Carolina Marín
Carolina María Marín Martín atau yang lebih dikenal dengan Carolina Marín (lahir 15 Juni 1993[2]) adalah pemain bulu tangkis yang berasal dari Spanyol di nomor tunggal putri. Dia adalah mantan pemain peringkat 1 dunia selama 66 minggu. Ia pernah meraih medali emas pada Olimpiade Rio di tahun 2016. Ia menjadi tunggal putri pertama di Eropa yang berhasil menjadi Juara dunia bulu tangkis sebanyak tiga kali pada tahun 2014, 2015, dan 2018. KarierCarolina Marín awalnya adalah penari flamenco. Ia mulai mengenal bulutangkis ketika ia melihat temannya bermain olahraga ini dan memperkenalkan kepadanya. Sejak itu, memutuskan untuk berhenti menari dan mulai menekuni bulutangkis. Ia mulai bermain bulutangkis sejak usia 8 tahun dengan berlatih di Klub IES La Orden di Huelva.[3] Marín memulai debut profesionalnya pada 2005 dengan mengikuti turnamen Brussels International U15 2015.[4] Pada 2009, ia menjadi pemain bulutangkis Spanyol pertama yang memenangkan medali perak di Kejuaraan Junior Eropa. Dua tahun kemudian, ia berhasil meraih emas di Kejuaraan Bulutangkis Junior Eropa 2011 setelah mengalahkan pemain sesama Spanyol yakni Beatriz Corrales di babak final.[5] Marin memenangkan gelar besar pertamanya di turnamen Irlandia Internasional, datang melalui tahap kualifikasi dan mengalahkan pemain Belanda Rachel Van Cutsen di final dengan Rubber Set. Marin juga berkompetisi dalam Kejuaraan Dunia Junior yang berlangsung di Taipei, Tionghoa Taipei. Ia kemudian meraih perungguh setelah dikalahkan oleh Elisabeth Purwaningtyas dari Indonesia pada babak semi final.[6] Pada 2013, Marin menjadi pemain bulutangkis Spanyol pertama yang memenangkan gelar Grand Prix Gold setelah memenangkan gelar di London Terbuka Grand Prix Gold.[7] Dan Pada Agustus 2013, Marín di kontrak untuk ambil bagian dalam liga bulutangkis India dia bermain untuk tim Banga Beats yang berbasis di Bangalore dalam edisi perdana Liga BuluTangkis India. Pada 31 Agustus 2014 Marin berhasil menjadi juara dunia untuk pertama kalinya dengan mengalahkan Li Xuerui dari Tiongkok di final tunggal putri Kejuaraan Dunia BWF. Ia menjadi pemain bulu tangkis Spanyol pertama yang memenangkan gelar Kejuaraan Dunia dan pemain wanita Eropa ketiga yang meraih medali emas, setelah Lene Køppen (1977) dan Camilla Martin (1999). Ia mendapatkan gelar juara saat berusia 21 tahun, menjadikannya sebagai juara dunia termuda dari Eropa.[8] Pada 2015, ia berhasil memenangkan All England, gelar Super series Premier pertamanya di final Superseries Premier pertamanya setelah mengalahkan Saina Nehwal dari India di final dengan skor 16–21, 21–14, 21–7. Dengan kemenangannya ini membuat ia berhasil naik ke peringkat 4 dunia di peringkat BWF.[9][10] Pada 5 April 2015, Marín memenangkan gelar Super Series Premier keduanya, dan ia berhasil mengalahkan juara Olimpiade Li Xuerui untuk kedua kalinya berturut-turut di Malaysia terbuka 2015 dengan skor 19–21, 21–19, 21–17.[11] Pada 16 Agustus 2015, ia berhasil mempertahankan gelarnya di Kejuaraan Dunia yang diadakan di Jakarta, Indonesia dengan mengalahkan Saina Nehwal dari India dengan skor 21–16, 21–19.