Biopharming
Biopharming tidak terlepas dari produk rekayasa genetik yang diterapkan pada hewan atau tumbuhan untuk menyisipkan gen dari organisme lain, sehingga hewan atau tumbuhan itu mengekspresikan senyawa tertentu, yang kemudian dapat dipanen hasilnya.[3][4] Produk yang dihasilkan biopharming adalah protein rekombinan ("baru") atau hasil metabolismenya. Bacteria atau cendawan yang menghasilkan protein rekombinan memerlukan bioreaktor untuk dapat digunakan secara komersial sehingga memerlukan investasi yang tinggi. Biopharming menawarkan kelebihan berupa rendahnya biaya karena diintegrasikannya usaha tani sebagai cara menghasilkan tanpa memerlukan infrastruktur yang mahal dan kapasitas produksinya dapat diatur dengan lebih fleksibel.[5] Permasalahan keamanan lingkungan menjadi isu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan biopharming. Referensi
|