Cintamu Sepahit Topi Miring
"Cintamu Sepahit Topi Miring" adalah puisi yang ditulis oleh pastor, penyair, dan wartawan Indonesia, Sindhunata, dan dipublikasikan dalam buku antologi puisi Air Kata-Kata yang terbit tahun 2003. Puisi tersebut dialihwahanakan menjadi sebuah lagu oleh grup musik hip hop Indonesia Jahanam dan Jogja Hip Hop Foundation, dirilis dalam album kompilasi berjudul Poetry Battle 1 (2007). Versi dari Jogja Hip Hop Foundation tersebut dirilis sebagai singel pada 11 Januari 2013 dan dimasukkan dalam album Semar Mesem Romo Mendem (2014).[1] Latar belakangDalam puisi ini, Sindhunata bercerita tentang Ranto Gudel, seorang pelawak asal Kota Surakarta, Jawa Tengah, yang juga merupakan ayah dari pelawak Mamiek Prakoso dan penyanyi-penulis lagu congdut Didi Kempot.[1] Agung Rahmadsyah dalam CNN Indonesia mengulas, bagian yang kelak dijadikan chorus dalam versi lagu hip hop akan "menggugah siapapun yang pernah bersinggungan dengan kisah wayang (...) Mulai dari Sangkuni hingga Punakawan semua 'dihajar' oleh kemabukan." Dalam lagu tersebut, nama-nama minuman beralkohol, seperti arak Bekonang, ciu cangkol, lapen, dan Topi Miring, disebutkan.[2] Kata-kata yang dituangkan oleh Sindhunata dinilai oleh kritikus sebagai "serasa dibuat terkesan semaunya sendiri", "tidak nyambung", "susah dipahami". Meski demikian, pada bagian akhirnya, Sindhunata justru menyisipkan renungan kehidupan di dalam puisi ini.[1] Puisi tersebut menceritakan karier Ranto Gudel sebagai seorang pelawak yang aktif di pentas wayang orang Sriwedari dan ketoprak Mataram pada era 1970-an hingga 1990-an.[3] Sindhunata memandang sisi lain kehidupan sosok Ranto Gudel: berbeda dengan kebanyakan pelawak dan artis arus utama di Indonesia yang hidupnya penuh kemewahan, glamor, populer, dan membahagiakan; ia memandang kehidupan sang pelawak yang penuh kepenatan, kemuakan, dan penuh dengan beban, sehingga melarikan diri dari kenyataan hidup dengan mabuk-mabukan. Juga membahas tentang halusinasi yang dialami Ranto Gudel seperti bertemu hantu, berimajinasi liar, atau membayangkan bahwa dirinya pernah memainkan sebuah peran. Hal ini dikarenakan ia telah menenggak minuman beralkohol yang bermerek Topi Miring.[4] Alih wahana puisi ini menjadi lagu hip hop dilakukan pada 2007 saat Jogja Hip Hop Foundation merilis album Poetry Battle 1 dan 2, yang hampir seluruh lagunya berdasarkan antologi puisi Air Kata-Kata. Pada versi Poetry Battle, hanya Jahanam yang tampil di lagu tersebut. Pada 11 Januari 2013, lagu ini direkam dan dirilis ulang sebagai singel, dan kemudian dirilis dalam album Semar Mesem Romo Mendem pada 7 November 2014.[1][5] Video musikVideo musik "Cintamu Sepahit Topi Miring" disyuting di Washington, D.C., Amerika Serikat, di sela-sela tur Jogja Hip Hop Foundation pada November–Desember 2012.[6] Pencapaian komersialSejak dirilis sebagai singel hingga Mei 2023, "Cintamu Sepahit Topi Miring" telah diputar sebanyak 55.635.774 kali dalam Spotify, dan sempat viral pada saat yang sama di TikTok, bersama dengan lagu berbahasa Jawa lainnya yang saat itu populer.[3] Lagu ini sempat ditampilkan dalam iklan prosesor komputer Intel.[7] Referensi
Daftar pustaka
|