Beton prategangBeton prategang (bahasa Inggris: pre-stressed concrete) adalah bentuk beton yang digunakan dalam konstruksi yang pada dasarnya dikompresi selama proses produksinya, dengan cara memperkuatnya terhadap gaya tarik saat digunakan.[1][2][3] Kompresi ini dihasilkan oleh tarikan kekuatan tinggi "tendon" yang terletak di dalam atau berdekatan dengan beton dan dilakukan untuk meningkatkan kinerja beton.[4] Tendon dapat terdiri dari satu kawat, multi-tali kawat atau batang berulir yang paling sering terbuat dari baja karbon, serat karbon atau serat aramid.[1] Inti dari beton prategang adalah bahwa sekali kompresi awal telah diterapkan, bahan yang dihasilkan memiliki karakteristik beton bermutu tinggi bila dikompresi dan baja bermutu tinggi menjadi lebih ulet bila terkena gaya tarikan. Hal ini dapat menghasilkan peningkatan kapasitas struktural dan/atau kemampuan layan dibandingkan dengan beton bertulang konvensional.[2][5] Dalam suatu komponen struktur beton prategang, tegangan-tegangan internal dimasukkan secara terencana sehingga tegangan-tegangan yang dihasilkan dari beban-beban yang ditumpangkan ditahan hingga tingkat yang diinginkan. Beton prategang banyak digunakan dalam berbagai bangunan dan struktur sipil. Peningkatan kinerjanya memungkinkan untuk menghasilkan bentang yang lebih panjang, mengurangi ketebalan struktural, dan penghematan material dibandingkan dengan beton bertulang sederhana. Penggunaannya yang umum termasuk gedung bertingkat, pelat untuk perumahan, sistem fondasi, jembatan, bendungan, silo, tank, trotoar industri dan bangunan pengungkung nuklir.[6] Pertama kali digunakan pada akhir abad kesembilan belas,[1] beton prategang telah berkembang melebihi pra-tarik termasuk pasca-tarik, yang terjadi setelah beton dicor. Sistem pengencangan dapat dikategorikan sebagai monostrand, yaitu setiap untai atau kawat tendon diberi tegangan satu per satu atau dinamakan multi-untai, ketika semua untaian atau kawat di dalam tendon ditekan bersamaan.[5] Tendon dapat ditempatkan baik di dalam volume beton (prategang internal) maupun seluruhnya di luar (prategang eksternal). Sedangkan beton pra-tarik menggunakan tendon yang terikat langsung ke beton, beton pasca-tarik dapat menggunakan tendon terikat atau tidak terikat. Referensi
|