Bambang Hidayat
BiografiPendidikan menengah dilaluinya di SMP Negeri 2 Semarang; dan SMA Bag. B Semarang. Bambang masuk FMIPA Universitas Indonesia Bandung tahun 1953. Pada tahun 1954 Bambang diangkat menjadi asisten pengamatan bintang biner (bintang ganda visual) menggunakan teropong Zeiss Besar, di Observatorium Bosscha, Lembang. Pekerjaan di Lembang tahun 1954 diawali dengan mengamati oposisi planet Mars yang mendekati Bumi kala itu. Akhir tahun 1960 dia tamat dari Institut Teknologi Bandung dalam mata pelajaran Astronomi, Fisika dan Matematika. Salah satu makalah yang ditulisnya untuk meraih gelar doktorandus adalah tentang survei bintang muda di Rasi Ophiuchus. Skripsi tersebut terbit sebagai Contribution from the Bosscha Observatory pada tahun 1961.[1] Pada tahun 60-an, masih sebagai asisten, Bambang memperoleh kesempatan ikut memasang teropong jenis mutakhir (pada saat itu) di Lembang, yakni teropong tipe Schmidt (kemudian dinamai teropong Schmidt Bimasakti). Hal ini yang kemudian membuatnya menjatuhkan pilihan pada bidang studi “Struktur Galaktika”. Pada 1961, atas prakarsa Prof. Dr. The Pik Sin, Bambang mendapat kesempatan untuk studi lanjut. Melalui hibah (grant) dari USAID (United States of America Agency for International Developments), Bambang memulai studi pascasarjananya di Case Institute of Technology, sekarang dikenal sebagai Case Western Reserve University, di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat. Menurut astronom Victor M. Blanco dalam autobiografinya, dana untuk membiayai Bambang berasal dari sisa dana UNESCO yang dialokasikan untuk menggaji Blanco selama proses pemasangan Teleskop Bima Sakti.[2] Pekerjaannya dalam telaah struktur galaktika[3] (sebagai disertasi Ph.D. pada 1965) dilaporkan kepada International Astronomical Union (tahun 1967) oleh Prof. Sidney W. McCuskey. Hasil penelitian Struktur Galaksi yang lain menghasilkan distribusi bintang raksasa kelas M bersama Prof. Victor M. Blanco, terbit pada tahun 1968.[4] Hasil itu diulas oleh Comm. 33 IAU dan kemudian dicuplik sebagai teks oleh Prof. Mavridis. Pada tahun 1968, Bambang diberi kehormatan untuk dapat memimpin Observatorium Bosscha dan Departemen Astronomi ITB, menggantikan The Pik Sin yang pindah ke Universiteit van Amsterdam. Pada akhir 1976, Bambang diangkat menjadi guru besar penuh di ITB dalam bidang astronomi. Jabatan ketua departemen astronomi dipegang hingga tahun 1978 dan direktur observatorium dipegang hingga tahun 1999. Pada September 2004, pada usia ke-70, Bambang resmi pensiun dari ITB dan menjadi Guru Besar Emeritus. Kiprah Internasional
Kiprah Nasional
Penghargaan
Kiprah di bidang lainnyaDi samping pekerjaan ilmiahnya, Bambang juga dikenal publik dari tulisan-tulisan ilmiah populernya di berbagai media massa. Masa pasca 1980an, Bambang mulai memperhatikan dan menulis dalam sejarah astronomi di Indonesia, pendidikan, bahkan sejarah nasional. Sampai kini Bambang masih dikenal sebagai salah seorang tokoh pemerhati kawasan Bandung Utara. Masa awal 1990an dibawah bimbingan dan pimpinannya (bersama Moedji Raharto dan astronom lainnya). Bambang juga berminat pada sejarah astronomi Indonesia, yang dituangkan dalam dua publikasi yaitu "Indo-Malay Astronomy"[7] dan "Under a Tropical Sky: A History of Astronomy in Indonesia".[8] Beberapa Publikasi Bambang Hidayat
Sumber
|