Dak-galbi
Sejarah dan etimologiWalaupun sebenarnya dak dan galbi diterjemahkan menjadi "ayam" dan "iga", kata dak-galbi tidak merujuk pada iga ayam. Hidangan ini muncul pada tahun 1960-an sebagai anju (makanan pendamping alkohol) murah di kedai minuman kecil di pinggiran kota Chuncheon.[3] Dak-galbi menjadi pengganti hidangan gui, yang dipanggang di atas arang, yang harganya relatif mahal.[3] Dak-galbi kemudian menyebar ke berbagai distrik utama Chuncheon, tempat yang industri peternakannya berkembang dan menawarkan bahan-bahan segar tanpa perlu pendinginan.[3] Dak-galbi terkenal dikalangan tentara dan mahasiswa, lantaran harganya relatif murah dan disajikan dalam porsi besar, sehingga mendapat sebutan "galbi orang biasa" atau "galbi para mahasiswa" pada tahun 1970an.[4] Hidangan ini merupakan hidangan lokal kota Chuncheon, dan sering disebut sebagai dak-galbi Chuncheon.[3] Kota Chuncheon juga mengadakan festival tahunan yang bertujuan untuk mengenalkan makanan lokal yang mewakili Chuncheon, yaitu dak-galbi. Di Chuncheon juga terdapat gang yang berisi banyak restoran dak-galbi.[5] Lihat pulaRujukan
Pranala luar
|