Batang Meranti, Pulau Merbau, Kepulauan Meranti

Batang Meranti
Negara Indonesia
ProvinsiRiau
KabupatenKepulauan Meranti
KecamatanPulau Merbau
Kode pos
28752
Kode Kemendagri14.10.06.2008 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 1°1′54.12″N 102°32′59.35″E / 1.0317000°N 102.5498194°E / 1.0317000; 102.5498194


Batang Meranti merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, provinsi Riau, Indonesia. Desa ini merupakan hasil pemekaran dari Desa Centai.

Sejarah

Setelah Desa Centai makin bertambah jumlah penduduk dan perluasan pemukiman, masyarakat terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan, sehingga ada di antara masyarakat terus menyelusuri sungai Centai kearah Barat seperti yang di lakukan salah seorang Penduduk desa Centai yaitu pak H. Yahya, beliau menyelusuri cabang Sungai Centai di sebelah Kanan di Bagian Ulu Sungai tersebut banyak di temui potongan Kayu Meranti yang di sebut Kayu balak. .

Bahkan hutan yang di garab H.Yahya dan keluraganya, terdiri dari hutan kayu meranti bekas jarahan yang tidak di kenal pasti oleh siapa. Ada yang menyebut Orang-Orang Cina dan ada pula yang menyebut orang-orang Jepun, tapi yang jelas hutan tersebut sudah dibersihkan dari kayu-kayu hutan yang besar, sehingga sangat mudah bagi H.Yahya untuk membuat kebun baru yaitu kebun karet. Dan seingat orang-orang tertua waktu itu berkisar pada tahun 1953.

Lima tahun berikut kebun karet ini dapat digarab, setelah itu barulah mereka tahu bahwa daerah kebun karet yang mereka buat ditempat yang banyak batang meranti itu tidak jauh jaraknya dari Tungkup sebelah barat Gogog, akhirnya mereka coba menghubung-hubungkan dari kebun ke kebun. Pada akhirnya direncanakan pembuatan jalan, maka H.Yahya lah yang membuka jalan tersebut, karena disana kebun karetnya sangat luas. Kemudian Orang mulai mengikutinya membuka hutan baru melangkahi kebun karet di wilayah banyak kayu meranti, maka mereka sering menyebut daerah itu Batang Meranti, karena hampir di semua ujung anak sungai kecil terdapat potongan kayu meranti.

Melihat keberhasilan H.Yahya tersebut, berikut ada lagi masyarakat seperti pak Nurdin bin Patuk, Tai, dan Pak Solah bin Tuwe, mudik kehulu yang lebih jauh dari sungai Batang Meranti, kemudian mereka masuk ke sebuah sungai yang mana sungai tersebut dangkal di tengahnya (Saka Tengah). Mereka bertempat tinggal diwilayah itu sampai kebun-kebun mereka berhasil. Dan pada Tahun 1960 wilayah Batang Meranti sudah ada jalan, walaupun jalan tersebut terbuat dari titian batang kayu, kaerna tingkat terendamnya masih tinggi dan banyak parit sebagai tali air perkebunan.

Melihat kondisi air batang meranti, akhirnya disambung galian parit talian air yang menghubungkan dari Batang Meranti ke Saka Tengah, yang ketika itu dipelopori oleh penghulu Centai (Kades), sebutan zaman itu kepada penduduk yang ada di Saka Tengah dengan memberi upah sebagai rangsangan swadaya.

Bahkan sebelum mereka masuk ke sungai Saka Tengah yang ada orang-orang yang coba memasuki sebuah sungai ke arah Barat dari sungai Saka Tengah dengan maksud yang sama untuk membuka hutan baru sebagai lahan perkebunan, namun saying berulang kali mereka datangi sungai tersebut kerap menemukan binatang yang mati, hal itu menurut petua nenek moyang mereka, peristiwa tersebut tidak bagus bagi orang-orang yang mau membuka usaha baru.

Kemudian ada seorang penduduk Desa Semukut yang masuk kesungai centai yang paling akhir disebelah barat yang dilakukan olah bapak Mustopa yang lebih akrab dipanggil Bengah Tape. Pada tahun 1953 setelah berhasil membuka kebun disana bersama keluarga dan pengikutnya, ia mendatangi penghulu Semukut untuk mendapat surat izin tebang tebas lahan perkebunan, namun penghulu Semukut mengarahkan beliau untuk mengurus ke penghulu Centai. Yang kemudian diterbitkanlah surat tersebut oleh penghulu Centai pada Tahun 1955 atas nama Nontel.

Terbukanya wilayah ini mulai tahun 1953, hampir bersaingan dengan terbukanya lahan perkebunan dihulu sungai batang meranti oleh pak H.Yahya yang berlanjut ke wilayah Sakatengah, kemudian beberapa orang penduduk sebelah timur batang meranti. Tungkup atau Gogok yang diketuai pak Nembol bersama teman-temannya pak Satar, pak Umar, Noraim, Entan mereka mencoba pula membuka hutan sebelah utara Sakatengah yang dikenal dengan hutan Nyatuh. Walaupun banyak yang gagal tetapi ada juga yang berhasil, namun wilayah ini orang-orang silih berganti datang untuk membuka kebun disana, apalagi wilayah tersebut ada potensi untuk bersawah menanam padi.

Pada periode berikutnya datang juga orang-orang suku jawa baik dari Semukut maupun daerah Lalang bersama masyarakat Batang Meranti dan Sakatengah membuka lahan perkebunan baru dengan memperluaskan wilayah penebangan sampai kehutan bakau.

Sementara wilayah Menawah terus saja berkembang, apalagi setelah terhubungnya menuju jalan Sakatengah, sebelum jalan tersebut ada masyarakat Mengkudu Centai pergi ke Menawah menerobos dari kebun-kebun masyarakat, seperti yang dilakukan oleh pak Abdullah. Hanya tak semua orang dapat meggunakan jalan tersebut karena mudah tersesat. Kemudian pak Abdullah membuka kebun disana, tepatnya ujung sungai yang dulu pernah dimasuki orang orang yang mau membuka kebun namun gagal karena menemukan binatang mati seperti tersebut diatas, setelah pak Abdullah membuka parit tali air perkebunan diujung sungai tersebut, maka dikenallah parit Dolah. Ketika orang-orang membuat jalan menawah menuju ke Sakatengah yang sudah dipenuhi kebun-kebun karet hasil garapan masyarakat sekitar tahun 1960 an.

Dari tahun ketahun wilayah ini semakin maju, awal penebangan pak Mustafa menyatukan jalan Centai menuju Menawah, bahkan merupakan jalan yang menghubungkan desa Centai dengan desa Semukut. Setelah tahun 1990 baru ada jalan pelabuhan Batang Meranti yang di gagasi oleh pak Usman Diyah dan pada Tahun 1995 terbangunlah jembatan Penyeberangan antara Batang Meranti ke Belokop wilayah Desa Semukut.

Melihat luas wilayah desa Centai dengan jumlah penduduk lebih dari 4000 jiwa yang terdiri dari 367 kepala keluarga, maka tokoh-tokoh masyarakat Batang Meranti, Sakatengah dan Nyatuh berkeinginan pisah dari desa induk untuk mengusulkan desa pemekaran melalui rapat Badan Permusyawaratan Desa. Rapat tersbut menghasilkan terbentuknya panitia-panitia pemekaran desa Batang Meranti yang ketika itu dibawah pemerintahan kabupaten Bengkalis. Lumayan sulit untuk memekarkan desa ketika itu karena birokrasinya selalu tidak jelas, bahkan panitia selalu menemukan jalan buntu dalam membawa proposal pemekaran desa Batang Meranti. Terhitung lama waktunya panitia berdiam diri kurang tahu bagaimana lagi memperjuangkan desa pemekaran, ditengah kebingungan Tuhan Yang Maha Kuasa berpihak kepada panitia dengan terbentuknya kabupaten Kepulauan Meranti, dengan tidak mengenal jemu panitia kembali memperjuagkan pemekaran desa Batang Meranti ke kabupaten Kepulauan Meranti yang akhirnya sempat panitia kelelahan, namun pada tanggal 9 Desember tahun 2011 palu paripurna DPRD kabupaten Kepulauan Meranti mengesahkan 28 desa pemekaran termasuk desa Batang Meranti.

Kemudian pada Tahun 2012 pemerintah desa Batang Meranti dipimpin oleh PJS dari Sekdes desa Centai yang bernama Amirudin. Pemilihan Kepala Desa Batang Meranti pada tanggal 5 November Tahun 2012 yang diikuti oleh empat kandidat, calon nomor urut I Selamat, calon II saudara Zakaria, calon III Saidul Qadis A.Ma, dan calon IV saudari Rahmita S.PdI. dan Pemilihan tersebut dimenangkan oleh calon nomor urut III yaitu saudara Saidul Qadis A.Ma. Pada tanggal 4 Februari Tahun 2013 kepala desa Batang Meranti dilantik oleh Bupati Kepulauan Meranti dan resmilah kedudukan Kepala Desa Batang Meranti dipimpin oleh Bapak Saidul Qadis dengan Staf Pembantunya: Erwan sebagai Kaur Pemerintahan, Safwandi sebagai Kaur Pembangunan, Sahrobet sebagai Kaur Umum, Budiman sebagai Bendahara Desa, Efren sebagai Kadus I, Abdullah sebagai Kadus II Supriadi sebagai Kadus III.

Koordinat

Longitude: 102.33.213 dan Latitude : 1.01465

Batas Wilayah

Sebelah Utara bersebelahan dengan Desa RENAK DUNGUN/TANJUNG BUNGA/Desa CENTAI, Sebelah Selatan Desa SEMUKUT, Sebelah Barat Desa PADANG KAMAL/TELUK KETAPANG dan Sebelah Timur Desa CENTAI.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya