Coquí
Coquí (dibaca "ko-ki") (Eleutherodactylus coquí) adalah katak yang aslinya berasal dari Puerto Rico, termasuk genus Eleutherodactylus dari famili Leptodactylidae. Sebutan coquí juga kadang digunakan untuk beberapa spesies yang berasal dari genus yang sama, yaitu genus Eleutherodactylus yang berarti jari kaki dalam bahasa Yunani. Nama spesies ini adalah berupa onomatope dari bunyi coquí jantan yang keras (kadang mencapai 100 db dalam jarak 0,5 m) di malam hari yang terdengar "ko - kii ...".[3] Bunyi "ko" yang mencapai 1.160 hertz[4] adalah untuk menakut-nakuti pejantan lain dan mengamankan daerah teritorialnya sedang "ki" yang mencapai 2.090 hertz[4] adalah untuk menarik betina dalam aktivitas reproduktif. Coquí merupakan aspek penting dalam budaya Puerto Rico dan dijadikan simbol tidak resmi dari negara tersebut. TaksonomiCoquí termasuk ke dalam genus Eleutherodactylus bersama 700 spesies katak lainnya. Berbagai spesies ini bisa ditemukan di Amerika Serikat, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Karibia. Ada 17 spesies coquí yang sudah dikenali di Puerto Rico. Spesies terbaru ditemukan tahun 2005, dan diterima secara resmi tahun 2007, dinamai Coquí Llanero (Eleutherodactylus juanriveoi).[5] Deskripsi UmumCoquí jantan dewasa, diukur dari moncong sampai bokong, berukuran antara 30 sampai 37 mm dengan rata-rata 34 mm, sementara betina dewasa ukurannya antara 36 sampai 52 mm dengan rata-rata 41 mm. Perbedaan ukuran antar jenis kelamin tersebut adalah akibat dari konsumsi energi yang lebih banyak oleh pejantan.[6] Berbeda dengan gambar-gambar populer yang melukiskan spesies-spesies ini berwarna hijau, coquí sebenarnya kebanyakan berwarna antara abu-abu dan coklat-kelabu. Tidak seperti katak-katak lainnya, coquí tidak memiliki membran untuk berenang di antara jari-jarinya, sehingga tidak siap untuk berenang. Bagaimanapun, seperti semua katak pohon lainnya, coquí memiliki bantalan kecil di ujung jarinya yang membantu saat harus menempel pada permukaan basah atau licin. Habitat dan distribusiCoquí berasal dari kepulauan Puerto Rico, dengan Vieques dan Culebra menjadi tempat penyebaran utamanya; satu-satunya perkecualian adalah di hutan kering Puerto Rico dimana penyebarannya agak jarang. Spesies ini juga telah ada di Kepulauan Virgin Amerika Serikat, Republik Dominika,[7] Florida, dan Hawaii,[8] dimana coquí menjadi terlalu banyak dan dianggap sebagai pengganggu. Coquí adalah katak yang paling banyak di Puerto Rico dengan kepadatan diperkirakan 20.000 individu per hektare.[9] Kepadatan tersebut berfluktuasi tergantung pada musim dan habitat. Umumnya, kepadatan lebih tinggi saat pertengahan terakhir musim hujan dan berkurang selama musim kemarau.[10] Spesies-spesies ini dianggap memiliki habitat yang luas, termasuk hutan, gunung, daerah kota, lubang di pohon, di bawah batang pohon, batu, atau sampah.[11] Karena tidak memerlukan air untuk bereproduksi, spesies-spesies ini dapat ditemukan pada daerah dengan ketinggian bervariasi selama daerah tersebut cukup lembap. Di Puerto Rico, coquí ditemukan mulai dari daerah setinggi permukaan laut sampai maksimum 1200 m di atas permukaan laut. Sementara di Hawaii, yang tidak sengaja disinggahi coquí melalui tanaman-tanaman yang diimport dan kemudian menyebar luas, katak ini dapat ditemukan sampai maksimum 1170 m.[12] Coquí dewasa umumnya cenderung ditemukan pada tempat yang lebih tinggi dibanding coquí muda. MakananCoquí adalah predator malam yang dapat mengonsumsi 114.000 invertebrata per hektare setiap malam.[9] Makanannya bervariasi tergantung umur dan ukuran tapi terutama terdiri dari arthropoda. Coquí muda mengonsumsi mangsa yang lebih kecil seperti semut sementara coquí dewasa mengonsumsi makanan yang lebih bervariasi termasuk laba-laba, ngengat, jangkrik, siput, dan katak kecil.[9] ReproduksiCoquí bisa bereproduksi sepanjang tahun tetapi aktivitas perkembangbiakannya memuncak saat musim hujan. Coquí betina umumnya bertelur antara 16 sampai 40 butir sekitar 4-6 kali setahunnya dengan interval kurang lebih delapan minggu. Telur dijaga dari predator -berupa sesama coquí atau siput subulina- oleh coquí jantan.[6] Periode gestasi coquí terjadi selama 17-26 hari. Periode pematangan, waktu dari telur sampai coquí bisa bereproduksi, adalah sekitar delapan bulan. Berbeda dengan kebanyakan katak, yang menyimpan telurnya di air, coquí meletakkan telurnya dalam daun palm atau tanaman perdu. Sarang burung yang sudah ditinggalkan juga sering digunakan bersarang oleh coquí. Jenis katak lain yang ada di Puerto Rico juga berbagi sarang dengan coquí.[12] Metode reproduksi ini memungkinkan coquí untuk hidup di hutan, gunung, dan habitat lain tanpa ketergantungan langsung pada air. Karena telurnya diletakkan di tanah, para coquí tidak melalui tahapan kecebong serta langsung mengembangkan tungkai di dalam telur, dan bukannya bermetamorfosis sebagai larva di air. Sehingga, anak katak yang mandiri langsung muncul dari telur, dengan ekor kecil yang segera hilang setelahnya. Hanya coquí jantan yang berbunyi saat akan bereproduksi, padahal kedua jenis kelamin bersuara sama kerasnya waktu mengusir penyusup ke daerah teritorial mereka. Pejantan mulai melakukan panggilan di musim kawin dengan bertengger pada daun kira-kira satu sampai dua meter dari permukaan tanah.[3] Sementara betinanya kadang harus berjalan jauh untuk memenuhi panggilan tersebut. Coquí dan budaya manusiaMasyarakat Puerto Rico menyayangi coquí dan menganggapnya sebagai bagian dari keunikan negaranya. Bunyinya yang khas saat bersahut-sahutan di malam hari menjadi pengantar tidur mereka. Bahkan suara itu akan terkenang-kenang oleh masyarakat Puerto Rico yang berkelana ke luar negeri.[4] Oleh karena itu, coquí kemudian dijadikan maskot dalam promosi pariwisata Puerto Rico.[13] Bahkan ada hotel yang menamakan dirinya Hotel Coquí.[14] Tidak demikian halnya dengan masyarakat Hawaii. Mereka justru merasa terganggu dengan suara Coquí yang keras, mungkin karena memang lebih keras dibanding di habitat aslinya di Puerto Rico, sehingga mengganggu rakyat setempat dan para pelancong di sana. Kerasnya suara itu diperkirakan akibat lebih banyak coquí yang terkumpul di satu tempat. Gangguan lain yang pada masyarakat di sana adalah karena coquí memangsa hewan asli Hawaii, sehingga dikhawatirkan mengganggu kelestariannya.[15] Dalam salah satu episode film seri anak-anak Dora the Explorer berjudul "El Coquí", Dora dan teman monyetnya Boots bertemu dengan katak jenis coquí. Diceriterakan bahwa coquí adalah katak yang pintar bernyanyi (bahkan digambarkan membawa gitar). Namun saat jauh dari kampung halamannya, ia akan merasa sedih, tidak sanggup bernyanyi, bahkan menjadi sakit. Dora dan Boots merasa iba kepada coquí yang tersesat itu sehingga kemudian berpetualang mengantar katak itu ke habitat aslinya di Pulau Coquí. Sesampainya di sana, coquí bisa bernyanyi kembali dengan merdu bersama dengan teman-temannya, "Ko - kii ... Ko - kii ..." Catatan dan referensi
Kepustakaan
Pranala luar |