Banjir Sulawesi Selatan 2021

Cuaca ekstrem dan banjir Sulawesi Selatan 2021
Tanggal9 (9)11 Maret 2021 (2021-3-11)
LokasiBarat Daya Sulawesi Selatan
Tewas3 orang
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto meninjau langsung kondisi banjir di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar pada 10 Maret 2021.
Bupati Maros, Chaidir Syam meninjau langsung kondisi banjir di Lingkungan Galaggara, Kelurahan Mattiro Deceng, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros pada 11 Maret 2021.

Cuaca ekstrem dan banjir Sulawesi Selatan 2021 adalah bencana berupa cuaca ekstrem dan banjir yang menimpa beberapa kota/kabupaten di Sulawesi Selatan, yaitu Kota Makassar,[1] Kabupaten Maros,[2] Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan,[3] dan Kabupaten Jeneponto[4] sejak 9 Maret 2021 sampai 11 Maret 2021. Hujan lebat pada selasa malam hingga rabu pagi yang disertai angin kencang membuat sejumlah pohon tumbang dan sungai-sungai utama di Sulawesi Selatan tak mampu menampung air hujan hingga menyebabkan banjir.

Penyebab

Banjir diduga disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi di bagian barat daya Sulawesi Selatan sejak 9 Maret 2021 sehingga memicu luapan air sungai di beberapa titik pada 10 Maret 2021.[2][5]

Dampak

Kabupaten Maros

Terdapat 8 kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Maros, yaitu Simbang, Moncongloe,[6] Marusu,[6] Maros Baru,[6] Turikale,[6] Lau,[6] Bantimurung, Bontoa.[6]

Jalan alternatif penghubung Kota Makassar dan Kabupaten Maros, yaitu Jalan Poros Daya−Moncongloe di Desa Moncongloe tak bisa diakses oleh kendaraan bermotor karena genangan air yang tinggi.[2] Hal tersebut mengganggu aktivitas ekonomi warga.

Cuaca ekstrem di Kabupaten Maros menyebabkan seorang pengendara motor asal Kabupaten Bone meninggal dunia di tempat kejadian akibat tertimpa pohon tumbang. Korban seorang diri bertolak dari kampung halamannya di Lamuru, Bone, menuju Maros. Lalu sekitar pukul 09.00 WITA, korban tertimpa pohon tumbang ketika melintas di Dusun Nahung, Desa Labuaja, Kecamatan Cenrana, Maros.[7]

Kota Makassar

Banjir menggenangi sejumlah jalan protokol di Kota Makassar dan mengakibatkan kemacetan cukup parah. Lokasi titik banjir di Jalan Urip Sumoharjo dengan air setinggi lutut orang dewasa terjadi dari depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan hingga depan Mal Nipah. Banjir di titik ini terjadi di lajur arah Fly Over Urip. Akibatnya, terjadi kemacetan kendaraan cukup panjang di lajur yang mengarah ke Fly Over Urip. Banjir dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa juga terjadi di jalan protokol lainnya, yakni di Jalan A.P. Pettarani, tepatnya di depan Kantor DPRD Kota Makassar atau pertigaan arah Jalan Hertasning hingga depan Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM). Banjir di Jalan AP Pettarani terjadi di 2 jalur, baik jalur arah Jalan Sultan Alauddin maupun sebaliknya, jalur menuju Fly Over Urip Sumoharjo. Namun kemacetan cukup parah terjadi di jalur arah Fly Over Urip, bahkan kendaraan sempat terhenti cukup lama akibat banjir.[1] Genangan air terjadi juga di depan kantor Polsek Rappocini, Jalan Sultan Alauddin dengan etinggian air mencapai betis orang dewasa.[5]

Kabupaten Gowa

Kabupaten Gowa terjadi banjir di wilayah Kecamatan Somba Opu dan Kecamatan Pallangga.[8] Di jalur perbatasan Kabupaten Gowa dan Kota Makassar, tepatnya di Jalan Tun Abdurazak, Kabupaten Gowa terdapat 2 titik banjir yang cukup parah di jalur itu. Air yang menggenangi Jalan Tun Abdurazak merendam hingga setengah ban mobil. Parahnya, kondisi jalan yang sangat berlubang membuat pengendara harus berhati-hati melintasi jalan yang tertutup banjir. Akibatnya antrean kendaraan cukup panjang terjadi di jalur tersebut.[1]

Kabupaten Takalar

Cuaca ekstrem di Kabupaten Takalar menyebabkan seorang sopir angkutan kota (angkot) meninggal dunia di tempat kejadian akibat tertimpa pohon tumbang.[7]

Banjir di Kabupaten Takalar terjadi di wilayah Kecamatan Polombangkeng Selatan, Kecamatan Pattallassang, dan Kecamatan Mangarabombang sebagai akibat meluapnya Sungai Pappa setelah hujan deras selama dua hari berturut-turut. Sejumlah warga harus mengungsi untuk sementara mencari tempat yang lebih aman.[9][10][11]

