Cedera trakeobronkial
Cedera trakebronkial (atau biasa disingkat TBI dari Bahasa Inggrisnya tracheobronchial injury) adalah kerusakan yang terjadi pada pohon trakeobronkial (struktur jalan nafas yang melibatkan trakea dan bronkus).[2] Kerusakan tersebut dapat berasal dari trauma tumpul atau tajam di bagian leher atau dada,[3] karena menghirup udara, asap, atau uap cairan atau objek yang berbahaya.[4] GejalaGejala cedera trakeobronkial berbeda-beda pada setiap orang tergantung pada bagian mana orang tersebut terluka dan sebera parah luka tersebut.[5] Ada beberapa gejala yang cukup umum pada penderita cedera trakeobronkial seperti dispnea (kesulitan bernapas) yang ditemukan pada sekitar 76–100% penderita cedera trakeobronkial dan emfisema subkutan yang ditemukan pada hingga 85% penderita cedera trakeobronkial.[6] Selain itu, juga terdapat gejala yang lebih langka namun lebih spesifik seperti pneumothoraks, dimana paru-paru terjatuh jauh dari mediastinum sebagai akibat dari transeksi bronkial.[7][8] Gejala lain yang tidak terlalu umum adalah batuk darah yang ditemukan pada 25% penderita cedera trakeobronkial.[6] PengobatanPengobatan cedera trakeobronkial berbeda-beda tergantung pada gejala dan tingkat keparahan pasien.[2] Karena kebanyakan pasien penderita cedera trakeobronkial akan mengalami kesulitan bernapas, hal pertama yang harus dipastikan adalah kondisi jalan udara pasien.[6] Jika ada gangguan pada jalan udara, intubasi, yang merupakan salah satu cara pengamanan jalan udara, dapat dilakukan untuk mengirim udara ke paru-paru. Jika diperlukan, sebuah tabung dapat diletakkan pada bagian bronkus yang tidak terluka dan salah satu paru-paru dapat dilubangi.[3] Referensi
Pranala luar
|