Canopus, Mesir
Canopus (kadang disebut juga: Canobus) adalah sebuah kota pesisir Mesir Kuno, berlokasi di Delta Nil. Letaknya di batas barat Aleksandria modern sekarang, sekitar 25 kilometer dari pusat kota.
Canopus berdiri di Nomos ke tujuh (Menelaites, kemudian Canopites setelah itu), di tepian sebelah barat dari mulut cabang Sungai Nil paling barat – dikenal sebagai cabang atau mulut Canopic atau Heracleotic – merupakan pelabuhan utama di Mesir untuk perdagangan dengan Yunani sebelum Aleksandria berdiri. Nama Mesir kunonya adalah Pikuat; tetapi Bangsa Yunani menyebutnya Kanobos, atau Kanopos, berdasar pada seorang komandan armada Yunani yang tewas dan dikubur di sini. Sejarah pada zaman Pra-helenistikEkskavasi awal pada 2 atau 3 km dari daerah yang sekarang dikenal sebagai Abu Qir, telah mengungkap jejak-jejak kota tersebut dengan dermaga, dan monumen-monumen granit dengan nama Ramesses II, tetapi mungkin saja monumen-monumen tersebut dibawa untuk hiasan di tempat tersebut pada masa sesudahnya. Tanggal pasti pendirian Canopus tidak diketahui, tetapi Herodotus merujuk padanya sebagai sebuah pelabuhan kuno. Mitos Homer mengklaim bahwa kota ini didirikan oleh Menelaus, dan dinamai menurut Canopus, pilot dari armada kapalnya yang tewas di situ setelah digigit oleh seekor ular laut. Homer melukiskan bagaimana Menelaus membangun sebuah monumen sebagai peringatan atas Canopus di pantai, di sekitar tempat di mana kemudian kota tersebut berdiri. Asal muasal sebenarnya dari nama Canopus kemungkinan dari Bahasa Mesir Kuno, Kah Nub = "lantai emas", tampaknya merujuk pada keuntungan yang diperoleh dari para saudagar yang berdagang di pelabuhan tersebut. Kemungkinan tidak ada hubungan antara Canopus dengan kanopi. Sebuah kuil untuk Osiris dibangun oleh Firaun Ptolemy III, tetapi, menurut Herodotus, sangat dekat dengan Canopus terdapat sebuah tempat pemujaan tua, sebuah kuil yang didirikan untuk Herakles yang berlaku sebagai tempat suaka bagi para budak-budak pelarian (Dekret yang ada menunjukkan bahwa Herakles di sini berarti Amun). Osiris dipuja dengan cara yang aneh di sini: dengan sebuah jambangan dengan kepala manusia. Melalui sebuah kesalahpahaman tua, nama "kendi kanopik" diberikan oleh para Egyptologis awal pada semua jambangan dengan kepala manusia dan binatang dimana organ-organ tubuh diletakkan setelah pembalseman mayat. |