Bayam prancis
Atriplex hortensis, dikenal sebagai orache ( /ˈɒrətʃ/ ;[3] juga dieja orach ), bayam Perancis, atau arrach, adalah spesies tanaman dalam keluarga bayam yang digunakan sebagai sayuran daun yang umum ditemukan sebelum bayam dan masih ditanam sebagai alternatif tanaman tersebut di cuaca hangat. Selama bertahun-tahun, ia diklasifikasikan dalam keluarga goosefoot, namun kini telah diserap ke dalam Amaranthaceae. Ini adalah Eurasia, asli Asia dan Eropa, dan dinaturalisasi secara luas di Kanada, Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru.[4][5][6][7][8][9] KeteranganAtriplex hortensis adalah tanaman tahunan yang kuat, dengan batang tegak dan bercabang. Tingginya bervariasi dari dua hingga enam kaki, tergantung pada varietas dan tanah. Bentuk daunnya bermacam-macam, tetapi agak lonjong, relatif tipis, dan rasanya agak asam. Bunganya kecil dan tidak jelas, berwarna kehijauan atau kemerahan, sesuai dengan warna dedaunan tanaman. Bijinya kecil, berwarna hitam, dikelilingi oleh selaput tipis berwarna kuning pucat, dan dapat bertahan selama tiga tahun.[10] Ada varietas dengan daun berwarna merah, putih dan hijau. Manfaat dan budidayaAtriplex hortensis memiliki rasa asin seperti bayam . Daunnya digunakan dimasak atau mentah dalam salad . Daun hijaunya pernah digunakan untuk mewarnai pasta di Italia . Kegunaan umum dari tanaman ini adalah untuk menyeimbangkan rasa asam dari daun sorrel .[11] Umumnya ditanam di wilayah Mediterania sejak awal, hingga bayam menjadi sayuran daun yang lebih disukai. Umumnya ditanam sebagai alternatif bayam di cuaca hangat karena lebih toleran terhadap panas dan lebih lambat tumbuh di cuaca hangat.[12] Referensi
|