Casuarius bennetti
Kasuari kerdil (Casuarius bennetti) atau dalam bahasa Inggris juga dikenal sebagai Dwarf Cassowary adalah spesies burung kasuari yang paling kecil yang banyak ditemukan di pulau Papua (Indonsia dan Papua Nugini), pulau Seram, pulau Yapen, dan New Britania. Walaupun burung ini yang paling kecil, tetapi kasuari kedil memiliki tinggi mencapai 1 meter lebih, sehingga burung kasuari ini termasuk ke dalam burung raksasa. Kasuari Kerdil hanya sedikit lebih kecil jika dibandingkan dengan kedua spesies kasuari lainnya, yaitu Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus) dan Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius).[3] Habitat kasuari kerdil banyak ditemukan di hutan hujan tropis dan subtropis pada daerah pegunungan yang curam hingga 3000 m (10.000 kaki) yang banyak ditumbuhi vegetasi. Makanan utama hewan ini adalah buah-buahan yang jatuh atau buah-buahan yang mereka ambil dari semak belukar, tetapi kasuari kerdil juga memakan sumber makanan lain, seperti jamur, serangga, jaringan tanaman, dan vertebrata kecil, termasuk kadal dan katak.[4] Deskripsi FisikKasuari kerdil merupakan burung terkecil dari kasuari lainnya dengan tinggi sekitar 99 hingga 135 cm (39 sampai 53 inci) dan berat sekitar 18 – 26 kg. Bulu mereka berwarna hitam mengkilat dan lebih kelam dibandingkan kasuari lainnya. Kasuari kerdil memiliki sayap namun mereka tidak bisa terbang. Kepala dan leher tidak memiliki bulu dan berwarna biru dan merah, di atas kepala kasuari memiliki tanduk berbentuk segitiga dengan bagian belakang pipih yang tinggi dan berwarna kecokelatan. Kasuari kerdil tidak seperti kerabat dekat mereka, hewan ini tidak memiliki daging berwarna atau gelambir yang tergantung di leher mereka. Kaki mereka tidak memiliki bulu dan sangat kuat. Kasuari kerdil memiliki tiga jari kaki dan jari kaki yang tengah memiliki cakar yang membesar, yang bisa mencapai 10 cm (4 inci) panjangnya. Perempuan dan laki-laki adalah monomorphoric, meskipun kasuari yang betina lebih besar daripada yang jantan.[5] PerilakuKasuari kerdil adalah burung pemalu yang jarang sekali terlihat di alam liar. Mereka merupakan hewan diornal atau aktif di siang hari, menghabiskan waktu untuk mencari makanan. Kasuari biasanya ditemukan sendiri atau berpasangan dan kadang-kadang dalam kelompok kecil. Burung ini memiliki kemampuan untuk berlari cepat hingga mencapai 48 km/jam di hutan lebat, mampu melompat, berenang, dan menendang ke depan dengan kuat. Saat burung ini terganggu atau terancam, mereka akan membela diri dengan tendangan yang sangat kuat. The Guinness Book of Records bahkan menganugerahinya sebagai burung paling berbahaya di dunia karena burung kasuari sangat agresif dan berbahaya saat terancam. Kasuari kerdil telah dilaporkan membunuh manusia dan anjing ketika mereka diganggu. Suara burung kasuari ini lebih mirip seperti dengkuran bernada rendah dan dalam, tetapi pada saat menyerang atau terancam akan mengeluarkan suara yang keras menyerupai bunyi “mwaaaa”. ReproduksiKetika betina siap bertelur, pasangan akan mencari tempat bertelur. Pejantan akan menari di sekeliling betina dalam suatu lingkaran, sementara tenggorokannya bergetar dan membengkak serta mengeluarkan serangkaian panggilan booming rendah. Akhirnya, jantan akan memimpin betina dari dekat untuk membawanya ke sarang di mana betina akan jongkok dan memungkinkan jantan untuk menaikinya. Telur akan diletakkan tak lama setelah persetubuhan. Setelah telur diletakkan, betina akan pergi untuk kawin dengan pejantan lain. Musim kawin akan berlangsung pada bulan Mei atau Juni dan akan berakhir pada bulan Oktober atau November. Kasuari betina dapat kawin dengan lebih dari satu pejantan selama satu musim kawin dan menghasilkan 4 sampai 6 telur. Telur akan dierami oleh pejantan selama 49 sampai 52 hari. Setelah telur menetas, pejantan juga bertanggung jawab untuk membesarkan dan mengasuh anak kasuari selama 9 bulan hinga anak kasuari bisa mandiri.[4] Referensi
|