Kabupaten Jeneponto

Kabupaten Jeneponto terjadi sejumlah titik tergenang air pada 10 Maret 2021. Kondisi ini disebabkan karena hujan lebat dan luapan dari pengairan sawah. Banjir dengan tinggi muka air mencapai 60 sentimeter terjadi di Jalan Poros Allu Benteng Paccelanga dan Puskesmas Allu. Di Kecamatan Bangkala, banjir terjadi di Desa Kalimporo, Kelurahan Pallengu, dan Kelurahan Benteng. Di Kecamatan Bangkala Barat, banjir terjadi di Desa Banrimanurung. Banjir juga terjadi di wilayah Kecamatan Binamu. Adapun titik yang tergenang banjir di kecamatan Binamu berada di Kampung Panaikan, Balang Toa, Balang, Monro-monro dan Sapanang. Semuanya itu karena saluran air drainase tersumbat, sehingga air masuk di beberapa kolong rumah warga. Air juga merendam sejumlah titik di Kecamatan Tamalatea - Bontoramba yang memang menjadi lokasi langganan banjir. Di antaranya wilayah Boyong, Tamanroya, Lentu, Karelayu dan Desa Datara.[4][12]

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Pada 10 Maret 2021, sejumlah wilayah di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mengalami banjir. Selain pemukiman warga, fasilitas umum seperti kantor pemerintah juga ikut terendam air. Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, wilayah yang terdampak diantaranya, Kelurahan Binti Matene, Desa Mandalle, Kelurahan Bori Appaka, Kelurahan Teko Labbua, Kelurahan Ma'rang, Kelurahan Jagong, Desa Genting, Kelurahan Bawa Salo. Sementara di Kota Pangkajene wilayah yang terendam diantaranya Jalan Matahari, Jalan Andi Mauraga, Jalan Andi Maruddani, Jalan H.M. Arsyad, Jalan Ketimun, Jalan Cendana Barat, dan Jalan Sukowati. Kantor Kodim 1421, Polres Pangkep, Diana Pertanian dan sejumlah perkantoran di Kecamatan Pangkajene juga terendam air.[3][13]

Respon pihak yang berwenang

Pada siang 10 Maret 2021, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto turun ke lapangan memantau langsung situasi genangan air di sejumlah titik dengan ketinggian cukup signifikan dan yang merupakan langganan banjir. Ia menghimbau kepada warganya untuk siaga menghadapi banjir yang lebih besar mengingat hujan dengan intensitas tinggi diprakirakan masih akan terjadi.[5]

Sementara itu, Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau, didampingi Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Daerah, Irdas dan dinas terkait memantau sejumlah titik banjir. Yusran mengatakan, segala upaya akan dilakukan oleh Pemkab Pangkep agar genangan dan banjir segera surut. Diantaranya, menyiapkan tiga pompa untuk mempercepat aliran air dan menghilangkan genangan.[13]

Bupati Maros Chaidir Syam bersama Forkopimda Maros meninjau langsung banjir yang terjadi di Pamanjengan, Desa Moncongloe. Banjir di desa ini memutus akses jalan alternatif ke Kota Makassar dan merendam beberapa fasilitas umum. Sementara itu Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari bersama BPBD Maros meninjau langsung wilayah terdampak banjir di Desa Borikamase. Banjir di desa ini menggenangi pemukiman warga dan sejumlah lahan pertanian yang beberapa hari ke depan siap dipanen. Pemkab Maros melakukan pendataan jumlah warga yang terendam banjir.[6]

Pada 10 Maret 2021, Komandan Kodim 1426 Takalar, Letkol. Czi Catur Witanto memantau langsung lokasi yang terdampak banjir di wilayah Kecamatan Polombangkeng Selatan dan Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar. Dandim Takalar menyarankan agar warga yang rumahnya terkena dampak banjir untuk sementara waktu mengungsi di lokasi yang aman sampai air surut. Sementara Kepala Kepolisian Resort Takalar AKBP Beny Murjayanto memantau situasi banjir di dua lokasi yang berbeda, yakni Kecamatan Pattallassang, dan Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar. Setelah memantau lokasi yang terdampak banjir, Kapolres Takalar pun mengimbau kepada seluruh warga Takalar untuk tetap waspada dan tidak panik. Wakil Bupati Takalar, Satgas Banjir dari Lantamal, dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Takalar, M. Nasir melakukan penyisiran daerah terdampak banjir hingga Kamis (11 Maret 2021). Dari data yang dihimpun BPBD Takalar, terdapat ratusan kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Di Kelurahan Patte'ne Kecamatan Polongbangkeng Selatan sekitar 600 KK, Kelurahan Canrego, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, sekitar 400 KK. Selanjutnya, Kelurahan Pa'bundukang, Kecamatan Polongbangkeng Selatan 350 KK, Kelurahan Maredekaya, Kecamatan Pattallassang sekitar 300 KK, Kelurahan Pappa, Kecamatan Pattallassang, sekitar 350 KK, dan Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Pattallassang, sekitar 50 KK.[9][10][11]

