Diagram Ishikawa

Diagram Ishikawa

Diagram Ishikawa (disebut juga diagram tulang ikan, atau cause-and-effect matrix) adalah diagram yang menunjukkan penyebab-penyebab dari sebuah even yang spesifik. Diagram ini pertama kali diperkenalkan oleh Kaoru Ishikawa (1968).[1][2][3] Pemakaian diagram Ishikawa yang paling umum adalah untuk mencegah defek serta mengembangkan kualitas produk. Diagram Ishikawa dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang signifikan memberi efek terhadap sebuah even.

Bagian Kepala Ikan

Kepala ikan biasanya selalu terletak di sebelah kanan. Di bagian ini, ditulis even yang dipengaruhi oleh penyebab-penyebab yang nantinya di tulis di bagian tulang ikan. Even ini sering berupa masalah atau topik yang akan di cari tahu penyebabnya.

Bagian Tulang Ikan

Pada bagian tulang ikan, ditulis kategori-kategori yang bisa berpengaruh terhadap even tersebut.

Kategori yang paling umum digunakan:

  • Orang: Semua orang yang terlibat dari sebuah proses.
  • Metode: Bagaimana proses itu dilakukan, kebutuhan yang spesifik dari poses itu, seperti prosedur, peraturan dll.
  • Material: Semua material yang diperlukan untuk menjalankan proses seperti bahan dasar, pena, kertas dll.
  • Mesin: Semua mesin, peralatan, komputer dll yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan.
  • Pengukuran: Cara pengambilan data dari proses yang dipakai untuk menentukan kualitas proses.
  • Lingkungan: Kondisi di sekitar tempat kerja, seperti suhu udara, tingkat kebisingan, kelembaban udara, dll.

Dari masing-masing kategori tersebut, terus dikembangkan ke tahap yang lebih ditail.

Validasi Penyebab

Tidak semua penyebab yang ada di bagian tulang ikan memiliki kontribusi yang sama terhadap even atau permasalahan. Beberapa penyebab memiliki kontribusi yang sangat besar, tetapi ada juga penyebab yang kontribusinya terlalu kecil, bahkan mungkin hampir tidak ada kontribusi sama sekali. Hal yang perlu dilakukan setelah diagram ishikawa selesai dibuat adalah memvalidasi masing-masing penyebab untuk mengetahui seberapa besar kontribusi penyebab tersebut.

Referensi

  1. ^ Ishikawa, Kaoru, Guide to Quality Control (Japanese): Gemba No QC Shuho (1968) by JUSE Press, Ltd., Tokyo
  2. ^ Ishikawa, Kaoru, Guide to Quality Control, Asian Productivity Organization, UNIPUB, 1976, ISBN 92-833-1036-5
  3. ^ Hankins, Judy (2001). Infusion Therapy in Clinical Practice. hlm. 42. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya