Barbara dari Cilli
Barbara dari Cilli (1392 – 11 Oktober 1451) merupakan istri Kaisar Romawi Suci Sigismund dan Permaisuri Romawi Suci. Melalui pernikahannya, ia juga menjadi Ratu Hungaria dan Bohemia. Barbara terlibat aktif di dalam politik dan ekonomi pada zamannya dan mengelola dengan mandiri wilayah feodal yang besar dan pajak-pajak, serta berperan penting di dalam menciptakan Ordo Naga kerajaan yang terkenal. Barbara menjabat sebagai pemangku takhta kerajaan Hungaria ketika suaminya tidak berada ditempat. Barbara adalah putri Herman II, Comte Celje, dan Comtesse Anna dari Schaunberg. BiografiPada tahun 1405 Barbara dijodohkan dengan Sigismund dari Luxemburg, Raja Hungaria, putra Karl IV, Kaisar Romawi Suci yang lebih muda, yang kemudian berhasil memerintah Jerman (1410), Bohemia (1419) dan memahkotai dirinya sendiri sebagai Kaisar Romawi Suci pada tahun 1433. Pernikahan tersebut diduga dilangsungkan pada bulan Desember tahun 1405.[1] Barbara menghabiskan sebagian besar waktunya di wilayah feodalnya di Hungaria, sementara suaminya mencurahkan waktu di tempat lain. Ia menjabat sebagai pemangku takhta Hungaria pada tahun 1412, 1414, 1416 dan 1418. Pada tahun 1429, ia berpartisipasi di dalam kongres Łuck. Barbara dinobatkan sebagai Ratu Hungaria pada tahun 1408, Ratu Jerman pada tahun 1414 (sebagai salah satu istri terakhir yang dinobatkan di Aachen[2]), Permaisuri Romawi Suci pada tahun 1433 dan Ratu Bohemia pada tahun 1437, sesaat sebelum kematian suaminya. Barbara dikenang oleh banyak orang sezamannya sebagai permaisuri kaisar yang muda, vital dan cantik di Konsili Konstanz. Pada tahun 1409, Barbara melahirkan seorang putri, Elisabeth, satu-satunya keturunan dan ahli waris Sigismund yang menikah dengan Raja Albrecht II dari Jerman. Pada hari sebelum kematian suaminya yang sakit parah pada tanggal 9 Desember 1437 di Znojmo, sebagai dalih untuk menyita wilayah feodalnya di kerajaan hongaria (di mana ia menyaingi raja sendiri di dalam jumlah wilayah feodal dan kastil-kastil), ia tak lama kemudian dituduh oeh menantunya, Albrecht II dari Wangsa Habsburg dan kanselir Kaspar Schlick yang berkomplot melawan Sigismund, ia segera diangkut ke penjara di kastil Bratislava dan kemudian dipaksa untuk melepaskan sebagian besar hartanya, termasuk juga maharnya. Konflik dengan raja baru tak terelakkan, dan Barbara segera memutuskan untuk mencari suaka di istana kerajaan Polandia, di mana ia dieksil dari tahun 1438 sampai 1441. Raja Polandia memutuskan untuk memberikan dukungan keuangan dengan memberinya Sandomierz sebagai perdikan, menurut babad Jan Długosz.[3] Pada tahun 1441, dua tahun setelah kematian musuh bebuyutannya, Raja Albrecht II dari Jerman, ia pindah ke Melnik, Bohemia - wilayah kekuasaan yang diberikan kepadanya oleh mendiang suaminya. Semua wilayah feodal Hungarianya telah hilang; beberapa dari wilayah tersebut dimiliki oleh putrinya, Ratu Elisabeth. Barbara kemudian berdamai dengan putrinya dan meninggalkan hak-haknya atas harta Hungaria (1441). Ia menghabiskan sisa hidupnya sebagai ibu Suri di Bohemia. Barbara tampaknya telah mundur dari kehidupan politik, meskipun istana Habsburg menganggapnya berbahaya dan mencoba untuk menuduhnya bid'ah, tidak bermoral dan berperilaku agnostik, dimana ia mendapat julukan "Messalina dari Jerman".[4] Barbara meninggal karena wabah epidemi di Mělník dan dimakamkan di gereja kapel Santo Andreas di Katedral Santo Vitus di Praha. Referensi sastraBarbara tampil sebagai karakter utama di dalam sampul narasi koleksi cerita Waggish Tales of the Czechs. Ia disebut sebagai "Ratu Barbota," Barbara digambarkan sebagai karakter yang agak cabul yang terbaring di atas tempat tidur dan merasa bosan ketika ia hamil, dan menyibukkan pelayannya untuk menceritakan dongeng moralnya.[5] Galeri
Referensi
Bacaan selanjutnya
Pranala luar
|