Chichi-jimaChichi-jima (父島 , arti harfiah: Pulau Ayah) atau dulunya disebut Pulau Peel adalah pulau terluas di Kepulauan Ogasawara di Samudra Pasifik. Luas pulau kira-kira 24 km², dan populasi penduduk kira-kira 2.000 orang. Pulau ini bertetangga dengan Ani-jima dan Otōto-jima. Chichi-jima berada kira-kira 241,4 km (150 mil) sebelah utara Iwo Jima. Pulau ini termasuk wilayah administrasi desa Ogasawara, Subprefektur Ogasawara, Tokyo, Jepang. Kantor desa Ogasawara berada di Chichi-jima. Permukiman penduduk berada di Ōmura sebelah barat laut pulau.[1] Atraksi ekoturisme di Chichijima adalah melihat paus bungkuk di laut. Paus bungkuk mendekati pulau ini dari Desember hingga Mei. Waktu terbaik melihat paus antara Februari dan April.[2] Topografi dan iklimChichi-jima berada di 27°4′0″N 142°12′30″E / 27.06667°N 142.20833°E. Pada peta Inggris dari awal abad ke-19, Chichi-jima berada di Kepulauan Bonin (nama lama untuk Kepulauan Ogasawara). Nama Bonin adalah ejaan yang ditulis oleh kartografer Prancis untuk kata munin dalam bahasa Jepang kuno yang berarti tidak berpenghuni.[3] Iklim Chichi-jima berada pada perbatasan antara iklim tropis dan iklim subtropis basah. Suhu panas dan lembap sepanjang tahun, dan tidak pernah berada di bawah 78 °C (172,4 °F) atau naik hingga di atas 341 °C (645,8 °F).[4] Penyebabnya adalah arus udara hangat dari pusaran besar Pasifik Utara yang mengelilingi pulau ini. Meskipun demikian, curah hujan kurang banyak dibandingkan sebagian besar daratan utama Jepang. Pulau ini berada terlalu jauh di selatan untuk dapat terpengaruh oleh Tekanan Rendah Aleut dan terlalu jauh dari Asia untuk menerima curah hujan muson atau curahan orografik pada sisi sebelah ekuator Tekanan Tinggi Siberia. Kadang-kadang di pulau ini turun hujan siklon sangat besar, misalnya pada 7 November 1997 ketika pulau ini menerima rekor curah hujan harian 348 milimeter (13,7 in) dan curah hujan bulanan 6.035 milimeter (237,6 in).
SejarahPenjelajah Spanyol Bernardo de la Torre dikabarkan sebagai orang Eropa pertama yang menemukan Kepulauan Bonin pada tahun 1543.[5] Ekskavasi arkeologi mengungkap pulau ini dulunya pernah ditinggali orang Mikronesia, tapi tidak diketahui detail lebih lanjut.[6] Keshogunan Tokugawa mengirim sebuah ekspedisi pada tahun 1675, dan memetakan pulau ini.[6] Pulau ini tetap tidak berpenghuni hingga Mei 1830.[3] Abad ke-19Kapal-kapal barat mengunjungi pulau ini pada abad ke-19, di antaranya:
Dua pelaut kapal karam yang dipungut dari laut oleh Beechey pada tahun 1827 menunjukkan bahwa pulau ini dijadikan pos persinggahan oleh pemburu paus karena adanya sumber mata air alami di pulau ini. Permukiman pertama di pulau ini didirikan pada bulan Mei 1830 oleh Nathaniel Savory, pria berusia 36 tahun asal Massachusetts bersama dua puluh dua laki-laki dan perempuan dari Pearl Harbor. Keturunan Nathaniel Savory masih tinggal di pulau ini hingga kini.[3] Kapal perang bertenaga uap Susquehanna yang dinakhodai oleh Komodor Matthew Perry melabuh jangkar selama tiga hari di pelabuhan Chichi-jima mulai 15 Juni 1853 sewaktu dalam perjalanan bersejarahnya ke Teluk Tokyo. Perry selanjutnya mengklaim pulau ini sebagai milik Amerika Serikat, dan sebagai pos pengisian batu bara untuk kapal-kapal uap. Penduduk pulau bernama Nathaniel Savory diangkat sebagai agen Angkatan Laut Amerika Serikat, dewan pemerintahan dibentuk dengan Savory sebagai pemimpin. Atas nama Pemerintah Amerika Serikat, Perry "membeli" tanah seluas 50 ekar (200.000 m2) dari Savory.[9] Pada 17 Januari 1862, kapal Keshogunan Tokugawa memasuki pelabuhan Chichi-jima dan secara resmi mengklaim kedaulatan atas Kepulauan Ogasawara.[6]Di bawah perintah Keshogunan Tokugawa, imigran Jepang didatangkan dari Hachijōjima. Empat puluh orang penduduk koloni Savory diizinkan untuk menetap di pulau ini.