basini. Törless mencoba meyakinkan pihak sekolah mengenai perbedaan antara yang rasional dan irasional, tetapi hal ini malah membingungkan mereka. Mereka memutuskan bahwa Törless terlalu cerdas untuk tetap berada di sekolah tersebut dan mengusulkan kepada orang tua Törless agar ia dididik secara tersendiri. Di dalam novel ini juga terdapat beberapa kisah-kisah lain, seperti pengalaman Törless dengan seorang pelacur lokal yang bernama Božena, pengalamannya dengan guru matematikanya, dan analisis Törless mengenai cara pandang orang tuanya. Daftar pustaka
Pranala luar
|