Defence Systems Limited

Defense Systems Limited (DSL) adalah salah satu Kontraktor militer swasta yang berdiri paling awal. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1981 oleh sekelompok perwira mantan SAS. Dukungan finansial didapat DSL dari pihak swasta. Yakni sejumlah bankir di London. Namun tidak tertutup kemungkinan adanya investor dari Timur Tengah.

Salah satu pendiri DSL adalah seoran gkolonel SAS, Alastair Morrison yang cukup populer di mata publik. Kepopuleran yang ia raih setelah berhasil dalam operasi penyelamatan sandera penumpang pesawat di Mogadishu Somalia pada tahun 1977. Morrison ikut ambil bagian dalam membantu pembentukan Erinys International. Sebelum akhirnya menjadi CEO di Kroll Inc.

Pelanggan DSL cukup beragam. Antara lain perusahaan pertambangan, kedutaan, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan bank. Yang pasti semua pelanggan DSL beroperasi di wilayah rawan. Pihak DSL mengklaim bahwa dengan menyewa DSL berarti pelanggan,e,beli model polisi Inggris yang sudah terbukti keampuhannya. Tidak hanya itu, secara kontinu model ini diujicobakan dan dites dalam hal konsep dan respon terhadap kejahatan dan terorisme.

Para instruktur DSL memiliki pengalaman operasional yang mereka dapatkan dari berbagai operasi counter terorist sejak tahun 1972. Baik di Inggris maupun dalam berbagai insiden besar lainnya.

Sebagai perusahaan besar bidang pengamanan, DSL berhasil mendapatkan kontrak dari pemerintah di berbagai negara. mereka menjaga kedutaan besar Amerika Serikat, Afrika Selatandan Swiss di Kongo. Tidak hanya personel, DSL juga menyediakan logistik. Diantaranya perkemahan bagi pekerja yang membangun jalur kereta api di Mozambik.

Dalam bidang pelatihan, instruktur DSL melatih polisi di Somalia, dan di wilayah bekas Yugoslavia. Di Kongo, DSL juga menjaga instalasi penyulingan minyak SOCIR yang dimiliki Kongo-SEP (anak perusahaan Belgian Petrofina). Perusahaan lain yang menjadi langganannya termasuk Amoco, Andarko Petroleum, Bechtel, British Petroleum (BP), Broken Hill Proriety Petroleum, Cambior, Chevron, De Beers, Exxon, Mobile dan LSM CARE and Goal. Yangterbesar adalah PBB dan World Bank.

Tahin 1991, Richard N Bethell bergabung dengan DSL. Bethell adalah seorang mantan SAS dan perwira Scots Guards. Ia yang memimpin Operasi Kolumbia. Awal 1990-an, veteran Perang Falkland ini berada di Kolumbia untuk melindungi minyak dari pemberontak Marxist. Sejak itu ia berada disana melalui anak perusahaan Defense Systems Colombia (DSC).

Tahun 1997, DSC menyediakan pengamanan bagi jalur minyak BP di kolumbia. Perusahaan ini menyediakan pelatihan bagi pasukan Kolumbia guna mengamankan jalur minyak OCENSA sepanjang 500 mil dari serangan pemberontak. Jalur ini hanya sekali diledakkan pemberontak. Sedangkan jalur Occidental Petroleum, jalur terpanjang ke dua dinegara tersebut diledakkan sebanyak 65 kali

Selama beroperasi, DSL bukannya bersih tanpa skandal. Sekitar tahun 1990-an komisi pemerintah Kolumbia menuding BP telah bekerjasama dengan tentara lokal dalam beberapa aksi kriminalitas seperti penculikan dan pembunuhan. Sebuah dokumen tertutup menyebutkan bahwa perusahaan minyak tersebut menyimpan data intelijen. Termasuk foto-foto dan rekaman video berisikan kegiatan orang lokal dalm aksi protes minyak.

Insformasi yang dilakukan BP ini diberikan kepada militer Kolumbia yang kemudian melakukan penangkapan dan penculikan terhadap para demonstran. Tuduhannya, subversif. yang menarik, kepala keamanan untuk operasi BP di wilayah tersebut adalah Mark Heathcote seorang mantan MI-6.

Disinyalir, tentara Kolumbia melakukan praktik perang kotor rancangan Amerika Serikat. Dikalangan lokal strategi ini dikenal sebagai "quitarle agua al pez" atau mengeringkan tanki atau laut untuk membunih ikan. Bukannya memberantas pemberontak, militer dan paramiliter pro pemerintah malah melakukan tindak kekerasan terhadap orang-orang yang dianggap simpatisan.

Alhasil para perwira militer yang terlibat harus menjalani penyelidikan atas tuduhan pelanggaran hak asasi. Antaralai keterlibatan mereka atas kematian 6 pimpinan petani yang melakukan protes terhadap BP. Perusahaan minyak ini telah menanamkan modal sebesar 2 miliar dolar Amerika Serikat.

Menurut pengamat Amnesty International Columbia, Susan Lee, praktik yang dijalankan BP sangat berbahaya dan rentan terhadap penyalahgunaan . Namun ternyata tidak cukup bukti untuk mengajukan dakwaan terhadap BP, apakah substansi operasi DSL atau akibat yang ditimbulkannya karena kurangnya kooperasi antara polisi Kolumbia dengan personel DSL.

Kenyataannya, selama 15 tahun beroperasi DSL mampu meraih reputasi dibidang industri pengamanan. DSL juga meraih cukup keuntungan sebelum dijual ke Armor Holdings Inc pada tahun 1997 senilai 26 juta dollar AS.

Kembali kehalaman sebelumnya