Bringkang, Menganti, Gresik
Desa Bringkang Kecamatan Menganti terbagi atas tiga Dusun ( Bringkang, Buyuk dan Talun), 9 Rw dan 30 RT, terletak di wilayah Gresik bagian selatan dengan koordinat 7° 17' 26" South, 112° 33' 51" East, 145 Km dari garis pantai selat Madura. Dahulu wilayah perbatasan ini merupakan kawasan hutan seluas 343,03 Ha, Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda daerah ini di jadikan landschap/daerah onderafdeling (setingkat kawedanan) yang merupakan bagian dari suatu karesidenan (afdeling=sebuah wilayah administratif pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda ), Administratornya dipegang oleh seorang asisten residen diperintah seorang wedana bangsa belanda yang disebut Controleur/patih dan dikepalai oleh seorang bumi putera yang disebut districhoofd atau kepala dukuh, dengan tujuan membawa pasar ke depan (brengen) dari pelabuhan Grissee (Gresik) dan dari pelabuhan Surabaya . Kini area hutan di desa Bringkang hanya 4,5 Ha, sebagian besar lahan telah diperuntukkan untuk Tanah sawah 153,2 Ha, tegal/kebun 131,60 Ha, Pekarangan/halaman 30 Ha dan lainnya 23,86 Ha, adapun batas-batas Wilayah Desa Bringkang sebagai berikut, Sebelah Utara:Desa Domas, Kecamatan Menganti Sebelah Timur: Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti Sebelah Selatan: Desa Mojotengah, Kecamatan Menganti Sebelah Barat: Desa Kemorongan, Kecamatan Menganti Hingga tahun 2014, Desa Bringkang, berpenduduk 5 065 jiwa, dengan kepadatan penduduk 1 477 per Km2 . Masyarakat Desa Bringkang pada umumnya hidup sebagai petani padi sawah, petani jagung, Pengrajin rumah tangga, pegawai swasta" Sejarah nama bringkang berasal dari kata dalam bahasa Belanda “brengen-kant” yang dalam bahasa indonesia berarti “Membawanya ke arah sisi (perbatasan)”. Karena lokasinya persis dipertigaan jalur utama menuju ke Kota Gresik dan sebaliknnya, menjadi jalur utama menuju ke Mojokerto melalui jalan krian dan kearah timur menuju ke Kota Surabaya. Referensi:
2. Buku silsilah "WAYAH SARIBAN" bringkang 2017
|