[12][13] Pada tahun yang sama, ia juga memenangkan gelar Super Series lainnya seperti Australia Terbuka 2015, Prancis Terbuka 2015, dan Hong Kong Terbuka 2015. Pada 19 Agustus 2016, ia berhasil meraih medali emas Olimpiade dengan mengalahkan P. V. Sindhu dari India di final tunggal putri Olimpiade Musim Panas 2016 di Rio de Janeiro, Brasil dengan skor 19–21, 21–12, 21–15. Hal ini membuat Marin menjadi pemain bulu tangkis putri Eropa pertama yang berhasil meraih medali emas Olimpiade. Atas keberhasilannya, pemerintah kota Huelva, Spanyol membangun sebuah gelanggang olahraga indoor yang dinamai dengan namanya untuk mengapresiasi jasanya dalam memajukan bulutangkis Spanyol.[14] Pada tanggal 29 April 2018, ia berhasil memenangkan gelar Kejuaraan Eropa keempat kalinya berturut-turut Kejuaraan Eropa 2018 ini diselenggarakan di Huelva, Spanyol, di final ia bergasil mengalahkan Evgeniya Kosetskaya dari Russia dengan Skor 21–15, 21–7.[15] Pada 5 Agustus 2018, ia memenangkan gelar di Kejuaraan Dunia 2018 dengan mengalahkan P. V. Sindhu dari India dalam pertarungan dua set dengan skor 21-19, 21-10. Raihan ini menjadikannya pemain bulutangkis wanita pertama dalam sejarah yang memenangkan tiga gelar Kejuaraan Dunia.[16] Pada 27 Januari 2019, Carolina Marin mengalami cedera Anterior Cruciate Ligaments (ACL) saat menghadapi Saina Nehwal dari India di final Indonesia Master S500 2019. Saat itu Marin sedang memimpin dengan skor 9-3 dari Saina. Akibatnya, Marin harus mundur dari pertandingan. Sehari setelah cedera, ia segera diterbangkan ke Spanyol untuk menjalani pemeriksaan dan operasi. Selain itu, ia juga dipastikan absen selama 7 bulan dari Turnamen BWF selama fase pemulihan.[17] Setelah pulih dari cedera, Marin kemudian mengikuti China Open S1000. Dalam ajang tersebut, ia berhasil mengalahkan Tai Tzu Ying dari Taiwan dengan skor 14-21, 21-17, 21-18 dan menjadikannya sebagai gelar pertamanya pada 2019.[18] PrestasiTunggal Putri
Tur Dunia BWF, diumumkan pada 19 Maret 2017 dan diselenggarakan pada 2018, adalah serangkaian turnamen bulutangkis elit, yang diadakan oleh Badminton World Federation (BWF). Tur Dunia BWF dibagi menjadi enam tingkatan, yaitu Final Tur Dunia, Super 1000, Super 750, Super 500, Super 300 (bagian dari Tur Dunia HSBC), dan BWF Tour Super 100 Tunggal Putri
BWF Superseries, diluncurkan pertama pada 14 Desember 2006 dan diimplementasikan pada tahun 2007 merupakan serangkaian turnamen bulu tangkis level atas yang diadakan oleh Badminton World Federation (BWF). Satu musim Superseries terdiri dari 12 turnamen di seluruh dunia, termasuk lima Superseries Premier yang diperkenalkan sejak 2011, di mana para pemenang akan diundang untuk bermain di Final Superseries pada akhir tahun.[19]
BWF Grand Prix terdiri dari dua tingkatan, seperti Grand Prix Gold dan Grand Prix. Ini adalah rangkaian turnamen bulu tangkis yang diselenggarakan oleh Badminton World Federation (BWF) sejak 2007.[20]
Catatan Menghadapi Lawan-lawan pilihanBerikut adalah catatan beberapa pertandingan pilihan dalam perempat final Olimpiade, semifinal Kejuaraan Dunia, final Seri Super, plus semua pertandingan Olimpiade: Revisi Terakhir: 16 December 2018
Referensi
|