[3] Perang Dunia IISelama Perang Dunia II, pulau ini dijadikan pos utama untuk stasiun radio jarak jauh Jepang, sehingga berkali-kali dijadikan sasaran Amerika Serikat. Pesawat George H. W. Bush ditembak jatuh sewaktu melakukan salah satu serangan ini. Pada tahun 1944, seluruh penduduk yang berjumlah 6.886 orang diperintahkan untuk dievakuasi dari Kepulauan Ogasawara. Tentara Jepang dan perbekalan dari Chichi-Jima dipakai untuk memperkuat Iwo Jima sebelum terjadinya pertempuran bersejarah di Iwo Jima dari 19 Februari hingga 24 Maret 1945. Pulau ini juga dijadikan pos utama untuk operasi pemantauan dan komunikasi relai radio Jepang di Pasifik. Dua stasiun radio ditempatkan di dua puncak gunung yang berkali-kali dijadikan target utama upaya pengeboman oleh Angkatan Laut Amerika Serikat.[3] Chichi-Jima dijadikan subjek buku nonfiksi karya James Bradley yang diberi judul Flyboys: A True Story of Courage. Isinya tentang kisah nyata kehidupan sekelompok penerbang muda semasa Perang Dunia II, termasuk George H. W. Bush. Buku ini menceritakan kisah penerbang Angkatan Laut Amerika Serikat yang melakukan pengeboman dua stasiun radio di Chichi-jima, juga cerita tentang mereka yang tertangkap, disiksa, dieksekusi, dan pada beberapa kasus, dimakan sebagian pada bulan Januari 1945.[3] Sedikitnya dua warga negara Amerika Serikat keturunan Jepang berdinas sebagai tentara Jepang di Chichi Jima semasa perang, termasuk Nobuaki "Warren" Iwatake, warga Amerika-Jepang dari Hawaii yang terkena wajib militer sewaktu tinggal bersama keluarga di Hiroshima.[3] Kedaulatan Amerika SerikatKomandan Tertinggi Pasukan Sekutu hanya mengizinkan 129 penduduk lokal keturunan Barat untuk kembali ke Chichi-jima, dan menghancurkan rumah-rumah sisanya. Pada tahun 1960, fasilitas pelabuhan hancur akibat tsunami yang menyertai gempa bumi besar Chili. Beberapa pulau termasuk Chichi-jima, dipakai oleh Amerika Serikat pada tahun 1950-an untuk menyimpan senjata nuklir. Informasi tersebut disampaikan oleh Robert S. Norris, William M. Arkin, dan William Burr sewaktu menulis untuk Bulletin of Atomic Scientists pada awal tahun 2000.[10][11] Chichi-jima dikembalikan ke Jepang pada tahun 1968.[12] PembangunanStasiun astronomi dan telemetriInstitut Nasional Ilmu Alam Jepang (NINS) mengelola sebuah fasilitas radio astronomi di Chichi-jima.[13] Sejak tahun 2004, Observatorium Astronomi Nasional Jepang (NAOJ) merupakan divisi dari NINS.[14] Kedua lembaga tersebut melakukan riset memakai teleskop radio 20 meter VLBI Exploration of Radio Astronomy (VERA) yang ditempatkan di Mizusawa, Iriki, Pulau Ishigaki, dan Ogasawara.[15] Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) juga memiliki sebuah stasiun di Chichi-jima.[16] Ogasawara Downrange Station dibangun di Kuwanokiyama pada tahun 1975 oleh National Space Development Agency of Japan (NASDA). Stasiun ini dilengkapi dengan radar (antena telemeter roket dan antena radar presisi) untuk memeriksa lintasan terbang, status, dan keselamatan roket yang diluncurkan dari Tanegashima Space Center (TNSC).[17] FaunaChichi-jima adalah pulau samudra yang tidak pernah menjadi bagian dari sebuah benua, oleh karena itu memiliki sejumlah hewan endemik. Seluruh wilayah pulau merupakan bagian dari Taman Nasional Ogasawara. Setidaknya tiga spesies burung telah punah sebagai akibat introduksi hewan asing, Nycticorax caledonicus crassirostris (nama Inggris: Bonin Nankeen Night Heron), Chaunoproctus ferreorostris (nama Jepang: Ogasawara Mashiko, nama Inggris: Bonin Grosbeak), dan Zoothera terrestris (nama Jepang: Ogasawara Gabichō, nama Inggris: Bonin Thrush). Keberadaan burung-burung tersebut dicatat oleh von Kittlitz pada tahun 1828, dan lima taksidermi murai bonin disimpan di museum-museum di Eropa. Penduduk pulau ini menangkap dan mengonsumi penyu hijau sebagai sumber protein. Rumah makan di pulau ini menghidangkan sup penyu dan sashimi penyu. Pada awal abad ke-20, ribuan penyu ditangkap setiap tahunnya sehingga menyebabkan penurunan populasi..[18] Kini hanya seorang nelayan di Chichi-jima yang diizinkan menangkap penyu, dengan kuota 135 ekor untuk satu musim penangkapan.[18] Dinas Perikanan dan Pemerintah Metropolitan Tokyo mengoperasikan fasilitas konservasi di sisi Pelabuhan Futami.[19] Jumlah penyu hijau telah stabil dan meningkat perlahan-lahan.[18] PendidikanDesar Ogasawara memiliki sebuah sekolah dasar dan sebuah sekolah menengah pertama di Chichi-jima.[20] Sekolah Menengah Atas Ogasawara dikelola oleh Dewan Pendidikan Pemerintah Metropolitan Tokyo. Lihat pulaReferensi
|