Bulla Perang Salib
Bulla Perang Salib pertama yang berhubungan dengan Spanyol adalah dari Paus Urbanus II, yang ditujukan kepada para penguasa Catalan, Berenguer Ramón de Barcelona dan Armengol de Besalú, pada tahun 1089 ketika perebutan kembali Tarragona. Kemudian, dari Paus Gelasius II kepada Alfonso I dari Aragon ketika ia hendak merebut kembali Saragossa pada tahun 1118. Tahun 1265, Paus Klemens IV mengeluarkan sebuah bulla umum bagi seluruh Spanyol ketika Raja dan Ratu Aragon dan Kastilia bergabung dalam ekspedisi melawan kaum Murcia. Seiring berjalannya waktu, konsesi kepausan ini menjadi semakin sering dikeluarkan; dalam masa Raja Katolik sendiri anugerah-anugerah ini diberikan pada tahun 1478, 1479, 1481, 1482, 1485, 1494, 1503 dan 1505, dan diteruskan pada masa kekuasaan berikutnya, yang diberikan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1573 dan yang diperbarui oleh para penerusnya. Derma hasil sumbangan para umat sebagai tanggapan atas bulla ini, yang pada mulanya secara khusus hanya digunakan untuk melancarkan perang melawan kaum 'kafir' Moor, ternyata digunakan untuk tujuan lain, seperti pembangunan dan perbaikan gereja-gereja, serta karya-karya imani lainnya; kadang-kadang dana ini juga digunakan untuk membiayai kebutuhan negara. Cortes (majelis rakyat) Valladolid tahun 1523 dan Madrid tahun 1592 meminta agar dana ini tidak digunakan untuk tujuan-tujuan selain dari apa yang diinginkan oleh para penyumbangnya. Namun, terlepas dari ketetapan yang dibuat oleh Philip III dari Spanyol menaatin permintaan ini, penyelewengan-penyelewengan yang telah disebutkan tadi terus berlangsung. Setelah tahun 1847, dana-dana yang dibentuk dari sumber ini dicurahkan bagi pembiayaan gereja-gereja dan para pejabat gereja. Peraturan ini diratifikasi oleh sebuah undang-undang pada tahun 1849 dan oleh concordat tahun 1851. Mengenai konsesi-konsesi yang dianugerahkan oleh bulla ini, umat Katolik di bawah kekuasaan Spanyol yang telah memenuhi persyaratan dasar bisa memperoleh indulgensi penuh, diberikan kepada mereka yang pergi berperang untuk merebut kembali Tanah Suci dan kepada mereka yang pergi ke Roma dalam Tahun Yubileum, dengan syarat mereka melakukan pengakuan dosa dan menerima komuni suci. Mereka juga akan dibebaskan dua kali lipat dari dosa dan sensura (khusus yang direservasi bagi Tahta suci dan ordinaris) kecuali kasus penentangan ajaran gereja yang terbuka, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan masalah gerejawi. Sumber
|