Dekantasi

Dekantasi sederhana

Dekantasi atau penyiringan adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memisahkan campuran larutan dan padatan yang paling sederhana yaitu dengan menuangkan cairan secara perlahan sehingga endapan tertinggal di bagian dasar wadah. Cara ini dapat dilakukan jika endapan mempunyai ukuran zarah dan massa jenis yang besar, sehingga dapat terpisah dengan baik terhadap cairannya. Tujuan pemisahan ini adalah baik untuk menghasilkan filtrat yang bersih, atau untuk menghilangkan cairan yang tidak diinginkan dari endapan yang terbentuk (ampasnya).[1]

Jika tujuannya adalah ingin mendapatkan filtrat yang bersih, biasanya larutan disisakan sedikit di dalam wadah, dan tindakan harus diberikan untuk mencegah endapan yang ada terbawa bersama larutan ke luar wadah tersebut.

Proses pendahuluan

Skema proses dekantasi pada alat dekanter

Sebuah campuran padatan yang tidak larut di dalam cairan dibiarkan sejenak. Padatan tersebut tidak dapat larut dan akan mengendap di bawah apabila campuran didiamkan dalam tempo waktu tertentu, kemudian cairan yang terpisah dari endapan tersebut dipindahkan ke dalam bejana lain. Proses ini disebut sebagai dekantasi.

Alat sentrifugasi mungkin dapat berguna dalam mendekantasi larutan, jika massa jenis dan dengan ukuran partikel yang ingin dipisahkan relatif kecil sehingga sebagian padatan yang melayang atau mengapung. Sentrifuga dapat menyebabkan endapan dipaksa mengendap di bawah bejana; jika cukup kuat, endapan dapat menyatu dan mengendap menjadi kumpulan padat. Kemudian filtrat yang diinginkan dapat dengan mudah dikeluarkan, karena endapan akan tetap berada dalam bentuk terkompresi.[2]

Hal yang sama bila sebuah campuran cairan yang tidak saling larut dapat pula dipisahkan dengan teknik dekantasi. Contohnya, ekstraksi minyak dan air dari ikan mungkin dapat didekantasi untuk mendapatkan minyak tersebut. Campuran minyak tanah dan air dapat pula dipisahkan melalui dekantasi.

Penerapan

Penyiringan air anggur

Teknik ini sering digunakan untuk memurnikan sebuah cairan melalui pemisahannya dari suspensi zarah tak larut (contohnya pada anggur merah, di mana anggur tersebut disiring dari hablur kalium bitartrat).[3]

Kalium bitartrat di dalam botol anggur

Untuk mendapatkan sebuah percontoh air jernih dari air yang berlumpur, air berlumpur tersebut didiamkan dalam sebuah wadah hingga lumpur tersebut mengendap, kemudian secara hati-hati air yang jernih dipindahkan ke dalam wadah yang lain.[4]

Contoh penerapan teknik penyiringan lainnya adalah regenerasi penggunaan fase diam kiral (chiral stationary phase, CSP). CSP yang akan disiring dengan kuat dicampurkan dalam sebuah wadah dengan pelarut yang sesuai untuk membentuk suspensi. Suspensi tersebut dibiarkan dalam tempo waktu tertentu, setelahnya supernatan secara hati-hati dipisahkan. Supernatan tersebut mengandung konstituen yang tidak diinginkan dari suspensi sebelumnya, sementara endapan yang tertinggal di dalam wadah telah bersih, CSP dapat digunakan kembali. Penyiringan harus dilakukan langsung setelah pengendapan. Proses ini juga digunakan untuk mengekstrak besi murni dari bijih besi.[4]

Referensi

  1. ^ Pudjaatmaka, A. H. (1999). Kamus Kimia. Jakarta: Balai Pustaka. 
  2. ^ Yuwono, T. (2007). Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  3. ^ "Lloyds Vinyard FAQs". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-15. Diakses tanggal 2017-01-09. 
  4. ^ a b Chang, Raymond (2003). Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya