Bahasa Mesir
Bahasa Mesir (𓂋𓏺𓈖 𓆎𓅓𓏏𓊖; r n km.t)[1][5] adalah suatu bahasa Afro-Asia yang sangat erat hubungannya dengan bahasa Berber, bahasa Semit, dan bahasa Beja. Bahasa ini bertahan sampai abad ke-5 Masehi dalam bentuk bahasa Demotik dan sampai abad ke-17 Masehi dalam bentuk bahasa Koptik. Catatan tertulis dengan bahasa Mesir dari tahun 3200 SM, membuatnya menjadi bahasa tertua yang ditulis. Bahasa nasional Mesir saat ini adalah bahasa Arab, yang menggantikan bahasa Koptik secara bertahap sebagai bahasa sehari-hari selama berabad-abad setelah penaklukan Mesir oleh Muslim. Koptik masih digunakan sebagai bahasa liturgi oleh Gereja Ortodoks Koptik dan Gereja Katolik Koptik, serta menjadi bahasa ibu untuk sejumlah orang. PenggolonganBahasa Mesir merupakan bagian dari rumpun bahasa Afroasia.[6][7] Fitur tipologis kebahasaan Mesir yang menjadi salah satu bukti sebagai bahasa Afroasia adalah morfologinya yang inflektif, introflektif, serangkaian konsonan emfatis, sistem tiga vokal /a i u/, akhiran feminin nominal *-at, nominal m-, adjektival *-ī, dan ciri imbuhan verba pribadi.[6] Dari cabang-cabang Afroasia lainnya, ahli bahasa dengan berbagai cara menyarankan bahwa bahasa Mesir berbagi banyak kesamaan fitur kebahasaannya dengan Berber[8] dan Semit[7][9][10], terutama Ibrani.[7] Namun, para cendekiawan lain berpendapat bahwa bahasa Mesir Kuno memiliki ikatan linguistik yang lebih dekat dengan wilayah Afrika timur laut.[11][12][13] Dalam bahasa Mesir, konsonan bersuara Proto-Afroasia */d z ð/ berkembang menjadi konsonan faring ⟨ꜥ⟩ /ʕ/: ꜥr.t berarti "gerbang" (Mesir), dalt berarti "pintu (Semit). Fonem Afroasia */l/ bergabung menjadi ⟨n⟩, ⟨r⟩, ⟨ꜣ⟩, dan ⟨j⟩ dalam dialek-dialek Mesir yang menjadi dasar bahasa tertulis, tetapi terlestari dalam ragam bahasa Mesir lainnya. Fonem */k g ḳ/ asli terpalatalisasi menjadi ⟨ṯ j ḏ⟩ di beberapa lingkup dan dipertahankan sebagai ⟨k g q⟩ di lingkup lain.[14] Bahasa Mesir memiliki banyak akar kata biradikal dan mungkin monoradikal, berbeda dengan rumpun Semit yang biasanya bernuansa akar kata triradikal. Bahasa Mesir mungkin lebih konservatif, sedangkan bahasa Semit kemungkinan kemudian menjalani regularisasi mengubah akar menjadi pola triradikal.[15] Meskipun Mesir adalah bahasa Afroasia tertulis tertua, fitur pembentukan kata sangat berbeda dari bahasa Afroasia lainnya pada umumnya, khususnya dengan bahasa Semit. Ada beberapa kemungkinan: Mesir telah mengalami perubahan radikal dari Proto-Afroasiatik sebelum mengenal tulisan; ilmu kebahasaan rumpun Afroasia sejauh ini telah dipelajari dengan pendekatan Semit yang berlebihan; atau menurut pendapat G. W. Tsereteli, Afroasia sebenarnya hanyalah sprachbund ketimbang serumpun.[16] Rentang waktuPara ahli membagi bahasa Mesir ke dalam enam tahap:
ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
Pranala luar
|