BPBD Gowa mengevakuasi enam belas orang warga yang terjebak di tengah banjir setinggi lutut orang dewasa di Perumahan Mutiara Permai, Jalan Yusuf Bauty Kecamatan Somba Opu akibat banjir yang merendam wilayah setempat. Warga yang dievakuasi diungsikan ke titik yang telah disediakan pemerintah kecamatan atau kelurahan/desa setempat. Selain di Somba Opu, BPBD Gowa juga mencatat Kecamatan Pallangga terdampak banjir yang cukup parah. Korban yang dievakuasi dan diungsikan ke titik aman. Mulai dari kantor lurah, desa, hingga masjid yang tidak begitu jauh dari tempat tinggal warga. BPBD berkoordinasi dengan aparatur kecamatan hingga kelurahan untuk mendata warga terdampak bencana. BPBD menyiagakan sejumlah peralatan untuk mengevakuasi korban terdampak. Di antaranya, seperti 2 unit perahu karet, 3 unit perahu fiber, dan 2 perahu lipat.[8]

BMKG mengeluarkan peringatan dini akan potensi hujan lebat disertai angin kencang selama 2-3 hari ke depan di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan, yaitu Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, sebagian Sinjai, Selayar, Masamba, dan Malili. BMKG memprediksi wilayah Sulawesi Selatan akan mengalami curah hujan yang tinggi dan olehnya itu harap kepada seluruh warga Sulawesi Selatan untuk tetap waspada, berhati-hati serta melaporkan kepada pemerintah setempat jika ada hal-hal yang bersifat darurat.[6]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c Mappiwali, Hermawan (10 Maret 2021). "Sejumlah Jalan Protokol di Makassar Banjir, Lalu Lintas Macet Parah!". makassar.tribunnews.com. Diakses tanggal 11 Maret 2021. 
  2. ^ a b c Amiruddin, Herman (10 Maret 2021). "Jalan Penghubung Makassar-Maros di Desa Mocongloe Terendam Banjir". sulsel.inews.id. Diakses tanggal 11 Maret 2021. 
  3. ^ a b Wahyudi, Imam (10 Maret 2021). "Bupati Pangkep Pantau Titik Banjir". makassar.tribunnews.com. Diakses tanggal 12 Maret 2021. 
  4. ^ a b Nai, Sulaiman (10 Maret 2021). "Hujan Lebat, Banjir Rendam Sejumlah Titik Jalan di Jeneponto". sulsel.inews.id. Diakses tanggal 12 Maret 2021. 
  5. ^ a b c Padmasari, Salviah Ika (10 Maret 2021). "Sejumlah Lokasi Tergenang dan Potensi Hujan Masih Tinggi, Makassar Siaga Banjir". www.merdeka.com. Diakses tanggal 11 Maret 2021. 
  6. ^ a b c d e f g h Antony, Noval Dhwinuari (10 Maret 2021). "Hujan Lebat, 6 Kecamatan di Maros Sulsel Terendam Banjir". news.detik.com. Diakses tanggal 12 Maret 2021. 
  7. ^ a b Mappiwali, Herman (11 Maret 2021). "Angkot di Takalar Sulsel Tertimpa Pohon Tumbang, Sopir Tewas di Tempat". news.detik.com. Diakses tanggal 11 Maret 2021. 
  8. ^ a b Ramadan, Sahrul (10 Maret 2021). "BPBD Evakuasi Belasan Korban Banjir di Somba Opu Gowa". sulsel.idntimes.com. Diakses tanggal 12 Maret 2021. 
  9. ^ a b Ady (10 Maret 2021). "Komandan Kodim 1426 Takalar Tinjau Lokasi Banjir". rakyatsulsel.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-10. Diakses tanggal 12 Maret 2021. 
  10. ^ a b Ady (10 Maret 2021). "Kapolres Takalar Pantau Banjir". rakyatsulsel.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-10. Diakses tanggal 12 Maret 2021. 
  11. ^ a b Said, Nur Hidayat (12 Maret 2021). "Ratusan KK Terdampak, Wakil Bupati Takalar Masih Sisir Daerah Banjir". rakyatku.com. Diakses tanggal 12 Maret 2021. 
  12. ^ Syarief (10 Maret 2021). "Di Guyur Hujan Deras, Kecamatan Bangkala Jeneponto Dilanda Banjir". makassar.terkini.id. Diakses tanggal 12 Maret 2021. 
  13. ^ a b Subhan, Muhammad (10 Maret 2021). "Sejumlah Wilayah di Kabupaten Pangkep Terendam Banjir". makassar.sindonews.com. Diakses tanggal 12 Maret 2021. 
Kembali kehalaman sebelumnya