Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (September 2023)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
Lihat versi terjemahan mesin dari artikel bahasa Inggris.
Terjemahan mesin Google adalah titik awal yang berguna untuk terjemahan, tapi penerjemah harus merevisi kesalahan yang diperlukan dan meyakinkan bahwa hasil terjemahan tersebut akurat, bukan hanya salin-tempel teks hasil terjemahan mesin ke dalam Wikipedia bahasa Indonesia.
Jangan menerjemahkan teks yang berkualitas rendah atau tidak dapat diandalkan. Jika memungkinkan, pastikan kebenaran teks dengan referensi yang diberikan dalam artikel bahasa asing.
Benny Giay lahir di Onago, sebuah desa di dekat Danau Tigi pada tanggal 12 Januari 1955. Menurut catatan misionaris, tahun tersebut adalah tahun perkiraan. Onago, kecamatan Wakeitei, sekarang merupakan bagian dari Kabupaten Paniai. Onago merupakan sebuah kampung yang besar, dan orang tua dari Benny Giay merupakan kelompok masyarakat pertama yang masuk Kristen.[1]
Benny Giay adalah seorang teolog, intelektual, antropolog dan aktivis. Ia dikenal karena kegiatannya dalam rekonsiliasi untuk melindungi hak-hak orang Papua di Nugini Barat yang dikuasai oleh Indonesia.
Publikasi
Kargoisme di Irian Jaya (Cargoism in Irian Jaya), 1986, Jayapura: Region Press
The Rebels and Cargoistic Ideas in Irian Jaya, in: Catalyst, 9, 2: 131-146
(with J A Godschalk), Cargoism in Irian Jaya today, in: Oceania, 1993, 63, 2: 131-146
Zakheus Pakage and His Communities. Indigenous Religious Discourse, Socio-Political Resistance, and Ethnohistory of the Me of Irian Jaya, 1995, Amsterdam: VU University Press (Ph. D. Thesis, Free University Amsterdam)
‘Masyarakat Amungme (Irian Jaya), Modernisasi dan Agama Resmi: Sebuah Model Pertemuan’ in: Th. Sumartana e.a. (eds), Kisah dari Kampung Halaman. Masyarakat Suku, Agama Resmi dan Pembangunan, Yogyakarta : Interfidei, 1996, 37-53.
Kristus: Sang Penghalan Madou / Maut Telah Lahir, in: Deiay (Jayapura), 1997, 2, 8
Gembalakanlah Umatku (Tend my Flock) 1998, Jayapura: Deiyai
The Conversion of Weakebo. A Big Man of the Me Community in the 1930s, in: The Journal of Pacific History, 1999, 34, 2
Peristiwa '77. Taruhannya Identitas (The Incident of '77. To Keep One's Identity), 2000, Jayapura (typescript, unpublished)
Menuju Papua Baru. Beberapa Pokok Pikiran Sekitar Emansipasi Orang Papua, (Towards a New Papua. Some Reflections on the Emancipation of the Papuans), 2000, Jayapura: Deiyai/Elsham Papua
Kristus Dalam Budaya Irian Jaya Dewasa Ini: Suatu Perjumpaan Antara Injil dan Pembangunan (Materi Ceramah di depan mahasiswa STISIPOL “Silas Papare”, Jayapura) (Christ in the Culture of Irian Jaya: An Encounter between the Gospel and Development) (Lecture notes for the students of the School for Policy Science Silas Papare), 2000 (unpublished)
West Papua Peace Zone: A Possible Dream. The Role of West Papuan Church and Local Initiatives in the Human Rights Struggle, paper Conference Religion, Violence and Visions for Peace, The Hague: Institute of Social Studies, 10 and 11 May 2001
‘Against Indonesia: West Papuan strategies of resistance against Indonesian political and cultural aggression in the 1980s’, in Benedict R. O’G. Anderson (ed.)., Violence and the State in Suharto’s Indonesia, New York, Cornell Southeast Asia Program Publications, 2001
with Yafet Kambai, Yosepha Alomang: Pergulatan Seorang Perempuan Papua Melawan Penindasan (Yosepha Alomong: The Struggle of a Papua Woman to Fight Repression), 2003, Jakarta: Elsham Papua and the European Commission
West Papua Peace Zone: The Role of the Church in West Papu and Local Initiatives in the Struggle for Human Rights, in: Gerrie ter Haar and James J Busutil (eds), Bridge or Barrier. Religion, Violence and Visions of Peace, 2005, Leiden, Boston: Brill
Peristiwa penculikan dan pembunuhan Theys H Eluay 10 November 2001 (The Abduction and Assassination of Theys H Eluay on November 10, 2001). The book was banned as it was perceived to threaten national unity
Pembunuhan Theys: kematian HAM di tanah Papua (The Murder of Theys: The Death of Human Rights in the Land of the Papuans), 2006, Yogyakarta: Galang Press (the 2003 edition of the book was banned)
Misi Gereja dan Budaya Kekerasan di Tanah Papua. Hidup dan Karya Pdt. Herman Saud MTh, Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Masa Bakti 1996-2005 (The Mission of the Church and the Culture of Violence in Papua Land. The Life and Work of Rev Herman Saud MTh, Chair of the GKI in Papua Land from 1996 to 2005), 2006, Jayapura: Deiyai
Mari Memperjuangkan Pemulihan Negeri ini. Kumpulan Renungan, (Let us fight for the recovery of this country. A collection of reflections by Rev Dr Benny Giay) Abepura: Deiyai, 2008 (Pigai, Gotai Ruben (ed))
Antara Gereja Papua dan John Rumbiak. Gereja, LSM dan Perjuangan HAM dalam Tahun 1980an di Tanah Papua, (Between the Papuan Church and John Rumbiak. Church, NGOs and the Struggle for Human Rights in the 1980s in Papua land) Abepura: Deiyai, 2009
"Mari Mengambil Kendali Kehidupan," (Let us Take Control Over Our Lives), 2010
"Sejarah Gereja Nduga Masuknya Injil di Kabupaten Nduga, Papua," (History of the Church of Nduga. The coming of the Gospel to the Nduga Regency, Papua), 2011
“Hidup dan Karya John Rumbiak: Gereja, LSM dan Perjuangan HAM dalam tahun 1980an di tanah Papua,” (The Life and Work of John Rumbiak: the Church, the NGOs and the Struggle for Human Rights in the 1980s)) 2011. Deiyai Papua
^Farhadian, Charles (2007). Kisah Hidup Tokoh-tokoh Papua. Jayapura: Deiyai.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Sumber
Farhadian, Charles (ed.) The Testimony Project Papua. A Collection of Personal Histories in West Papua, 2007 Abepura: Penerbit Deiyai West Papua - pp. 19–39 Benny Giay
Renée Kjar, The Invisible Aristocrat. Benny Giay in Papuan history, 2002, BA Thesis Asian Studies (Hons.), Australian National University, Canberra ACT 0200, Australia
Dirk Vlasblom, Papoea. Een Geschiedenis (Papua. A History), 2004, Amsterdam, Mets & Schilt