Carcharhinidae
Carcharhinidae adalah sebuah keluarga ikan hiu dalam ordo Carcharhiniformes. Anggota famili ini adalah hiu[1] yang bermigrasi dan hidup di laut hangat (terkadang air payau atau air tawar) dan mencakup spesies seperti hiu banteng, hiu lemon, hiu sirip hitam, hiu karang abu-abu, hiu sutra, hiu biru, hiu koboi, hiu karang sirip putih, dan lain-lain. Anggota keluarga ini mempunyai ciri-ciri sebagaimana ciri-ciri hiu dalam ordo carcharhiniformes pada umumnya. Matanya bulat, dan satu atau dua celah insang menutupi pangkal sirip dada. Sebagian besar spesies bersifat vivipar, yang anak-anaknya dilahirkan dalam keadaan sudah berkembang sempurna. Ukurannya sangat bervariasi, mulai dari panjang dewasa yang kecil sebesar 69 cm pada Rhizoprionodon taylori, hingga panjang dewasa berukuran 4 m pada hiu koboi.[2] Para ilmuwan berasumsi bahwa ukuran dan bentuk sirip dada mereka memiliki dimensi yang tepat untuk meminimalkan tenaga transportasi.[3] Hiu ini cenderung hidup di daerah yang lebih tropis, namun cenderung bermigrasi. Betina melepaskan bahan kimia ke laut untuk memberi tahu pejantan bahwa mereka siap kawin. Waktu kawin yang umum bagi hiu ini adalah sekitar musim semi hingga musim gugur.[4] Anggota hiu ini termasuk di antara lima spesies teratas yang terlibat dalam serangan hiu terhadap manusia,[5] namun karena kesulitan dalam mengidentifikasi spesies individu, terdapat tingkat ketidakakuratan dalam catatan serangan.[6] EtimologiSebutan hiu requiem mungkin terkait dengan bahasa Prancis dari hiu (requin), yang etimologinya masih diperdebatkan. Salah satu turunan dari kata terakhir ini adalah dari bahasa Latin requiem (Rekuiem), yang dengan demikian akan membentuk etimologi siklik (requiem-requin-requiem), tetapi sumber lain menurunkannya dari kata kerja Prancis Kuno reschignier ("meringis sambil memamerkan gigi") . Nama ilmiah Carcharhinidae pertama kali diusulkan pada tahun 1896 oleh David Starr Jordan dan Barton Warren Evermann sebagai subfamili Galeidae (sekarang digantikan oleh "Carcharhinidae").[7][8] Istilah ini berasal dari bahasa Yunani κάρχαρος (karcharos, artinya "tajam" atau "bergerigi") dan ῥί̄νη (rhinē, artinya "parutan"), kedua kata tersebut menggambarkan kulit yang bergerigi dan seperti parutan.[9] Kulit seperti parutan merupakan ciri khas kulit hiu pada umumnya, dan bukan merupakan ciri khusus untuk famili Carcharhinidae. Sejarah EvolusiAnggota tertua daei keluarga ini adalah Archaeogaleus lengadocensis dari zaman Kapur Awal (Valanginium) Prancis.[10] Hanya segelintir catatan keluarga ini yang diketahui dari sebelum awal zama senozoikum.[11] Hiu carcharinidae modern telah melakukan diversifikasi secara luas di habitat terumbu karang.[12] Strategi BerburuHiu ini adalah pemburu yang sangat cepat dan efektif. Tubuhnya yang memanjang dan berbentuk torpedo menjadikan mereka perenang yang cepat dan lincah, sehingga dapat dengan mudah menyerang mangsa apa pun. Mereka mempunyai berbagai sumber makanan tergantung pada lokasi dan spesiesnya yang mencakup ikan bertulang, cumi-cumi, gurita, lobster, kura-kura, mamalia laut, burung laut, ikan pari, atau ikan hiu lain. Mereka sering dianggap sebagai "tong sampah" di lautan karena mereka memakan hampir semua hal, bahkan benda non-makanan seperti sampah. Mereka adalah pemburu yang bermigrasi, yang mengikuti sumber makanan mereka melintasi seluruh lautan. Mereka cenderung paling aktif di malam hari, di mana penglihatan mereka yang mengesankan dapat membantu mereka menyelinap ke mangsa yang tidak menaruh curiga. Kebanyakan hiu ini berburu sendirian, namun beberapa spesies seperti hiu karang sirip putih dan hiu lemon adalah hiu yang suka makan secara kooperatif dan akan berburu secara berkelompok melalui serangan yang terkoordinasi dan tepat waktu terhadap mangsanya. Daftar Genus[2]
GaleriReferensi
|